Salah satu jenis tumor yang tergolong ganas adalah tumor glioblastoma multiform, yaitu tumor yang terbentuk dari sel astrosit.
Bagaimana harapan hidup dari penderita kanker otak?
Kanker otak tidak dinilai dengan tingkatan atau derajat keparahan. Tumor yang berada dalam otak selalu dianggap berbahaya.
Harapan hidup tiap penderita kanker biasanya dinilai dengan sebuah skala, yaitu lima tahun. Five years survival rate ini adalah angka harapan hidup yang telah ditetapkan secara lazim untuk penderita kanker, termasuk kanker otak.
Artinya, persentase harapan hidup dari pasien kanker otak menggunakan tolak ukur angka lima tahun ini. Meski begitu, bukan berarti pasien yang telah didiagnosis menderita kanker otak tidak bisa hidup lebih dari lima tahun, tapi perlu diakui bahwa persentasenya harapan hidup lebih dari lima tahun untuk pasien kanker otak tidaklah besar.
Besar persentase harapan hidup ini biasanya ditentukan melalui kualitas hidup pasien. Maka dari itu, orang di sekeliling pasien kanker otak harus membantu meningkatkan kualitas hidupnya agar persentase harapan hidupnya meningkat.
Pasalnya, jika daya tahan tubuh pasien kanker otak menurun, ada kemungkinan kanker berkembang semakin ganas. Oleh karena itu, kesehatan pasien kanker otak hanya bisa dibantu untuk dipertahankan pada kondisi terbaiknya.
Selain angka harapan hidup, ada pula faktor risiko yang juga harus Anda perhatikan. Misalnya, pria dan wanita memiliki potensi yang sama besarnya untuk mengalami kondisi ini.
Namun, pria lebih rentan terhadap tumor di dalam otak dibandingkan wanita. Hal ini disebabkan karena gen protein retinoblastoma (RB) diduga kurang aktif pada otak pria. Padahal gen ini sangat bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan sel ganas di dalam otak.
Pertumbuhan sel tumor ganas di dalam otak juga lebih rentan terjadi pada lansia. Sebab, semakin bertambah usia, kemungkinan terjadinya kanker otak juga semakin meningkat. Meski begitu, harus diingat bahwa penyakit ini tergolong penyakit yang mematikan.
Sehingga, bisa dibilang bahwa harapan tertinggi dari hidup pasien kanker otak adalah selama lima tahun. Jadi, saat seseorang telah divonis kanker otak, tentu akan terjadi perubahan pada aktivitas yang dijalaninya sehari-hari.
Perubahan pada kehidupan sehari-hari penderita kanker otak
Pasien yang mengalami kanker otak tentu mengalami banyak perubahan pada hidup dan aktivitas sehari-hari. Pasalnya, tumor di dalam kepala pasien akan menyebabkan penekanan. Penekanan-penekanan ini dapat mengakibatkan berbagai masalah lain, bergantung saraf apa yang mengalami penekanan.
Misalnya, jika penekanan terjadi di saraf motorik, ada kemungkinan pasien mengalami kelumpuhan, seperti yang dialami oleh pasien stroke. Sementara, penekanan di saraf sensorik bisa menyebabkan rasa baal, kesemutan, atau nyeri. Lalu, penekanan yang terjadi di jalur saraf penglihatan dapat berakibat kebutaan.
Bahkan, kanker otak juga bisa menimbulkan komplikasi. Misalnya, saat terjadi tekanan di dalam otak, saraf-saraf menelan dan bernapas menjadi bermasalah, sehingga menyebabkan infeksi pada paru-paru. Biasanya, komplikasi terjadi akibat adanya perubahan derajat kesehatan fisik pasien secara umum dan seiring berkembangnya keparahan kanker otak tersebut.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar