Sekolah tidak hanya berfokus pada kegiatan belajar dan mengajar, tapi juga menyediakan ekstrakurikuler untuk mengasah bakat dan kemampuan anak di bidang nonakademis. Lantas, apa saja manfaat ekstrakurikuler untuk anak? Simak ulasannya berikut ini.
Apa itu ekstrakurikuler?
Ekstrakurikuler atau ekskul adalah kegiatan pengembangan karakter dalam rangka perluasan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerja sama, dan kemandirian anak di sekolah secara optimal.
Melalui situs Kemdikbud, ekstrakurikuler biasanya dilakukan di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan.
Kegiatan ekstrakurikuler sendiri ternyata dibagi jadi dua jenis, yakni wajib dan pilihan.
Diatur khusus dalam Peraturan Permendikbud RI Nomor 63 tahun 2014, contoh ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh siswa di sekolah adalah pendidikan kepramukaan.
Di samping kegiatan pramuka untuk anak yang wajib, ekstrakurikuler pilihan adalah kegiatan dapat diikuti oleh siswa di sekolah sesuai bakat dan minatnya masing-masing.
Dalam hal ini, setiap sekolah akan mengembangkan ekstrakurikuler yang berbeda-beda, misalnya seni, sains, keagamaan, dan olahraga untuk anak sekolah.
[embed-health-tool-vaccination-tool]
Manfaat ekstrakurikuler di sekolah untuk anak
Saat berada di sekolah, anak Anda tidak hanya fokus secara akademik, tapi juga dapat mengembangkan bakat yang dimilikinya dengan mengikuti ekstrakurikuler.
Pasalnya, kegiatan ekstrakurikuler dapat memberikan banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah baik untuk anak.
1. Mengurangi risiko obesitas
Sebagian besar anak pasti suka main game atau menonton TV setelah pulang sekolah.
Sebenarnya, tidak masalah jika anak melakukan kegiatan tersebut. Namun, jika terlalu sering, kebiasaan ini akan membuatnya malas bergerak.
Apalagi jika kegiatan itu dibarengi dengan ngemil tidak sehat. Kebiasaan ini bisa menimbulkan masalah kesehatan anak di kemudian hari.
Sebuah studi dalam jurnal International Journal of Environmental Research and Public Health menunjukkan bahwa kebiasaan menonton TV sambil ngemil cenderung membuat berat badan naik dan berisiko besar mengalami obesitas.
Pasalnya, menonton TV sambil ngemil, bisa membuat anak makan lebih banyak dari porsi seharusnya.
Energi yang dihasilkan juga tidak digunakan dengan baik sehingga menumpuk dan membuat berat badan naik hingga menyebabkan obesitas pada anak.
Saat mengikuti ekskul olahraga di sekolah, anak akan menjadi lebih aktif bergerak. Dengan begitu, waktunya untuk bersantai dan makan makanan tidak sehat bisa dikurangi.
2. Menyehatkan tubuh anak
Anak yang melakukan banyak aktivitas fisik, seperti ikut ekstrakurikuler olahraga, umumnya memiliki tubuh yang sehat.
Sebab, ekstrakurikuler tersebut tentu mengharuskan anak untuk mengikuti latihan penunjang secara rutin.
Contohnya, anak yang ikut main sepak bola biasanya diharuskan rutin untuk olahraga lari dan melakukan gerakan peregangan setidaknya seminggu sekali sesuai dengan jadwal yang ditentukan sekolah.
Gerakan tersebut dilakukan untuk melatih pernapasan jadi lebih baik, meningkatkan fleksibilitas, dan meningkatkan performa anak ketika melakukan pertandingan.
Sama seperti manfaat olahraga pada umumnya, latihan tersebut melancarkan peredaran darah dan mengendalikan kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah.
3. Meningkatkan mood
Manfaat mengikuti ekskul lainnya yaitu memberikan dampak positif pada pemulihan anak yang depresi.
Studi yang diterbitkan pada jurnal Biological Psychiatry mengungkapkan jika orang yang depresi memiliki ukuran hippocampus otak yang menyusut.
Kondisi tersebut menyebabkan orang yang depresi akan sulit berkonsentrasi dan berpikir jernih.
Peneliti sepakat bahwa ekstrakurikuler di sekolah dapat memberikan manfaat pada otak anak yang memiliki depresi.
Ditambah lagi, aktivitas ini juga bisa meningkatkan daya ingat anak serta mood dan fungsi kognitifnya secara keseluruhan.