Banyak yang mengatakan jika kecerdasan atau IQ (intelligence quotient) anak menurun dari ibu. Ini karena ibu yang mengandung dan menyusui anak serta pengaruh dari kromosom X yang ibu turunkan pada anak. Namun, apakah fakta ini benar? Bagaimana pandangan medis dan sains mengenai hal ini?
Kaitan antara kromosom X dan kecerdasan
Dalam pelajaran biologi, Anda mungkin telah mempelajari soal kromosom yang terkait dengan jenis kelamin seseorang.
Melalui pelajaran tersebut, Anda mungkin sudah tahu jika setiap orang memiliki satu pasang kromosom seks di setiap selnya.
Wanita diketahui memiliki dua kromosom X (XX), sedangkan pria memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y (XY). Kromosom-kromosom ini kemudian akan diturunkan kepada anak.
Anak laki-laki akan mendapat kromosom X dari ibu, sedangkan kromosom Y akan ia dapatkan dari ayah. Sementara anak perempuan akan mendapat masing-masing kromosom X dari ibu dan ayahnya.
Lalu, apa kaitannya dengan kecerdasan? Kromosom X disebut sebagai pembawa gen kecerdasan.
Adapun ibu memiliki dua kromosom X, sedangkan ayah hanya memiliki satu jenis kromosom tersebut.Artinya, ibu lebih mungkin mewarisi gen kecerdasan pada anaknya.
Pada anak laki-laki, ia hanya mendapat gen kecerdasan umum dari sang ibu, sedangkan anak perempuan mendapatkan gen kecerdasan ini dari ibu dan ayahnya.
Benarkah kecerdasan anak hanya menurun dari ibu?
Meski beberapa penelitian menemukan fakta tersebut, melansir dari Africa Check, Prof. David H. Skuse, Kepala Unit Ilmu Perilaku dan Otak di Institute of Child Health di London, Inggris, berpendapat bahwa hal ini tidaklah benar.
Menurutnya, gen terkait kromosom X bukan secara khusus berhubungan dengan kecerdasan. Namun, secara luas, gen ini terkait dengan perkembangan otak manusia.
Selain itu, seorang anak perempuan juga mendapat kromosom X dari ayahnya. Artinya, bukan cuma ibu yang akan mewarisi kecerdasan tersebut.
Adapun pada anak laki-laki, temuan soal kecerdasan yang menurun dari ibu juga dinilai tidak tepat.
Pasalnya, meski anak laki-laki hanya mendapat kromosom X dari ibu, kecerdasan juga diwarisi dari banyak varian genetik.
Menariknya, sebuah penelitian lain justru menemukan, cacat mental pada seorang anak justru lebih banyak terkait dengan kromosom X yang orangtua wariskan.
Misalnya, Down syndrome yang terjadi karena adanya salinan ekstra dari kromosom 21, atau autisme dan buta warna pada anak yang berhubungan dengan mutasi pada kromosom X.
Meski demikian, temuan tentang kecerdasan anak yang menurun dari ibu tidak sepenuhnya salah. Sebab, faktor genetik yang diwariskan memang berpengaruh pada kecerdasan seorang anak.
Mengutip dari Medline Plus, sebuah studi menemukan fakta bahwa faktor genetik mendasari sekitar 50% perbedaan kecerdasan di antara individu.
Meski begitu, belum ada gen yang secara spesifik memengaruhi kecerdasan.
Banyak gen yang terlibat dalam membentuk kecerdasan seseorang. Adapun masing-masing gen memberikan kontribusi kecil pada kecerdasan.
Selain itu, gen yang diwarisi ini pun tidak hanya terbatas dari ibu, tetapi juga faktor sang ayah.
Faktor lain yang memengaruhi kecerdasan anak
Memang benar jika kecerdasan anak menurun dari ibu dan ayah. Meski demikian, genetik yang orangtua wariskan bukanlah satu-satunya faktor penentu kecerdasan anak.
Secara umum, faktor lingkungan juga ikut memengaruhi hal tersebut.
Ini termasuk lingkungan sosial, pola asuh pada anak, usia dan pendidikan orangtua, ketersediaan sumber belajar, status sosial ekonomi, serta nutrisi untuk anak.
Adapun dalam faktor lingkungan ini, orangtua tetap memiliki peran yang paling besar dalam membentuk dan meningkatkan kecerdasan anak, terutama dari ibu.
Pasalnya, berdasarkan penelitian dari University of Washington, ibu tetap berperan penting dalam membentuk kecerdasaan anak, meski tidak melulu soal genetik.
Ini terutama dalam lima tahun pertama kehidupan anak, ketika otak dibentuk oleh keadaan. Itulah mengapa banyak anggapan bahwa kecerdasaran anak menurun dari ibu.
Lebih lanjut penelitian tersebut menemukan, ikatan emosional yang kuat antara ibu dan anak sangat berkorelasi dengan perkembangan kecerdasan.
Hal ini dibuktikan dengan temuan, anak-anak yang dekat dengan ibu secara emosional memiliki hippocampus yang rata-rata 10% lebih besar dibandingkan anak yang secara emosional jauh dari ibunya.
Adapun hippocampus adalah bagian otak yang berhubungan dengan memori, pembelajaran, dan reaksi terhadap stres.
Oleh karena itu, meski bukan melulu soal genetik, kecerdasan anak juga mungkin tetap dipengaruhi oleh peran ibu.
Namun, tentu saja, faktor kehadiran ayah juga tetap memainkan peran dalam membentuk kecerdasan seorang anak.
[embed-health-tool-vaccination-tool]