backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Mengulik Orgasme, Puncak Kenikmatan di Akhir Seks

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 28/10/2022

    Mengulik Orgasme, Puncak Kenikmatan di Akhir Seks

    Ada banyak aktivitas seksual yang dapat membuat Anda mengalami orgasme. Pada pria, orgasme dapat dicapai dalam waktu yang singkat, sedangkan tidak selalu begitu pada wanita. Supaya lebih jelas, mari simak serba-serbi orgasme dalam ulasan ini. 

    Apa itu orgasme?

    Orgasme adalah kondisi ketika Anda mencapai puncak kenikmatan saat berhubungan seksual. Biasanya, orgasme ini terasa sangat nikmat. 

    Ketika Anda mengalami orgasme, atau juga disebut dengan klimaks, ketegangan seksual meningkat hingga mencapai puncaknya.

    Saat ini terjadi, maka tekanan di dalam tubuh dan alat kelamin Anda dilepaskan. 

    Dikutip dari situs Planned Parenthood, ada ciri-ciri fisik yang mungkin Anda alami ketika merasakan klimaks, yakni:

  • Perasaan yang sangat intens dan menyenangkan di alat kelamin dan seluruh tubuh.
  • Otot-otot di vagina, penis, serta anus akan berkontraksi sekitar 5-8 kali sehingga terasa seperti berdenyut.
  • Detak jantung dan tingkat pernapasan mengalami peningkatan.
  • Orgasme pada pria

    posisi seks untuk orgasme

    Orgasme pada pria biasanya ditandai dengan penis menyemprotkan sedikit (kira-kira 1-2 sendok makan) air mani (cairan putih kental yang membawa sperma). Proses ini disebut juga dengan ejakulasi. 

    Pria mungkin saja mengalami klimaks tanpa ejakulasi atau ejakulasi tanpa klimaks, tetapi biasanya kedua hal ini terjadi bersamaan. 

    Ketika Anda klimaks tetapi tidak mengeluarkan atau mengeluarkan sangat sedikit air mani, Anda mungkin mengalami sebuah kondisi yang disebut dengan dry orgasm atau orgasme kering. 

    Orgasme kering biasanya tidak berbahaya, tetapi bisa saja memengaruhi kemampuan jika Anda ingin memiliki anak.

    Seiring dengan berjalannya waktu, banyak pria yang mengatakan bahwa orgasme kering terasa normal. 

    Orgasme pada wanita

    Sementara orgasme pada wanita ditandai dengan vagina  yang terasa basah sebelum dan saat klimaks.

    Mungkin juga akan ada cairan yang keluar dari vulva sebelum atau selama klimaks atau disebut ejakulasi wanita

    Namun, cairan ini berbeda dengan air kencing. Ejakulasi dari vulva pada wanita lebih jarang terjadi dibandingkan dengan ejakulasi pada pria.

    Memang, ada beberapa wanita yang bisa mengalami ejakulasi, sedangkan yang lainnya tidak. Anda jangan khawatir karena kedua kondisi tersebut termasuk normal.

    Setelah mengalami klimaks, klitoris (salah satu bagian alat kelamin wanita) maupun kepala penis terasa sangat sensitif atau terasa tidak nyaman saat disentuh. 

    Anda mungkin mengalami kondisi yang disebut sex flush. Ini terjadi ketika warna dada, leher, dan wajah Anda berubah untuk waktu yang singkat. 

    Hal lain yang perlu diperhatikan yakni orgasme mampu melepaskan hormon endorfin. 

    Itulah mengapa Anda mungkin merasa mengantuk, rileks, dan bahagia setelah berhubungan intim.

    Ini pula yang membuat beberapa orang berusaha mencapai orgasme untuk menghilangkan rasa sakit, stres, atau membantu agar bisa tidur nyenyak. 

    Bagaimana cara mencapai orgasme?

    wanita susah orgasme

    Sebagian besar orgasme dapat dicapai dengan cara masturbasi, seks (baik oral, anal, vaginal), atau ketika pasangan merangsang dengan cara menyentuh atau menggosok alat kelamin Anda.

    Pada wanita, klimaks dapat terjadi melalui rangsangan di klitoris, vagina, dan/atau anus. 

    Berdasarkan artikel di Mayo Clinic, kebanyakan wanita mengalami orgasme hanya selama mendapatkan rangsangan klirotis.

    Dibandingkan dengan penetrasi di vagina, rangsangan pada klitoris disebut lebih banyak membuat wanita klimaks. 

    Sementara pada pria, klimaks bisa dicapai melalui rangsangan pada penis, testis, dan/atau anus.

    Selain itu, beberapa pria dan wanita juga bisa mengalami orgasme akibat hal lain, seperti rangsangan pada puting atau dengan hanya memikirkan hal-hal seksi. 

    Berikut beberapa hal yang dapat memengaruhi kemampuan Anda mengalami orgasme, seperti:

    • Hormon
    • Emosi
    • Pengalaman masa lalu
    • Kepercayaan
    • Gaya hidup 
    • Hubungan dengan pasangan
    • Kesehatan fisik atau mental
    • Penggunaan obat-obatan tertentu 
    • Penggunaan alkohol atau obat-obatan terlarang

    Sebagian orang bisa mengalami orgasme dengan cepat dan mudah dengan hubungan seksual, sedangkan yang lainnya membutuhkan lebih banyak waktu dan tenaga.

    Jadi, sebenarnya tidak ada cara khusus yang benar-benar bisa mempermudah mencapai klimaks. 

    Tergantung dengan siapa Anda melakukan interaksi seksual dan apa aktivitas yang Anda lakukan, setiap orang memiliki caranya sendiri dalam mencapai orgasme. 

    Mengapa saya susah mencapai orgasme?

    Dikutip dari jurnal Fertility and Sterility, kesulitan terus-menerus, keterlambatan, atau tidak sama sekali mencapai orgasme setelah mendapat rangsangan seksual yang cukup disebut dengan delayed orgasm atau anorgasmia. 

    Anorgasmia dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

    • Anorgasmia seumur hidup, artinya Anda tidak pernah mengalami klimaks sama sekali. 
    • Anorgasmia akuisisi, artinya Anda dulu pernah klimaks, tapi sekarang kesulitan mengalaminya. 
    • Anorgasmia situasional, artinya Anda dapat mengalami klimaks hanya dalam keadaan tertentu, seperti saat melakukan seks oral atau masturbasi, atau hanya dengan pasangan tertentu. 
    • Anorgasmia umum, artinya Anda tidak dapat mengalami klimaks dalam situasi apa pun atau dengan pasangan mana pun. 

    Cobalah untuk tidak menekan diri sendiri atau pasangan Anda untuk mencapai orgasme selama berhubungan seksual.

    Pasalnya, tidak semua orang bisa mencapai klimaks saat seks. 

    Anda bisa saja tidak mengalami klimaks karena melakukan aktivitas seksual dalam situasi yang tidak tepat, seperti gugup, lelah, atau pikiran sedang terganggu. 

    Jika Anda dan/atau pasangan tidak mencapai klimaks, bukan berarti Anda tidak menyukai satu sama lain.

    Bukan berarti pula Anda dan pasangan merespons dengan cara yang buruk selama berhubungan intim. 

    Agar tidak keliru, berikut penjelasan soal kesulitan mencapai klimaks pada pria dan wanita: 

    Anorgasmia pada pria

    pria susah orgasme

    Pada pria, klimaks mungkin bisa dicapai dengan mudah. Namun, ada juga pria yang bisa mengalami kesulitan dalam mencapai puncak gairah seksualnya (anorgasmia). 

    Anorgasmia pada pria dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk:

    1. Gangguan sistem endokrin

    Berbagai gangguan sistem endokrin dapat membuat Anda kesulitan mengalami klimaks. Gangguan tersebut, termasuk kekurangan hormon testosteron, hipotiroid, dan hiperprolaktinemia. 

    2. Minum obat-obatan

    Obat-obatan, seperti antidepresan, antipsikotik, dan opid juga disebut dapat membuat Anda kesulitan mengalami orgasme saat berinteraksi seksual. 

    3. Penyebab psikoseksual

    Terlambat orgasme jangka panjang berhubungan dengan kondisi psikologis, termasuk beberapa kondisi di bawah ini:

    • Ketakutan
    • Kecemasan
    • Kesulitan dalam hubungan 

    4. Kecemasan yang berhubungan dengan aktivitas seksual

    Ketakutan dan kecemasan selama hubungan seksual juga dapat menjadi penyebab kesulitan orgasme. Pemicunya termasuk:

    • Takut menyakiti wanita 
    • Takut menghamili wanita 
    • Pelecehan seksual masa kanak-kanak
    • Trauma seksual 
    • Pendidikan atau agama seksual yang represif 
    • Hubungan seksual pertama setelah mereka bercerai 

    5. Terlalu sering masturbasi

    Orang yang kesulitan atau terlambat klimaks diduga disebabkan oleh sering melakukan masturbasi.

    Ya, terlalu sering masturbasi dinilai dapat menurunkan kepuasan hubungan seksual sehingga tidak mencapai orgasme. 

    6. Penis mati rasa

    Ketidakmampuan penis untuk merasakan sensasi bercinta dapat dipengaruhi oleh bertambahnya usia. 

    Anorgasmia pada wanita

    merangsang klitoris memicu orgasme wanita

    Pada wanita, kesulitan mencapai orgasme mungkin hal yang umum. Ini dapat terjadi karena masalah fisik dan psikologis. 

    Berbagai penyebab umum kesulitan orgasme pada wanita adalah sebagai berikut:

    • Tidak mendapat rangsangan yang cukup. 
    • Khawatir terhadap performa seksualnya.
    • Gangguan mood, seperti depresi.
    • Masalah dengan kesehatan fisik, seperti nyeri jangka panjang (artritis).
    • Pengalaman traumatis seksual.
    • Masalah dalam hubungan.
    • Perubahan atau masalah hormon, seperti menopause.
    • Mengonsumsi jenis-jenis obat tertentu, seperti antidepresan jenis selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI).
    • Menjalani operasi ginekologi, seperti histerektomi.
    • Mengalami kondisi kesehatan, seperti penyakit jantung dan multiple sclerosis.

    Bagaimana cara mengatasi anorgasmia?

    ciri orgasme asli palsu

    Jika tidak ada masalah pada penurunan jumlah air mani, pria dapat meningkatkan kemampuan orgasme dengan melakukan cara-cara di bawah ini: 

    • Berhenti merokok karena aktivitas ini dapat menurunkan kualitas air mani.
    • Hindari berhubungan seksual atau masturbasi selama beberapa hari.
    • Tunda ejakulasi ketika berhubungan seksual.

    Sementara itu, pada wanita, kesulitan mencapai klimaks dapat diatasi sesuai dengan penyebabnya.

    Berikut pilihan pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi susah orgasme pada wanita:

    Perubahan gaya hidup dan terapi

    Pada kebanyakan wanita, kunci dari perawatan kesulitan klimaks adalah menyelesaikan masalah hubungan dengan pasangan dan penyebab stres sehari-hari. 

    Obat-obatan

    Obat-obatan dapat mengatasi kesulitan klimaks jika penyebabnya adalah penyakit. Pengobatan dalam hal ini bisa mencakup terapi estrogen untuk wanita yang telah menopause. 

    Pada intinya, penting untuk mempunyai komunikasi yang terbuka dengan pasangan tentang hubungan seksual.

    Usahakan Andan tetap berhubungan seksual secara intens dan bangun romantisme dengan melakukan berbagai aktivitas seks lainnya. 

    Jika Anda mengalami kondisi mengkhawatirkan tentang klimaks, jangan ragu untuk hubungi dokter agar lebih cepat mendapatkan solusi tepat. 

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 28/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan