Anak tidak mau makan pasti membuat Anda kebingungan, termasuk jika ia hanya mau minum susu, baik susu sapi maupun susu formula. Padahal, anak tetap butuh makan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi hariannya.
Lantas, bagaimana mengatasi anak yang tidak mau makan dan hanya minum susu formula atau sapi? Apakah susu saja sudah cukup memenuhi kebutuhan gizi anak yang susah makan? Berikut faktanya.
Bolehkah mengganti makanan dengan susu?
Susu sapi mengandung nutrisi yang cukup lengkap. Ini mulai dari kalori, protein, karbohidrat, lemak, sampai vitamin dan mineral, seperti kalsium dan fosfor.
Kandungan serupa juga bisa Anda temukan dalam susu formula untuk anak. Susu formula disebut mencoba menggandakan nutrisi ASI dengan menggunakan kombinasi kompleks dari protein, gula, lemak, dan vitamin yang tidak mungkin dibuat di rumah.
Meski padat gizi, susu tidak bisa dijadikan sebagai pengganti makanan. Apalagi, seiring bertambahnya usia, kebutuhan gizi anak akan semakin banyak dan beragam.
Artinya, minum susu saja tetap tidak mampu memenuhi kebutuhan variasi gizi anak dalam satu hari.
Begini contoh kasusnya. Segelas susu sapi biasanya hanya mengandung 8 gram protein, sedangkan rata-rata anak kecil butuh sekitar 13—34 gram protein setiap hari.
Nah, dari sini sudah bisa terlihat bahwa minum tiga gelas susu sapi dalam sehari pun belum mampu memenuhi kebutuhan protein anak.
Oleh karena itu, jangan biarkan anak hanya minum susu sapi atau formula meski tidak mau makan nasi dan lauk pauk lainnya.
Upayakan tetap penuhi kebutuhan nutrisi lainnya dengan memberikan ragam makanan sehat untuk anak dengan kandungan gizi yang seimbang.
Apa yang terjadi jika anak tidak mau makan tapi hanya minum susu?
Susu memang baik untuk kesehatan anak. Minum susu secara rutin bisa membantu memenuhi kebutuhan kalsium untuk anak guna mendukung pertumbuhan tulang dan giginya.
Namun, bagaimana jika anak susah makan dan hanya ingin minum susu? Ada beberapa hal yang bisa terjadi akibat kondisi tersebut, seperti di bawah ini.
1. Anemia
Melansir laman Encompass, mengonsumsi terlalu banyak kalsium dari susu sapi bisa menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh.
Hal ini bisa menyebabkan anemia defisiensi besi pada anak. Adapun anemia pada anak dapat menimbulkan berbagai risiko berikut.
- Membuat tubuh anak tidak bertenaga.
- Menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga anak lebih rentan terhadap berbagai penyakit.
- Memengaruhi pertumbuhan serta bisa menyebabkan masalah belajar dan gangguan perilaku pada anak.
2. Semakin susah makan dan kurang gizi
Terlalu banyak minum susu juga bisa membuat anak semakin susah makan. Sebab, susu membuat perut anak kenyang sehingga ia semakin enggan untuk makan makanan lainnya.
Bila ini terus menerus terjadi, risiko kekurangan zat besi juga akan semakin meningkat. Bahkan, bukan cuma zat besi, nutrisi lainnya pun terancam tak terpenuhi, seperti serat atau vitamin C.
Ini artinya, nutrisi dalam tubuh anak bisa menjadi tidak seimbang dan ia pun berisiko mengalami kekurangan gizi.
3. Obesitas
Hal yang juga perlu diwaspadai, anak tidak mau makan dan hanya minum susu formula atau sapi berisiko mengalami overweight atau obesitas pada anak di kemudian hari.
Ini bisa terjadi karena kandungan protein, lemak, serta gula yang tinggi di dalam susu.
Jika diminum secara berlebihan, berat badan anak bisa semakin bertambah dan pertumbuhannya menjadi terganggu.
Menyuguhkan susu saat anak tidak mau makan sebenarnya tidak apa-apa. Namun, pastikan anak Anda tetap makan pada waktu makan berikutnya, bukan justru minum susu lagi.
Agar tak berlebih, tawarkan susu hanya pada waktu makan dan saat makan camilan. Jika masih haus, beri anak air putih untuk mengatasinya, jangan kembali berikan susu untuk anak Anda.
Selain itu, pastikan si Kecil tetap mengonsumsi makanan lainnya agar gizinya terpenuhi. Supaya anak mau makan, berikut beberapa langkah yang bisa Anda ikuti.
- Tawarkan beberapa makanan lain dan biarkan anak memilih sendiri makanan yang ingin ia nikmati. Namun, pastikan makanan yang Anda tawarkan itu sehat dan bernutrisi.
- Jangan memaksanya untuk makan. Memaksa anak makan akan membuat suasana hatinya semakin memburuk dan sulit untuk dikendalikan.
- Jangan iming-imingi permen atau makanan manis untuk anak supaya ia mau makan karena ini akan menambah asupan kalori.
- Ajak teman atau saudaranya untuk makan bersama. Biasanya, anak-anak suka mengikuti apa yang dilakukan orang lain dan akan makan lebih lahap.
- Pada situasi seperti ini, jangan berikan menu makanan yang tidak disukai anak sementara waktu. Anda bisa memberinya menu ini pada lain waktu.
- Variasikan menu makanan jadi lebih menarik dan membuat anak tertarik untuk memakannya.
- Ajak anak untuk berbelanja dan memasak makanan bersama supaya ia semakin antusias untuk makan.
Membiasakan anak melakukan hal yang benar memang tidak selalu mudah, seperti menolak keinginannya untuk minum susu formula atau susu sapi saat ia tidak ingin makan.
Namun, mendisiplinkan anak agar tetap mau makan di jam makan lama-lama akan membuatnya terbiasa dan mengerti bahwa makanan tidak bisa digantikan oleh susu.
Jumlah susu yang disarankan
Pastikan anak Anda tidak minum susu lebih dari 350 ml per hari. Ini sudah termasuk dengan produk makanan dari susu lainnya, seperti keju atau yoghurt.
[embed-health-tool-vaccination-tool]