Pernahkah Anda mendengar kutipan bahwa kecerdasan anak diturunkan dari orangtua? Meski tak sepenuhnya salah, faktanya, kecerdasan juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Inilah mengapa stimulasi untuk anak penting dilakukan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Pernahkah Anda mendengar kutipan bahwa kecerdasan anak diturunkan dari orangtua? Meski tak sepenuhnya salah, faktanya, kecerdasan juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Inilah mengapa stimulasi untuk anak penting dilakukan.
Selain kecerdasan, pemberian stimulasi yang tepat juga dapat mendukung tumbuh kembang anak secara keseluruhan. Jadi, apa sebenarnya stimulasi? Apa saja stimulasi yang bisa orangtua berikan untuk anak?
Stimulasi adalah rangsangan yang diberikan kepada anak agar ia memperoleh kesempatan untuk belajar tentang lingkungannya.
Bentuk rangsangan yang diberikan bisa sekadar sentuhan, senyuman, atau pelukan hingga kata-kata dan aktivitas yang melibatkan berbagai aspek.
Ini bisa terkait dengan keterampilan sensorik atau panca indera (pendengaran, penglihatan, perabaan, pembauan, dan pengecapan), motorik, kognitif, hingga sosial.
Adapun pemberian stimulasi perlu dilakukan setiap hari sejak bayi baru lahir. Lalu, diteruskan saat memasuki usia keemasan (golden age) seorang anak, yaitu hingga berusia 5 tahun.
Pada usia ini, pertumbuhan dan perkembangan seorang anak sedang mengalami peningkatan yang pesat sehingga perlu dimanfaatkan untuk mencapai tumbuh kembangnya yang optimal.
Stimulasi penting untuk dilakukan guna mendukung perkembangan otak anak yang akan memengaruhi tumbuh kembangnya hingga dewasa.
Melansir California Childcare Health Program, jumlah rangsangan yang diterima anak sejak dini dapat memengaruhi berapa banyak sinapsis (penghubung antar sel saraf) yang terbentuk.
Stimulasi yang berulang dan konsisten dapat memperkuat sinapsis ini dan menjadikannya permanen. Sementara sinapsis yang dibiarkan dan tidak digunakan akan terputus.
Dengan kata lain, otak anak Anda akan semakin berkembang apabila stimulasi diberikan secara terus menerus dan semakin banyak.
Pada akhirnya, stimulasi untuk anak dan bayi ini memberikan hasil yang positif untuk kecerdasan atau IQ anak. Hal ini diungkapkan melalui sebuah studi pada Journal of Child Psychology and Psychiatry.
Menurut studi tersebut, mereka yang mendapat stimulasi sejak masih anak-anak memiliki IQ dan fleksibilitas kognitif yang jauh lebih besar, kesehatan mental dan keterampilan psikososial yang lebih baik, serta perilaku berisiko yang lebih minim saat dewasa.
Stimulasi yang diberikan untuk setiap anak berbeda-beda tergantung pada usianya. Berikut cara stimulasi yang dapat diberikan kepada bayi dan anak Anda sesuai dengan usia mereka.
Berikut beberapa bentuk rangsangan untuk mendukung tumbuh kembang bayi hingga berusia 3 bulan.
Jika bayi Anda sudah berusia 4 – 6 bulan, berikut bentuk stimulasi yang bisa orangtua berikan.
Berikut stimulasi yang bisa diberikan kepada bayi berusia 7 – 9 bulan untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Jika usia bayi Anda 10 – 12 bulan, berikut beberapa rangsangan yang bisa Anda berikan.
Memasuki usia 1 – 2 tahun, bentuk stimulasi yang diberikan akan lebih beragam seiring dengan perkembangan motorik anak Anda. Berikut adalah beberapa bentuk stimulasi yang bisa diberikan.
Berikan berbagai bentuk rangsangan berikut jika si Kecil sudah berusia 2 -3 tahun untuk mendukung perkembangan anak balita Anda.
Memasuki usia 3 – 5 tahun, stimulasi diarahkan untuk kesiapan bersekolah, seperti berikut ini.
Stimulasi sebaiknya dilakukan setiap kali ada kesempatan berinteraksi dengan bayi atau balita.
Anda tentu dapat melakukannya kapan saja, termasuk ketika memandikan bayi, mengganti popok, menyusui, menyuapi makanan, dan lain-lain.
Stimulasi harus diberikan dalam suasana yang menyenangkan. Jangan memberikan stimulasi secara terburu-buru dan dengan paksaan.
Jangan memaksakan kehendak Anda, misalnya ketika bayi sedang ingin bermain hal yang lain.
Rangsangan emosional yang negatif, seperti sedang marah atau bosan, akan diingat oleh anak sehingga menimbulkan ketakutan pada anak Anda.
Agar anak cerdas dan berkembang dengan baik, berikan stimulasi dini dengan penuh kasih sayang dan kegembiraan.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar