Terbinafine adalah obat untuk menyembuhkan infeksi jamur pada kulit dan kuku. Di Indonesia, obat ini tergolong keras sehingga hanya bisa didapat dengan resep dokter.
Golongan obat: antijamur
Merek dagang: Interbi, Haterbin, Termisil, Meccaderma, Terbinafine HCL, dan Farmasil
Apa itu terbinafine?
Terbinafine (terbinafin) adalah obat yang umumnya digunakan untuk mengatasi berbagai macam infeksi kulit akibat jamur dermatofit, seperti:
Terbinafine mengobati infeksi kulit akibat jamur Candida dan Malassezia furfur.
Obat ini juga membantu meringankan gatal, luka bakar, kulit pecah-pecah, dan kulit bersisik yang diakibatkan oleh infeksi jamur tersebut.
Mengutip situs PubChem, fungsi terbinafin adalah menghambat pertumbuhan atau perkembangbiakan jamur.
Sediaan dan dosis terbinafine
Mengutip situs Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), terbinafin tersedia dalam bentuk krim 1% atau 10 mg terbinafine per gram krim dan tablet oral 250 mg.
Inilah dosis yang diberikan untuk masing-masing keluhan dan sediaan.
Dosis obat oral (0bat minum)
Kurap, kutu air, dan jamur selangkangan
- Dewasa: 250 mg sekali sehari selama 2–6 minggu untuk kutu air, 4 minggu untuk mengatasi kurap, dan 2–4 minggu untuk menyembuhkan jamur selangkangan.
Infeksi kuku akibat jamur
- Dewasa: 250 mg sekali sehari selama 6 minggu untuk kuku dan 12 minggu untuk kuku jempol.
Dosis obat oles
Kutu air
- Dewasa dan anak: oleskan krim 1% ke area yang terinfeksi sebanyak 1–2 kali selama seminggu di sela-sela jempol atau 2 minggu pada bagian bawah atau sisi samping kaki.
Kandidiasis kulit dan panu
- Dewasa: oleskan krim 1% sebanyak 1–2 kali sehari selama dua minggu.
Kurap dan jamur selangkangan
- Dewasa dan anak: gunakan pada kulit yang terinfeksi sebanyak 1–2 kali sehari selama 1–2 minggu.
Aturan pakai terbinafine
Obat tablet diminum menggunakan segelas air. Ada bisa mengonsumsinya dengan atau tanpa makanan.
Sementara itu, inilah cara mengoleskan krim terbinafin.
- Bersihkan dan keringkan kulit yang terinfeksi menggunakan kain bersih atau tisu, lalu cuci tangan.
- Oleskan krim tipis-tipis ke bagian kulit yang terinfeksi dan kulit di sekitarnya. Jika mengoleskan obat untuk kuku kaki, bokong, atau paha dalam, tutup kuku dan kulit menggunakan kassa steril, terutama saat malam hari.
- Tutup salep dan cuci tangan.
Efek samping terbinafine
Efek samping obat ini dibagi berdasarkan jumlah perbandingan kemunculannya. Inilah pembagian efek samping obat terbinafin.
1. Efek samping terbinafine tablet
Inilah efek samping yang mungkin bisa dirasakan setelah minum obat tablet terbinafin.
Sangat umum
- Kehilangan selera makan.
- Sakit perut, perut kembung, diare, maag, dan mual.
- Nyeri otot dan sendi.
- Ruam dan gatal.
Umum
- Depresi.
- Hilangnya indra perasa.
- Pusing.
- Gangguan penglihatan.
- Kelelahan.
Jarang
- Cemas.
- Telinga berdenging.
- Kesemutan atau mati rasa.
- Penurunan berat badan.
- Sel darah merah rendah.
- Kulit lebih sensitif terhadap paparan matahari.
Langka
- Kadar enzim liver meningkat atau gagal liver.
- Fungsi hati abnormal, seperti hepatitis, penyakit kuning, kolestasis, hasil fungsi tes liver yang abnormal, dan gangguan fungsi hati.
Sangat langka
- Jumlah sel darah yang berkurang dan meningkatkan risiko infeksi parah, pendarahan, atau sesak napas dan kelelahan (agranulositosis, neutropenia, trombositopenia, pansitopenia).
- Munculnya lupus eritematosus sistemik yang ditandai dengan nyeri sendi, masalah ginjal, ruam, dan demam.
- Sindrom Stevens-Johnson.
- Rambut rontok.
- Nekrolisis epidermal toksik.
- Reaksi alergi serius atau anafilaksis.
- Psoriasis.
- Ruam dan kulit mengelupas.
Tidak diketahui
- Anosmia.
- Ketajaman pandangan berkurang.
- Kehilangan pendengaran.
- Pembengkakan pankreas.
- Pembengkakan pembuluh darah.
- Kerusakan otot atau rhabdomyolysis.
- Penyakit seperti flu dan demam.
- Ruam akibat peningkatan sel darah eosinofil.
2. Efek samping salep terbinafine
Berikut keluhan yang bisa muncul setelah Anda mengoles obat salep.
Umum
Tidak umum
- Lesi kulit.
- Koreng.
- Perubahan warna kulit.
- Kemerahan.
- Sensasi terbakar.
- Nyeri.
- Iritasi pada kulit yang dioles.
Langka
Apakah obat terbinafine aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Jika Anda hamil dan menyusui, sebaiknya jangan minum obat tablet terbinafin, kecuali dokter menganjurkannya.
Ibu menyusui jangan menggunakan obat salep ini karena kandungannya bisa diserap ke dalam ASI.
Peringatan dan perhatian saat pakai terbinafine
Jangan konsumsi obat tablet jika Anda mengalami kondisi berikut ini.
- Alergi terbinafin atau bahan-bahan lain yang terkandung.
- Masalah ginjal dan liver parah.
Sebelum mengonsumsi obat tablet ini, segera beri tahu dokter jika memiliki kondisi ini.
- Masalah liver atau penyakit lain yang memengaruhi liver.
- Psoriasis.
- Masalah ginjal.
- Sel darah putih berkurang sehingga rentan mengalami infeksi.
- Lupus.
Interaksi obat terbinafine dengan obat lain
Ada beberapa obat yang berinteraksi dengan terbinafin. Beri tahu dokter jika Anda mengonsumsi obat-obatan berikut ini:
- Antibiotik rifampicin.
- Antidepresan trisiklik, SSRI, MAOI.
- Cimetidin.
- Beta bloker atau anti-aritmia.
- Pil KB hormonal.
- Obat-obatan untuk penyakit jantung, seperti propafenon dan amiodaron.
- Ciclosporin.
Terbinafine adalah obat untuk menyembuhkan infeksi jamur kulit dan kuku akibat jamur dermatofit.
Jika kondisi tidak segera membaik setelah menggunakan obat dalam jangka waktu tertentu, segera temui dokter.
[embed-health-tool-bmi]