Fobia merupakan bentuk gangguan kecemasan ekstrem yang membuat seseorang memiliki ketakutan berlebihan terhadap situasi, makhluk hidup, tempat, atau benda tertentu. Nah, salah satu jenis fobia yang cukup unik adalah fobia air.
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro
Fobia merupakan bentuk gangguan kecemasan ekstrem yang membuat seseorang memiliki ketakutan berlebihan terhadap situasi, makhluk hidup, tempat, atau benda tertentu. Nah, salah satu jenis fobia yang cukup unik adalah fobia air.
Fobia air atau aquaphobia adalah ketakutan yang berlebihan dan tidak masuk akal terhadap air.
Perasaan takut air ini muncul dalam bentuk yang berbeda-beda pada setiap orang. Sebagian orang hanya takut pada kedalaman air, seperti saat berada di laut atau danau.
Sementara itu, sebagian pengidap fobia ini merasa takut ketika melihat kumpulan air di dalam wadah, misalnya air dalam kolam renang atau bak mandi.
Dalam kondisi yang parah, seseorang yang fobia air mungkin benar-benar takut untuk terkena air dan bahkan bila hanya melihat genangan air di jalanan.
Fobia air termasuk jenis fobia spesifik (specific phobia). Gangguan mental ini juga berhubungan dengan fobia terhadap laut dan kedalaman air yang disebut thalassophobia.
Berhadapan dengan air menimbulkan ketakutan tersendiri pada pengidap aquaphobia. Namun, mereka tidak menyadari bahwa rasa takutnya sebetulnya tidak masuk akal.
Gejala fobia ini bisa cukup ringan hingga ekstrem. Dikutip dari situs Cleveland Clinic, seseorang yang mengalami rasa takut air bisa mengalami tanda dan gejala seperti:
Penyebab fobia air belum diketahui pasti. Namun, sebagian besar kasus fobia ini terjadi setelah seseorang mengalami peristiwa traumatis, terutama pada masa kanak-kanak.
Berikut ini adalah beberapa alasan yang bisa menyebabkan seseorang mengalami aquaphobia.
Penyebab aquaphobia yang paling umum adalah pengalaman buruk hingga trauma dengan air.
Hal ini dapat terjadi pada orang yang pernah hampir tenggelam, mengalami kecelakaan kapal, atau menghadapi kejadian menakutkan yang berhubungan dengan air.
Melihat atau mendengarkan cerita yang menakutkan tentang air juga dapat menimbulkan fobia, misalnya setelah menonton film Titanic mengenai insiden kapal tenggelam.
Pengaruh buruk dari mendengarkan cerita seseorang yang punya ketakutan terhadap air juga bisa membuat Anda mengalami jenis fobia yang sama.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa fobia spesifik bisa diwariskan secara genetik. Apabila ada anggota keluarga Anda yang memiliki fobia, Anda berisiko juga mengalami hal yang sama.
Perubahan tertentu pada fungsi otak mungkin juga berperan dalam memunculkan jenis fobia ini.
Metode yang umum digunakan untuk menangani fobia spesifik ini yaitu dengan psikoterapi, pemberian obat-obatan, atau kombinasi keduanya.
Psikoterapi atau terapi psikologis yang biasa digunakan dalam pengobatan fobia air terdiri dari terapi pemaparan dan terapi perilaku kognitif.
Pada beberapa kasus, dokter dapat meresepkan obat penenang dan antidepresan untuk mengatasi gejala kecemasan saat Anda memikirkan atau terpapar air.
Namun, penggunaan obat tidak dianjurkan untuk jangka panjang. Obat ini hanya akan diberikan bila Anda masih kesulitan mengendalikan gejalanya.
Selain kedua metode tersebut, Anda juga disarankan melakukan perawatan di rumah, misalnya dengan menulis jurnal, berlatih yoga, atau melakukan latihan pernapasan.
Dengan bantuan medis yang tepat, rasa takut terhadap air bisa dikelola dan diatasi hingga tidak kambuh lagi.
Jika tidak ditangani, pengidap dapat mengalami fobia mandi (ablutophobia) yang memengaruhi kebersihan diri dan hubungannya dengan orang lain.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa
General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar