Bakteri bisa menginfeksi organ-organ di dalam tubuh. Dalam kasus parah, infeksi ini tidak bisa diobati dengan obat minum sehingga harus diberikan lewat suntikan. Salah satu jenis antibiotik tersebut adalah amikacin. Sebelum menggunakannya, yuk pahami lebih dahulu obat ini!
Golongan obat: Antibiotik golongan aminoglikosida
Merek dagang: Amiosin, Amikacin Sulfate, Mikaject, Alostil, Mikasin, Simikan, Verdix
Apa itu amikacin?
Amikacin (amikasin) adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri serius pada lapisan jantung, tulang, paru-paru, dan saluran kemih.
Obat ini masuk dalam kelas obat antibiotik aminoglikosida yang bekerja dengan cara membunuh bakteri.
Bakteri gram negatif merupakan bakteri yang tidak mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu proses pewarnaan gram. Warna bakteri ini akan terlihat merah bila diamati melalui mikroskop.
Dosis amikacin
Di Indonesia, amikacin tersedia dalam bentuk cairan injeksi 250 mg/mL.
Setiap pasien dapat diberikan dosis yang berbeda-beda oleh dokter, tergantung pada usia, berat badan, penyakit yang dimiliki, serta kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Infeksi saluran kemih tanpa komplikasi
Dosis dewasa
- Dalam kasus yang tidak disebabkan oleh infeksi Pseudomonas, dosisnya 7,5 mg/kg setiap hari dalam 2 dosis terbagi rata (atau 250 mg dua kali sehari) melalui injeksi IM.
- Dosis yang sama melalui injeksi IV lambat selama 2 – 3 menit.
- Jumlah dosis yang sama melalui infus IV selama 30 – 60 menit.
- Maksimal dosis adalah 1,5 g setiap hari; 15 g (dosis total). Durasi pengobatan biasanyanya adalah 7 – 10 hari.
Dosis lansia
- Pengurangan dosis mungkin diperlukan.
Infeksi bakteri gram negatif yang parah, infeksi gram negatif yang rentan, dan infeksi stafilokokus yang rentan
Dosis dewasa
- Dosisnya 15 mg/kg setiap hari sebagai dosis tunggal atau dalam 2 – 3 dosis terbagi.
- Pada pasien dengan endokarditis atau neutropenia demam, dosis harus diberikan dua kali lipat.
- Dalam kasus yang mengancam jiwa dan/atau yang disebabkan oleh infeksi Pseudomonas, dosisnya adalah 500 mg setiap 8 jam.
- Dosis maksimal harian 1.5 gram, total dosis yang diterima pasien dalam 1 periode perawatan maksimal 15 gram.
- Durasi pengobatan biasa berlangsung selama 7 – 10 hari.
Obat ini dapat diberikan melalui injeksi intramuskuler, injeksi intraventrikuler lambat selama 2 – 3 menit, atau infus intraventrikuler selama 30 – 60 menit.
Dosis disesuaikan berdasarkan berat badan pasien dan konsentrasi serum amikasin.
Dosis anak-anak
- Pada bayi prematur dosisnya adalah 7,5 mg/kg setiap 12 jam.
- Bayi dengan usia 0 hingga 29 hari, dosis awal adalah 10 mg/kg diikuti 7,5 mg/kg setiap 12 jam; 4 minggu sampai 12 tahun 15 – 20 mg/kg setiap hari sebagai tunggal atau dalam 2 dosis terbagi sama.
- Pada pasien dengan endokarditis atau neutropenia demam, dosis harus diberikan dua kali lipat.
Durasi pengobatan biasa berlangsung selama 7 – 10 hari. Dosis dapat diberikan melalui injeksi intramuskuler atau infus intraventrikuler selama 30 – 60 menit atau 1 – 2 jam pada bayi.
Dosis disesuaikan berdasarkan berat badan pasien dan konsentrasi serum amikasin.
Dosis lansia
- Pengurangan dosis mungkin diperlukan.
Aturan pakai amikasin
Obat ini diberikan oleh suntikan ke dalam vena selama periode waktu tertentu. Bisa juga disuntikkan ke dalam otot. Pemberian obat hanya dilakukan oleh tenaga medis.
Dokter akan memberi tahu Anda jangka waktu perawatan yang bergantung dengan jenis dan tingkat keparahan infeksi.
Anda harus menyelesaikan pengobatan antibiotik hingga tuntas. Jika tidak, infeksi tidak akan terobati dengan sempurna.
Pastikan untuk selalu membuat pengingat catatan untuk jadwal pemberian obat agar dosis tidak terlewat.
Jika Anda melewatkan jadwal pemberian obat, segera beri tahu perawat atau dokter. Obat akan diberikan secepat mungkin.
Efek samping amikacin
Sama seperti obat lainnya, antibiotik ini dapat menimbulkan efek samping, terutama jika tidak mengikuti aturan minum obat yang tepat.
Setiap orang sangat mungkin mengalami efek samping amikasin yang berbeda-beda, mengingat bagaimana tubuh setiap orang merespons obat juga berbeda.
Efek samping ringan
Beri tahu dokter jika Anda mengalami efek samping obat yang tidak membaik dalam beberapa hari, atau efek samping yang terjadi dirasakan lebih parah dan mengganggu aktivitas.
Efek samping serius
- Suara serak dan kesulitan menelan.
- Ruam.
- Kulit mengelupas dan gatal.
- Pembengkakan pada bagian tubuh tertentu.
- Sesak napas.
- Diare parah disertai kram perut yang berlangsung selama 2 bulan atau lebih setelah perawatan.
Bila mengalami efek samping yang disebutkan di atas, segera cari bantuan medis untuk mendapatkan penanganan segera.
Peringatan dan perhatian pakai obat amikacin
Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat alergi dengan antibiotik sejenis, salah satunya gentamisin, atau menderita miastenia gravus (gangguan kelemahan otot).
Selain itu, masalah kesehatan lain harus diberitahukan ke dokter sebelum menggunakan obat ini adalah sebagai berikut.
Amikasin dapat menyebabkan masalah ginjal yang serius, yang berisiko terjadi pada lansia atau orang yang mengalami dehidrasi.
Beri tahu dokter jika frekuensi buang air kecil berkurang, pembengkakan pada tubuh, atau kelelahan yang tidak biasa.
Orang-orang dalam golongan ini juga bisa mengalami masalah pendengaran serius. Pada beberapa kasus sifatnya permanen.
Biasanya kondisi ini ditandai dengan pusing, vertigo, pendengaran bermasalah, atau telinga berdenging.
Terakhir, obat ini juga bisa menyebabkan masalah saraf. Beri tahu dokter jika Anda mengalami kejang, otot berkedut, mati rasa pada anggota gerak, kesemutan, atau muncul sensasi panas terbakar.
Apakah obat amikasin aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Menurut EMC UK, antibiotik ini harus diberikan kepada ibu hamil, bayi baru lahir, dan ibu menyusui jika memang sangat dibutuhkan.
Pemberian obat pun seharusnya di bawah pengawasan ketat dokter.
Ada laporan terbatas yang menyebutkan bahwa penggunaan obat selama kehamilan dapat membahayakan janin.
Obat golongan aminoglikosida ini dapat melewati plasenta dan menyebabkan masalah pendengaran pada bayi saat dilahirkan.
Interaksi obat amikacin dengan obat lain
Obat ini tidak boleh digunakan bersamaan dengan antibiotik lain, obat kanker, pil air, maupun obat penekan sistem imun.
Berikut beberapa jenis obat yang kemungkinan menimbulkan efek interaksi obat jika diminum bersamaan dengan amikasin.
- Obat yang mengandung platinum.
- Obat osteoporosis, seperti bifosfonat.
- Obat relaksan (pengerndur) otot yang digunakan selama operasi, seperti suksinilkolin dan vekuronium.
- Obat pereda nyeri misalnya indometasin.
- Antibiotik lain yang dapat memengaruhi ginjal, pendengaran, atau keseimbangan tubuh.
- Obat diuretik (tablet air) seperti furosemida dan asam etakrinat.
- Suplemen, obat herbal, atau obat tradisional Tiongkok.
Anda perlu memberi tahu dokter jika sedang mengonsumsi obat-obatan yang disebutkan.
[embed-health-tool-bmi]