6. Jauhkan dari hal-hal yang berhubungan dengan penyebab trauma
Agar segera mengatasi trauma pada anak, pastikan jauhkan ia dari hal-hal yang berhubungan dengan kejadian traumatis yang ia alami.
Misalnya dengan tidak menonton berita dan menghindarkan ia dari pembicaraan tentang kejadian tersebut.
Menonton berita tentang kejadian yang pernah anak alami dapat membuat trauma anak memburuk.
Bahkan, mengingat kembali apa yang terjadi akan membuat anak takut dan stres.
7. Pahami reaksi anak terhadap trauma
Reaksi anak terhadap trauma berbeda-beda, bagaimana Anda memahami dan menerima reaksi anak tersebut dapat membantunya pulih dari trauma.
Si kecil mungkin dapat bereaksi dengan cara sangat sedih dan marah, tidak dapat berbicara, dan mungkin ada yang berperilaku seolah-olah tidak pernah terjadi hal menyakitkan terhadap dirinya.
Beri anak pengertian bahwa perasaan sedih dan kecewa merupakan perasaan yang wajar mereka rasakan saat ini.
8. Berbicara pada anak
Cara lainnya untuk membantu menghilangkan trauma pada anak yakni dengan coba dengarkan pahami perasaan mereka dan dengarkan ceritanya.
Beri jawaban yang jujur dan mudah dimengerti jika ia bertanya.
Hindari memarahi anak jika ia terus menanyakan hal yang sama. Itu tandanya ia sedang kebingungan dan mencoba memahami apa yang terjadi.
Gunakan kata-kata yang membuat si kecil nyaman, bukan menggunakan kata-kata yang dapat membuat anak takut. Bantu anak dalam mengutarakan apa yang mereka rasakan dengan baik.
9. Dukung anak dan beri ia rasa nyaman
Anak sangat membutuhkan Anda agar ia bisa terlepas dari beban trauma yang dirasakannya.
Oleh sebab itu, temanilah setiap saat ia membutuhkan Anda.
Beri keyakinan pada anak bahwa ia bisa melewati hal ini dan juga katakan bahwa Anda sangat menyayanginya.
10. Mengikuti terapi khusus
Pada kondisi yang cukup parah, trauma yang anak alami bisa berkembang menjadi gangguan mental. Kondisi ini disebut dengan post-traumatic stress disorder (PTSD) pada anak.
Melansir situs Kids Health, PTSD ditandai dengan gejala kecemasan yang cukup parah.
Bila tidak segera diatasi, dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan anak, bahkan trauma tersebut bisa terbawa hingga dewasa.
Untuk menghilangkan trauma pada anak yang sudah berkembang menjadi masalah kejiwaan, dibutuhkan penanganan khusus dari psikiater.
Waspadai gejala trauma pada anak sejak dini

Cara mengatasi trauma pada anak akan semakin sulit bila kondisi tersebut sudah berlarut-larut.
Sayangnya, Anda mungkin tidak menyadari trauma yang si kecil alami bila terjadi tanpa sepengetahuan Anda.
Beberapa kejadian traumatis seperti kekerasan seksual, bullying dari teman-teman, dan lain sebagainya biasanya sangat sulit diketahui oleh orang tua atau keluarga dekat.
Oleh karena itu, agar bisa menghilangkan trauma pada anak dengan segera, pastikan Anda memerhatikan perilaku dan gejala-gejala trauma pada anak seperti:
- sangat sensitif misalnya mudah marah atau mudah menangis,
- susah tidur, sering bermimpi buruk, atau mengompol saat tidur,
- sakit perut atau sakit kepala tanpa alasan yang jelas,
- menarik diri dari keluarga dan teman,
- sulit fokus pada pelajaran, dan
- kurang bergairah untuk melakukan aktivitas yang ia sukai.
Bila trauma terjadi pada anak yang usianya lebih tua, gejalanya dapat berupa kenakalan remaja seperti minum alkohol, merokok, atau pakai narkoba.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar