backup og meta

Clarithromycin

Clarithromycin

Penggunaan obat-obatan harus sesuai dengan aturan penggunaan masing-masing obat, salah satunya antibiotik clarithromycin. Meski dapat digunakan untuk mengatasi berbagai macam infeksi bakteri, clarithromycin atau klaritromisin sebaiknya tidak dikonsumsi pada beberapa kondisi. Penggunaan yang tidak tepat berisiko menyebabkan efek samping obat, termasuk resistensi antibiotik. Ketahui selengkapnya di bawah ini.  

Golongan obat: Antibiotik

Merek dagang: Abbotic/Abbotic Granule/Abbotic XL, Bicrolid, Orixal, Comtro

Apa itu obat clarithromycin?

Clarithromycin

Clarithromycin atau klaritromisin adalah obat untuk mengobati berbagai macam infeksi bakteri, di antaranya: 

  • pneumonia,
  • bronkitis
  • sinusitis, 
  • infeksi tenggorokan, 
  • infeksi telinga, dan 
  • infeksi kulit. 

Clarithromycin juga dapat digunakan bersama dengan obat penekan asam lambung, seperti omeprazole dan lansoprazole, untuk membunuh bakteri H. pylori yang menyebabkan tukak lambung (ulkus).

Clarithromycin merupakan obat antibiotik dalam golongan makrolida yang bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri.

Obat ini tidak bekerja untuk infeksi virus (seperti pilek dan flu). Penggunaan antibiotik yang tidak tepat atau salah dapat menyebabkan penurunan kinerja obat itu sendiri.

Dosis obat clarithromycin

Ketersediaan obat clarithromycin adalah tablet tablet 250 mg dan 500 mg, serta sirup kering 125 mg/5 mL dan 250 mg/5 mL.

Bagaimana dosis clarithromycin untuk orang dewasa?

  • Untuk mengatasi tonsilitis/ faringitis (sakit tenggorokan), dosis clarithromycin adalah 250 mg secara oral setiap 12 jam selama 10 hari.
  • Untuk mengatasi siusitis, dosis clarithromycin adalah 500 mg secara oral setiap 12 jam selama 14 hari.
  • Untuk mengatasi bronkitis, dosis clarithromycin adalah 500 mg secara oral setiap 12 jam selama 7-14 hari.
  • Untuk mengatasi pneumonia, dosis clarithromycin adalah 250 mg secara oral setiap 12 jam selama 7 hari.
  • Untuk mengatasi infeksi kulit, dosis clarithromycin adalah 250 mg secara oral setiap 12 jam selama 7-14 hari.
  • Untuk mengatasi tukak lambung, bersama dengan antibiotik lain (misalnya amoxicillin atau metronidazole) dan PPI (misalnya, omeprazole atau lansoprazole). Dosis clarithromycin adalah 500 mg secara oral 2 kali sehari selama 7-14 hari.
  • Untuk mengatasi tukak lambung dengan terapi ganda dilakukan dengan memberikan omeprazole 500 mg sebanyak 3 kali sehari selama 14 hari, diikuti oleh omeprazole selama 14 hari sebagai tambahan.

Bagaimana dosis Clarithromycin untuk anak-anak?

  • Dosis anak ≥6 bulan untuk tonsilitis/ faringitis adalah 7,5 mg/kg secara oral setiap 12 jam selama 10 hari.
  • Dosis anak ≥6 bulan untuk sinusitis adalah 7,5 mg/kg secara oral setiap 12 jam selama 10 hari.
  • Dosis anak ≥6 bulan untuk pneumonia adalah 7,5 mg/kg secara oral setiap 12 jam selama 10 hari.
  • Dosis anak ≥6 bulan untuk otitis media adalah 7,5 mg/kg secara oral setiap 12 jam selama 10 hari.
  • Dosis anak ≥6 bulan untuk infeksi kulit adalah  7,5 mg/kg secara oral setiap 12 jam selama 10 hari.

Klaritromisin dapat diberikan untuk anak dari umur 6 bulan sampai 12 tahun dengan menggunaan sediaan sirup kering.

Aturan pakai obat clarithromycin

Minum obat ini dengan atau tanpa makanan sesuai anjuran dokter, biasanya setiap 12 jam. Sebelum menggunakan obat ini, pastikan Anda mengocok botolnya.

Ukurlah dosis menggunakan sendok takar. Hindari menggunakan sendok rumah karena dosisnya dapat tidak sesuai.

Antibiotik bekerja dengan baik saat jumlah obat di tubuh Anda tetap dalam kadar yang konstan. Jadi, minum obat ini kurang lebih pada waktu yang sama setiap harinya.

Dosis dan lama pengobatan tergantung kondisi kesehatan dan respons terapi Anda. Pada anak, dosis dapat juga ditentukan berdasarkan berat badan.

Jika Anda menggunakan obat untuk mengobati infeksi, lanjutkan penggunaan obat ini hingga yang diresepkan habis, sekalipun gejala menghilang setelah beberapa hari.

Menghentikan obat terlalu cepat dapat membuat bakteri tetap berkembang yang akhirnya kembali menimbulkan infeksi.

Beri tahu dokter jika kondisi Anda tidak membaik atau malah jadi makin parah.

Jika Anda menggunakan obat untuk mencegah infeksi bakteri tertentu, gunakan tepat sesuai anjuran dokter. Jangan menghentikan obat tanpa persetujuan dokter.

Beri tahukan dokter jika Anda mengalami tanda infeksi seperti demam atau keringat malam.

Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin. Namun, bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa.

Hindari menggandakan dosis obat. Ikuti aturan yang diberikan oleh dokter atau apoteker sebelum memulai pengobatan.

Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Efek samping obat clarithromycin

Jika penggunaanya tidak sesuai dengan anjuran, antibiotik tidak akan bekerja dengan baik dan bahkan bisa memicu terjadinya resistensi antibiotik. 

Resistensi antibiotik adalah kondisi ketika bakteri penyebab infeksi menjadi kebal terhadap antibiotik. Kondisi tersebut menyebabkan tubuh lebih mudah terserang bakteri yang sama.    

Sementara itu, efek samping paling umum dari penggunaan obat clarithromycin adalah:

  • sakit perut,
  • muntah,
  • diare,
  • rasa di mulut yang tidak biasa atau tidak enak,
  • gigi berubah warna,
  • sakit kepala,
  • gatal ringan atau ruam, dan
  • gatal pada vagina atau keluar cairan yang tak wajar.

Segera hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping yang serius seperti berikut ini.

  • Sakit kepala dengan nyeri dada dan pusing berat, denyut jantung cepat atau berdebar, sesak napas, hingga pingsan.
  • Diare yang encer atau berdarah.
  • Demam, pembesaran kelenjar, nyeri badan, gejala flu, dan batuk.
  • Ruam kulit, mudah memar atau berdarah, kesemutan berat, baal, nyeri, dan lemah otot.
  • Linglung, muntah, bengkak, berat badan naik drastis, dan lebih jarang atau tidak buang air kecil.
  • Gangguan pendengaran.
  • Reaksi kulit berat.

Tidak semua orang mengalami efek samping di atas. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.

Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal (112) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.

Gejala overdosis obat clarithromycin adalah:

  • nyeri perut,
  • mual,
  • muntah, dan
  • diare.

Peringatan dan perhatian saat pakai obat clarithromycin

Clarithromycin

Beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum menggunakan clarithromycin adalah berikut.

Alergi

Beri tahu dokter jika Anda pernah mengalami alergi terhadap obat clarithromycin atau obat lain.

Begitu pula jika Anda memiliki alergi lain, seperti alergi pada makanan, pewarna, pengawet, atau hewan, sampaikan kepada dokter.

Untuk obat non-resep, baca label atau komposisi bahan dengan teliti.

Anak-anak 

Clarithromycin dalam sediaan sirup kering dapat diberikan untuk anak umur 6 bulan sampai dengan 12 tahun.

Anak yang berusia kurang dari 12 tahun tidak disarankan minum obat klaritomisin dalam bentuk tablet.

Lansia

Banyak obat-obatan belum diteliti secara khusus untuk lansia. Namun, clarithromycin diduga tidak menimbulkan efek samping atau masalah pada lansia.

Kondisi yang perlu hati-hati dalam mengonsumsi obat ini

Selain itu, terdapat beberapa kondisi kesehatan yang perlu berhati-hati dengan penggunaan obat clarithromycin, yakni sebagai berikut.

  • Riwayat penyakit kuning.
  • Riwayat penyakit jantung dan gangguan ritme jantung (misalnya long QT, torsades de pointes,atau  aritmia ventrikular).
  • Riwayat penyakit hati.
  • Riwayat penyakit ginjal.
  • Riwayat porphyria (masalah enzim).
  • Myasthenia gravis (lemah otot berat).
  • Hipokalemia (kadar potassium rendah dalam darah).
  • Hipomagnesemia (kadar magnesium rendah dalam darah).

Pada kondisi tersebut, dokter mungkin perlu menyesuaikan dosis obat atau memantau kemungkinan munculnya efek samping. Gunakan obat dengan hati-hati karena interaksi yang terjadi dapat memperburuk kondisi ini.

Apakah makanan atau alkohol dapat berinteraksi dengan Clarithromycin?

Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan ketika makan, terutama dengan jenis makanan tertentu, karena interaksi obat dapat terjadi.

Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi.

Diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan dokter.

Cara menyimpan obat

Clarithromycin adalah salah satu obat yang sebaiknya disimpan pada suhu ruangan. Jadi, jauhkan obat ini dari cahaya secara langsung dan tempat yang lembap.

Jangan pula menyimpan obat ini di kamar mandi dan jangan dibekukan.

Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda.

Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Jangan membuang obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi.

Konsultasikan kepada apoteker atau instansi pembuangan sampah setempat mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.

Apakah obat ini aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui. 

Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C (Mungkin berisiko) menurut Food and Drugs Administration (FDA) di Amerika Serikat, yang setara dengan Badan POM di Indonesia.

Belum ada informasi yang memadai tentang keamanan dalam menggunakan obat ini selama masa kehamilan dan menyusui. 

Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.

Interaksi obat clarithromycin dengan obat lain

obat radang tenggorokan di apotek

Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam dokumen ini.

Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/non resep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker. 

Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter.

Meski umumnya tidak dapat digunakan bersamaan, di kondisi tertentu 2 obat berbeda dapat digunakan bersamaan walaupun dapat terjadi interaksi obat.

Pada kasus ini, dokter dapat mengubah dosis, atau peringatan lain mungkin dibutuhkan. Beri tahu dokter jika Anda menggunakan obat resep atau non resep lainnya.

Berikut beberapa obat yang tidak dianjurkan diminum bersamaan dengan obat klaritromisin.

  • Obat penyakit jantung: digoxin, disopyramide, atau quinidine. 
  • Obat epilepsi: carbamazepine, valproate, phenobarbital, atau phenytoin. 
  • Obat penurun kolesterol: atorvastatin atau rosuvastatin. 
  • Obat gangguan pernapasan: theophylline.  
  • Obat penenang: triazolam, alprazolam, atau midazolam. 
  • Obat gangguan peredaran darah: cilostazol. 
  • Obat kortikosteroid: methylprednisolone. 
  • Obat pengencer darah: warfarin atau antikoagulan (misalnya, dabigatran, rivaroxaban, dan apixaban).
  • Obat penurun gula darah: nateglinide , pioglitazone, repaglinide, rosiglitazone, atau insulin. 
  • Obat diabetes (sulfonilurea): gliclazide atau glimepiride. 
  • Obat kanker: vinblastine. 
  • Obat imunosupresan: ciclosporin, sirolimus, atau tacrolimus. 
  • Obat antivirus untuk HIV: etravirine, rifapentine, fluconazole, itraconazole, atau rifabutin. 
  • Obat gangguan pencernaan: tolterodine.  
  • Obat tekanan darah tinggi: verapamil, amlodipine, atau diltiazem. 
  • Obat impoten atau hipertensi arteri paru: sildenafil, vardenafil, atau tadalafil. 
  • Obat herbal untuk depresi: tanaman St John’s Wort     
  • Obat antipsikotik: quetiapine 
  • Obat antibiotik lincosamide: lincomycin atau clindamycin.  
  • Jenis obat makrolida lainnya.  

Dokter mungkin tidak meresepkan Anda obat klaritromisin atau mengubah obat yang digunakan bila Anda sedang rutin minum salah satu atau beberapa obat di atas.

Untuk informasi lebih lanjut terkait penggunaan clarithromycin pada kondisi yang Anda alami, lakukan konsultasi ke dokter atau apoteker. 

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Clarithromycin (Oral Route) Before Using – Mayo Clinic. (2022). Retrieved 17 March 2022, from https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/clarithromycin-oral-route/before-using/drg-20067672

Clarithromycin (Oral Route) Proper Use – Mayo Clinic. (2022). Retrieved 17 March 2022, from https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/clarithromycin-oral-route/proper-use/drg-20067672?p=1 

(2022). Retrieved 17 March 2022, from https://www.drugs.com/clarithromycin.html#what-to-avoid

Clarithromycin: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution | MIMS Indonesia. (2022). Retrieved 17 March 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/clarithromycin?mtype=generic

Drugs, H. (2022). Clarithromycin: MedlinePlus Drug Information. Retrieved 17 March 2022, from https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a692005.html

Clarithromycin: a medicine to treat bacterial infections. (2022). Retrieved 17 March 2022, from https://www.nhs.uk/medicines/clarithromycin/

Stewart, M. (2022). Clarithromycin for infection. Clarithromycin side effects. Retrieved 17 March 2022, from https://patient.info/medicine/clarithromycin-for-infection-klaricidklaricid-xl-xetinin-xl

Versi Terbaru

22/04/2022

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Diperbarui oleh: Karinta Ariani Setiaputri


Artikel Terkait

Sama-Sama Obat Asam Lambung, Ini Beda Ranitidine dan Famotidine

10 Obat Asam Lambung Alami yang Ampuh Atasi Gejala


Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 22/04/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan