Anak kecil biasanya paling suka main air, tetapi sayangnya tidak semua anak menikmati pengalaman yang sama. Pasalnya, ada anak yang justru takut dan mundur hingga berteriak ketika disuruh main air dan basah-basahan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Anak kecil biasanya paling suka main air, tetapi sayangnya tidak semua anak menikmati pengalaman yang sama. Pasalnya, ada anak yang justru takut dan mundur hingga berteriak ketika disuruh main air dan basah-basahan.
Melihat gerak-gerik tersebut, banyak orangtua yang kemudian terjebak dalam kesimpulan bahwa anaknya takut terhadap air. Jika sudah begitu, tentu orangtua akan kesulitan untuk sekadar menyuruh anaknya mandi.
Lantas, wajarkah hal itu terjadi? Kira-kira apa penyebab anak takut air dan bagaimana orangtua harus bersikap? Simak ulasannya berikut ini.
Sebelum mengetahui penyebabnya, Anda perlu tahu fakta seputar ketakutan anak terhadap air.
Suatu penelitian menyebutkan bahwa lebih dari satu dari sepuluh anak kecil menunjukkan rasa takut terhadap air.
Hal itu pun diperkuat dengan survei yang dilakukan oleh spesialis pakaian renang anak-anak dan bayi.
Survei tersebut menunjukkan bahwa hanya 16% orang dewasa yang mengatakan bahwa anaknya merasa percaya diri di dalam air.
Sementara, hampir separuh atau sekitar 49% anak merasa takut dengan air. Adapun penyebabnya bisa beragam.
Meskipun ketakutan ini biasanya memudar seiring waktu, tapi anak dengan aquaphobia yang terus-menerus harus segera ditangani.
Melansir Clevand Clinic, aquaphobia adalah salah satu jenis gangguan kecemasan pada objek tertentu (air) yang mengarah pada respons menakutkan.
Untuk mengatasi fobia ini, mengetahui pemicunya saja tidak cukup.
Namun, hal ini dapat membantu orangtua mengetahui cara yang harus ditempuh untuk mengatasinya, sehingga tidak menyebabkan masalah pada kemudian hari.
Meski begitu, perlu Anda ketahui pula bahwa ketakutan anak terhadap air juga bisa berkembang tanpa alasan sama sekali. Jika ini terjadi, maka penanganannya akan jauh lebih sulit.
Ketakutan akan air biasanya berkembang pada masa balita dan prasekolah. Ini karena, pada dasarnya, bayi tidak memiliki kesadaran yang cukup tentang air sebagai sesuatu yang perlu mereka takuti.
Bayi sering kali merasa senang untuk memercikkan air, baik saat mandi, di kolam renang, atau pantai.
Ketika anak-anak tumbuh dari fase bayi dan berubah menjadi balita, pada titik ini lah, rasa takut akan air berkembang.
Ada beberapa penyebab anak takut air, di antaranya sebagai berikut.
Selain penyebab-penyebab di atas, beberapa anak juga takut berpisah dengan orangtua saat akan bermain air. Bukan cuma itu, suhu air yang dingin juga bisa menjadi pemicu ketakutan ini.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu anak yang takut air untuk merasa lebih nyaman dan berani.
Anda dapat membantu dengan cara tidak memaksa anak untuk melakukan sesuatu yang mereka takuti.
Menekan seseorang, terutama seorang anak, bukan cara yang tepat untuk mengatasi ketakutannya alih-alih memperburuk fobianya.
Anda dapat menunjukkan dan mengatakan kepada anak bahwa bermain air itu adalah hal yang menyenangkan, seperti meniup gelembung di dalam air.
Anda boleh saja memberi nasihat atau kata-kata penyemangat, tapi jangan pernah memaksa apalagi membentak anak. Hal itu justru akan membuatnya semakin takut dan cemas.
Menempatkan beberapa mainan warna-warni di bak mandi akan membantu mengatasi kecemasan anak terhadap air saat mandi. Anda juga dapat memutar musik atau bercerita sambil melakukannya.
Bahkan saat sedang memandikannya, tetap fokuskan perhatian Si Kecil untuk bermain dengan mainannya. Dengan cara ini, anak akan mulai menikmati waktu mandinya.
Jika anak masih takut, jangan memaksa memasukkannya ke dalam bak mandi. Akui bahwa ia takut dengan air. Lalu, cobalah untuk meyakinkan anak Anda bila semuanya akan aman.
Anda dapat menghibur anak Anda dengan kata-kata yang menenangkan. Anda juga bisa menyeka dengan kain basah daripada harus memasukkannya ke dalam bak mandi.
Cobalah untuk sesekali mengajaknya ke kolam renang atau pantai. Ini adalah salah satu cara yang efektif bagi anak untuk bersentuhan dengan air.
Biarkan ia duduk di tepi kolam sambil mengamati. Hal ini akan membantu mereka untuk rileks dan membiasakan diri dengan lingkungan sekitar.
Membawanya les berenang juga dapat membantu anak yang takut berenang karena ketakutannya terhadap air, terutama bila instrukturnya ramah.
Jika Anda sendiri takut pada air, sebaiknya jangan tunjukkan hal ini di hadapan anak.
Sebagai orangtua, penting bagi Anda untuk terlibat langsung dalam mengatasi ketakutan anak. Ketika seorang anak takut akan sesuatu, mereka merasa rentan dan secara naluriah mencari dukungan dari orangtuanya.
Jika Anda memaksakan anak ikut les renang dan memasukkannya ke dalam air, itu justru akan membuat anak kehilangan kepercayaan pada orangtua.
Cobalah untuk menguatkan dan dorong anak Anda untuk membiasakan diri dengan air secara bertahap dan bersama-sama.
Misalnya, mulailah dengan memasukkan jari kaki. Lalu, puji anak Anda karena telah berani mencobanya.
Meskipun takut pada air tampak sepele bagi Anda, tapi penting untuk diingat bahwa ketakutan yang tidak segera diatasi akan berdampak besar pada kehidupan Si Kecil.
Anda mungkin perlu memasang peralatan berenang pada anak Anda sebelum memasukkan tubuhnya ke dalam air untuk pertama kalinya.
Pasalnya, perangkat flotasi atau pelampung mampu membantu menyelamatkan nyawa Si Kecil saat kejadian tak terduga terjadi.
Selain itu, perangkat flotasi, seperti kacamata renang, bisa membuat anak merasa lebih aman dan mengurangi rasa takutnya.
Namun, jangan mengandalkan perangkat ini sepenuhnya setiap kali anak masuk ke dalam air. Pastikan mereka mengetahui aturan dasar saat berada di air.
Alat pengaman hanya sebagai cara untuk membuat Si Kecil merasa nyaman.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar