backup og meta

Temozolomide

Temozolomide

Obat yang digunakan untuk mengobati kanker memang tak boleh dipakai sembarangan. Ini termasuk penggunaan obat temozolomide atau temozolomid untuk kanker otak. Agar tidak salah, ketahui aturan pakai, dosis, efek samping, dan ketentuan lainnya mengenai obat ini pada ulasan berikut.

Golongan obat: Sitotoksik

Merek dagang: Temodal, Teroza, Temotero 20, Temotero 100, Temotero 250

Apa itu obat temozolomide?

Temozolomide adalah obat untuk mengobati kanker otak. Temozolomide atau temozolomid termasuk obat kemoterapi yang bekerja dengan memperlambat pertumbuhan sel kanker.

Pada beberapa pasien, temozolomide bisa mengurangi ukuran kanker atau tumor otak. Adapun beberapa jenis kanker otak yang dimaksud, yakni glioma ganas (kanker), termasuk glioblastoma multiforme (GBM) dan astrositoma anaplastik.

Selain itu, temozolomide atau temozolomid merupakan obat yang digunakan untuk mengobati beberapa penyakit lain, seperti jenis leukemia (kanker darah yang dimulai dari sel darah putih) dan kelainan darah tertentu serta jenis kanker lainnya.

Selain kegunaan tersebut, obat temozolomide atau temozolomid juga mungkin digunakan untuk mengatasi kondisi medis lainnya. Tanyakan pada dokter untuk informasi lebih lanjut.

Dosis obat temozolomide

Dosis obat temozolomide

Obat temozolomide tersedia dalam bentuk kapsul 20mg dan 100 mg. Obat ini digunakan secara oral dan diminum sesuai dengan dosis yang dokter tentukan.

Adapun penentuan dosis umumnya bergantung pada kegunaan obat dan usia pasien. Namun, secara umum, berikut adalah gambaran dosis dari obat temozolomide.

1. Anaplastik astrositoma dan glioblastoma multiform yang berulang

  • Dewasa: Pada pasien yang belum pernah menjalani kemoterapi, dosis awal 200 mg sekali sehari selama 5 hari. Pasien yang sebelumnya diobati dengan kemoterapi, dosis awal 150 mg/m2 sehari sekali selama 5 hari. Modifikasi dosis mungkin diperlukan sesuai dengan keamanan atau tolerabilitas setiap individu.
  • Anak: Dosis anak usia 3 tahun ke atas sama seperti orang dewasa.

2. Melanoma maligna metastatik

  • Dewasa: 200 mg/m2 sehari sekali secara oral selama 5 hari dalam siklus 28 hari.

3. Glioblastoma multiform

  • Dewasa: Dosis awal 75 mg/m2 sekali sehari secara oral selama 42 hari, dengan radioterapi fokal. Interupsi atau penghentian dosis mungkin diperlukan selama fase bersamaan berdasarkan toksisitas. Dokter mungkin akan meningkatkan dosis menjadi 200 mg/m2 tergantung pada respons tubuh.

Setelah radioterapi selesai, Anda akan menghentikan pengobatan selama 4 minggu. Ini akan memberi tubuh Anda kesempatan untuk pulih, kemudian Anda akan memulai fase monoterapi.

Selama fase monoterapi, dosis dan cara Anda mengonsumsi temozolomide atau temozolomid akan berbeda.

Dokter Anda akan menentukan dosis tepat Anda. Anda mungkin akan menjalani hingga 6 periode pengobatan yang berlangsung selama 28 hari.

Dosis baru 150 mg/m2 dikonsumsi sehari sekali selama 5 hari pertama dalam 23 hari tanpa temozolomide. Dosis ini akan bertambah hingga 28 hari selama pengobatan.

Setelah hari ke-28, Anda akan kembali menggunakan temozolomide sehari sekali selama 5 hari diikuti dengan 23 hari tanpa temozolomide.

Dosis temozolomide dapat disesuaikan, ditunda, atau dihentikan tergantung pada jumlah darah Anda dan bagaimana Anda mentolerir obat selama setiap siklus pengobatan.

Oleh karena itu, pastikan Anda selalu mengikuti petunjuk dokter ketika mengonsumsinya.

Aturan pakai obat temozolomide

Temozolomide atau temozolomid adalah obat yang bisa Anda dapat dengan resep dokter.

Oleh karena itu, pastikan Anda selalu mengikuti aturan minum obat yang dokter berikan atau sesuai dengan petunjuk yang tertera pada label kemasan.

Namun, secara umum, berikut aturan minum obat temozolomid yang sebaiknya Anda patuhi.

  • Telanlah kapsul dengan segelas air putih.
  • Jangan menghancurkan, mengunyah, atau membuka kapsul.
  • Jika kapsul secara tidak sengaja terbuka atau hancur, hindari menghirup obat.
  • Jangan membiarkan obat menyentuh kulit atau membran lendir, misal di dalam hidung.
  • Bila kontak terjadi, cucilah area kulit Anda dengan air. Pasalnya, obat ini dapat terserap melalui kulit.
  • Wanita hamil atau yang sedang merencanakan kehamilan tidak boleh menyentuh obat ini.

Jangan menambah dosis atau minum obat ini lebih sering tanpa persetujuan dokter.

Kondisi Anda tidak akan membaik dengan lebih cepat dan risiko efek samping serius mungkin meningkat.

Efek samping obat temozolomide

efek samping obat temozolomide

Dapatkan pertolongan medis darurat jika Anda mengalami tanda reaksi alergi, seperti gatal-gatal, sulit bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

Hubungi dokter segera apabila Anda mengalami efek samping serius di antaranya sebagai berikut.

  • Kejang-kejang.
  • Mati rasa atau terasa geli pada salah satu sisi tubuh.
  • Demam, menggigil, radang tenggorokan, gejala flu, mudah memar, atau perdarahan.
  • Batuk tidak berdahak.
  • Nyeri atau merasa panas terbakar saat buang air kecil.
  • Bercak atau bintik-bintik putih di dalam mulut atau bibir.
  • Mual, sakit perut atas, gatal-gatal, kehilangan nafsu makan.

Efek samping yang lebih ringan mungkin termasuk berikut ini.

  • Rambut rontok.
  • Merasa lelah.
  • Diare, sembelit.
  • Ruam ringan.
  • Pusing, penglihatan buram.
  • Gangguan tidur atau insomnia.
  • Rasa tidak biasa atau tidak enak di dalam mulut.

Tidak semua orang mengalami efek samping tersebut. Mungkin pula ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.

Bila khawatir mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah kepada dokter atau apoteker Anda.

Peringatan dan perhatian saat pakai obat temozolomide

Sebelum memutuskan untuk menggunakan obat, pertimbangkan dulu manfaat dan risikonya. Ini adalah keputusan yang harus dibuat setelah berdiskusi dengan dokter Anda.

Untuk obat temozolomid, pastikan Anda memperhatikan hal-hal di bawah ini sebelum mengonsumsinya.

  • Alergi.
  • Sedang hamil atau menyusui.
  • Lansia dengan gangguan ginjal, hati, atau jantung.

Oleh karena itu, selalu beri tahu kepada dokter mengenai kondisi medis yang Anda miliki untuk menghindari hal-hal buruk yang tidak diinginkan.

Untuk memastikan obat temozolomide aman untuk Anda konsumsi, informasikan pula kepada dokter jika Anda memiliki kondisi di bawah ini.

  • Masalah sumsum tulang, misal anemia, leukemia, sindrom myelodysplastic, pancytopenia, atau thrombocytopenia.
  • Gangguan hati.
  • Cacar air.
  • Herpes zoster (shingles) .
  • Penyakit ginjal yang parah.
  • Penyakit hati yang parah.

Pada kondisi di atas, dokter mungkin perlu menyesuaikan dosis obat atau memantau kondisi Anda terkait kemungkinan munculnya efek samping.

Penyimpanan obat temozolomide

Ada beberapa tata cara penyimpanan obat temozolomide yang harus Anda perhatikan.

Simpan obat pada suhu ruangan, jauh dari cahaya dan kelembapan. Jangan simpan di dalam kamar mandi dan jangan dibekukan.

Obat dengan merek yang berbeda mungkin mempunyai cara penyimpanan yang berbeda.

Periksa kotak produk untuk mencari tahu instruksi bagaimana cara menyimpannya, atau menanyakan apoteker.

Pastikan pula obat disimpan di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan.

Dilarang membuang obat ke dalam toilet atau saluran pembuangan, kecuali diinstruksikan sebaliknya. Buang produk ini dengan benar jika sudah melewati batas waktu atau tidak dibutuhkan lagi.

Konsultasikan dengan apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal untuk detail lebih mendalam tentang bagaimana membuang produk obat secara aman.

Apakah obat temozolomide aman untuk ibu hamil dan menyusui?

efek obat temozolomide untuk ibu hamil

Tidak ada penelitian memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui.

Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.

Melansir MIMS, obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori D. Artinya, ada bukti positif bahwa obat ini dapat membahayakan janin bila dikonsumsi saat kehamilan.

Oleh karena itu, beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berpikir Anda hamil, atau merencanakan kehamilan.

Dokter akan mempertimbangkan manfaat dan risiko konsumsi obat ini sesuai dengan kondisi Anda.

Selain itu, obat ini pun tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi selama masa menyusui karena mungkin dapat membahayakan bayi.

Umumnya, Anda tidak boleh menyusui bayi selama mendapat obat ini hingga lima belas hari setelah dosis obat terakhir.

Selalu berkonsultasi kepada dokter mengenai potensi manfaat dan risiko dari obat ini sebelum mengonsumsinya.

Interaksi obat temozolomide dengan obat lain

Meskipun obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan bersamaan, dalam kasus lain, dua obat yang berbeda dapat digunakan bersama-sama bahkan jika mungkin terjadi interaksi.

Dalam kasus ini, dokter Anda mungkin ingin mengubah dosis atau melakukan tindakan pencegahan lain.

Saat Anda mengonsumsi obat ini, sangat penting untuk memberitahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan yang tercantum di bawah.

Mungkin ada obat lainnya yang bisa berinteraksi dengan temozolomide. Tanyakan pada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Temozolomide. (n.d.). Search Drug Information, Interactions, Images, Dosage & Side Effects | MIMS Indonesia. Retrieved 25 Mei 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/temozolomide?mtype=generic

Temozolomide: MedlinePlus drug information. (n.d.). MedlinePlus – Health Information from the National Library of Medicine. Retrieved 25 Mei 2022, from https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a601250.html

Temozolomide (Oral route) side effects. (n.d.). Mayo Clinic – Mayo Clinic. Retrieved 25 Mei 2022, from https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/temozolomide-oral-route/side-effects/drg-20066228?p=1

Versi Terbaru

20/06/2022

Ditulis oleh Adhenda Madarina

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Peluang Sembuh dan Angka Harapan Hidup Kanker Otak

Apakah Semua Tumor Otak Mematikan?


Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 20/06/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan