Tubuh membutuhkan vitamin B12 agar dapat bekerja dengan normal. Jika asupannya tidak mencukupi, penyakit anemia pernisiosa bisa terjadi. Dokter dapat meresepkan cyanocobalamin (sianokobalamin) untuk mengatasi kondisi ini.
Golongan obat: suplemen vitamin
Merek dagang: Neurosanbe, Blackmores Executive B, Enervita B Complex Plus, Becombion Syrup, Betominplex, Vitamin B Complex + B12, Havit B12, Jamieson B Complex, dll.
Apa itu cyanocobalamin?
Cyanocobalamin (sianokobalamin) adalah sebutan untuk vitamin B12. Sebenarnya vitamin ini bisa didapatkan dari makanan, seperti hati sapi, kerang, telur, produk susu, dan sereal.
Namun pada beberapa orang, kebutuhan vitamin B12 tidak bisa tercukupi hanya dengan makanan sehingga dibutuhkan dalam bentuk suplemen vitamin.
Suplemen vitamin ini digunakan untuk mengobati anemia pernisiosa, yakni penurunan sel darah merah yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12.
Di samping itu, vitamin B12 penting untuk metabolisme dan pemeliharaan sistem saraf pusat.
Metabolisme dalam tubuh meliputi proses pembangkitan dan penggunaan energi, termasuk zat gizi, pencernaan, penyerapan, sirkulasi, dan pengaturan suhu.
Selain karena anemia, sulitnya mencukupi asupan vitamin B12 dapat terjadi pada orang dengan kondisi berikut ini.
Berusia di atas 50 tahun.
Mengikuti diet vegan.
Pernah menjalani operasi perut atau usus, seperti operasi penurunan berat badan.
Memiliki kondisi pencernaan seperti penyakit seliak atau penyakit Crohn.
Anda dapat dengan mudah menemukan suplemen vitamin ini dengan berbagai merek dagang di apotek atau toko obat.
Dosis cyanocobalamin
Suplemen vitamin B12 ini tersedia dalam bentuk tablet.
Setiap orang dapat diresepkan dosis yang berbeda-beda, tergantung dengan usia, tujuan pengobatan, dan kondisi kesehatan secara menyeluruh.
Selain dikemas dalam sediaan tunggal, vitamin b12 seringkali dikombinasikan dengan vitamin B1 dan vitamin B6 sebagai obat untuk memperbaiki regenerasi sel saraf dan mengatasi keluhan nyeri pada saraf (neurophatic pain).
Kombinasi vitamin di atas sangat penting untuk metabolisme di sistem saraf perifer dan saraf pusat.
Vitamin B1 memainkan peran penting dalam proses metabolisme utama, sedangkan vitamin B6 memiliki efek analgesik.
Vitamin B12 memastikan pembentukan sel darah dan mencegah proses degeneratif sistem saraf.
Dengan kombinasi tersebut, suplemen dapat menormalkan fungsi saraf dengan memperbaiki gangguan metabolisme lewat pemenuhan asupan vitamin yang dibutuhkan.
Pemberian vitamin B1 (100 mg), vitamin B6 (100 mg), dan vitamin B12 (200 mcg) telah terbukti efektif dalam gejala neuropatik.
Berikut ini adalah dosis obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi anemia.
Anemia megaloblastik akibat defisiensi vitamin 12
Dewasa: 50 – 150 mcg setiap hari.
Anemia pernisiosa
Dewasa: 2.000 mcg setiap hari.
Anak: 1.000 mcg setiap hari atau setiap 2 minggu.
Dosis dapat saja berubah sesuai dengan arahan dokter.
Aturan pakai cyanocobalamin
Konsumsi suplemen vitamin ini sesuai dengan arahan dokter atau aturan pakai yang tertera di kemasan obat.
Jangan menambahkan atau mengurangi dosis suplemen yang sudah ditentukan.
Minum suplemen ini di antara waktu makan dan di waktu yang sama setiap harinya. Tujuannya agar tidak melewatkan dosis.
Jika dosis terlewat, jangan menggandakan dosis di waktu minum suplemen selanjutnya.
Tetap minum suplemen sekalipun Anda merasa kondisi sudah membaik, kecuali jika dokter mengarahkan.
Efek samping cyanocobalamin
Cyanocobalamin dapat menyebabkan pusing. Jika terpengaruh, jangan mengemudi atau ambil bagian dalam aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi.
Selain itu, berikut adalah efek samping yang juga umum terjadi.
Efek samping di atas dapat membaik dengan sendirinya. Akan tetapi, bisa juga berlangsung lebih lama dan jika terjadi konsultasikan ke dokter.
Bila Anda mengalami rasa sakit diikuti pembengkakan pada lengan dan kaki, minta bantuan medis segera.
Peringatan dan perhatian saat pakai cyanocobalamin
Penggunaan suplemen vitamin ini dapat menimbulkan reaksi alergi pada beberapa orang. Biasanya ditandai dengan ruam gatal, pembengkakan pada wajah, dan sesak napas.
Jika terjadi, segera minta pertolongan medis untuk mendapatkan penanganan segera. Pasalnya, reaksi alergi bisa saja berbahaya dan mengancam jiwa.
Jika sebelumnya pernah menunjukkan reaksi alergi pada obat maupun suplemen sejenis, beri tahu dokter.
Berin tahu juga pada dokter jika Anda memiliki kondisi berikut ini.
Penyakit Leber (kehilangan penglihatan yang diturunkan).
Selama masa perawatan dokter mungkin akan meminta Anda menjalani tes darah dan tes urine secara rutin. Ini bertujuan memantau respons tubuh terhadap suplemen.
Apakah obat cyanocobalamin aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Obat untuk masalah asam lambung seperti cimetidine.
Pil KB.
Begitu juga dengan penggunaan suplemen lain, obat tradisional Tiongkok, atau obat warung. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya interaksi obat.
Suplemen ini bisa dibeli secara bebas maupun dengan resep dokter,
Meski begitu, konsultasi lebih dahulu dengan dokter perlu dilakukan jika Anda memang memiliki masalah kesehatan tertentu.
[embed-health-tool-bmi]
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Team, C. by M. I. M. S. O. (n.d.). Cyanocobalamin. Cyanocobalamin: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution | MIMS Indonesia. Retrieved June 9, 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/cyanocobalamin?mtype=generic
U.S. National Library of Medicine. (n.d.). Vitamin B12: Medlineplus medical encyclopedia. MedlinePlus. Retrieved June 9, 2022, from https://medlineplus.gov/ency/article/002403.htm
Team, C. by M. I. M. S. O. (n.d.). Neurobion. Neurobion Full Prescribing Information, Dosage & Side Effects | MIMS Singapore. Retrieved June 16, 2022, from https://www.mims.com/singapore/drug/info/neurobion?type=full
Baltrusch, S. (2021). The role of neurotropic B vitamins in nerve regeneration. BioMed Research International, 2021, 1–9. https://doi.org/10.1155/2021/9968228
Silviana, M., Tugasworo, D., & Belladonna, M. (2021). Efficacy of vitamin B1, B6, and B12 forte therapy in peripheral neuropathy patients. Diponegoro International Medical Journal, 2(1), 14–19. https://doi.org/10.14710/dimj.v2i1.9549
Versi Terbaru
05/07/2022
Ditulis oleh Aprinda Puji
Ditinjau secara medis olehApt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.