backup og meta

Efek Samping dan Risiko Suntik Vitamin C yang Bisa Terjadi

Efek Samping dan Risiko Suntik Vitamin C yang Bisa Terjadi

Sebagai salah satu nutrisi yang cukup penting di tubuh manusia, ternyata vitamin C bisa diperoleh tidak hanya melalui makanan, melainkan juga lewat suntikan. Walaupun fungsinya sama, apa saja risiko dan efek samping dari suntik vitamin C?

Simak ulasan di bawah ini untuk mengetahui jawabannya. 

Efek samping suntik vitamin C

manfaat dan risiko suntik vitamin c saat puasa

Suntik vitamin C merupakan salah satu cara yang dinilai cukup efektif agar kebutuhan nutrisi dan vitamin harian Anda terpenuhi. Terlebih lagi dalam kondisi tertentu, seperti sakit, sariawan, atau menjalani proses pemulihan, menyuntikkan vitamin C ternyata cukup membantu. 

Bahkan, metode yang satu ini terbilang efisien karena tidak perlu melalui proses pencernaan dan langsung diserap oleh darah Anda. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya efek samping dan risiko dari suntik vitamin C. 

Efek samping yang paling sering terjadi dari menyuntikkan vitamin C ke tubuh adalah munculnya rasa nyeri dan pembengkakan pada area bekas suntikan. Akan tetapi, jika Anda menggunakan vitamin C lebih dari dosis amannya, tentu akan ada efek samping dari kelebihan dosis vitamin C. 

suntik vitamin c

Menurut sebuah penelitian dari Lippincott Williams & Wilkins, suntik vitamin C, terutama lebih dari 30 gram bisa menyebabkan seseorang mengalami prehipertensi. Prehipertensi merupakan kondisi ketika seseorang memiliki tekanan darah yang tinggi, namun masih dalam angka yang normal. 

Selain itu, ada beberapa efek samping lainnya yang dapat terjadi jika kelebihan dosis vitamin C, seperti:

  • Diarea
  • Muntah
  • Mual
  • Heartburn
  • Sakit kepala
  • Perut kram
  • Insomnia

Risiko dari suntik vitamin C

gagal ginjal kronis dan risiko penyakit jantung

Mungkin bagi Anda yang ingin menyuntikkan vitamin C dalam dosis yang cukup tinggi perlu berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter. Hal ini bertujuan agar Anda mengetahui risiko apa saja yang mungkin saat suntik vitamin C dilakukan. 

Misalnya, jika Anda memiliki gangguan terhadap batu ginjal, mungkin sebaiknya suntik vitamin C tidak dilakukan. Hal tersebut dikarenakan terdapat orang yang mengalami gagal ginjal setelah melakukan suntik vitamin C. 

Maka itu, bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit batu ginjal sangat tidak direkomendasikan menggunakan suntikan vitamin C dosis tinggi. 

Selain itu, vitamin C juga dapat meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan yang Anda konsumsi. Apabila vitamin C yang Anda gunakan terlalu tinggi, mungkin tubuh Anda akan menyerap terlalu banyak zat besi dan bisa menimbulkan masalah baru bagi kesehatan. 

Bahkan, ketika Anda memiliki riwayat penyakit anemia defisiensi G6PD, suntik vitamin C dengan dosis tinggi bisa menimbulkan risiko hemolisis. 

Hal ini dibuktikan melalui sebuah penelitian dari Case Reports in Medicine yang mengungkapkan bahwa menyuntikkan vitamin C dalam kondisi seperti itu bisa meningkatkan risiko hemolisis. 

Interaksi obat

pasien demensia tidak lupa minum obat

Bagi Anda yang ingin mengurangi efek samping dan risiko setelah suntik vitamin C mungkin perlu memperhatikan interaksi vitamin C dengan obat lainnya.

Hal ini dikarenakan penggunaan suntik vitamin C bersamaan dengan jenis obat tertentu bisa menyebabkan urine Anda lebih asam. Bahkan, fungsi obat yang Anda konsumsi bisa hilang ketika menyuntikkan vitamin C dan meningkatkan risiko efek samping, entah dari obat tersebut atau vitamin C.

Berikut ini beberapa jenis obat yang perlu Anda hindari ketika menggunakan suntik vitamin C:

  • fluphenazine (Proxilin)
  • magnesium salisilat (Novasal)
  • mexiletine (Mexitil)
  • salsalat

Selain itu, ketika menggunakan suntik vitamin C dan minum minuman beralkohol ternyata terdapat reaksi yang kurang baik dari tubuh Anda. Minum alkohol dapat mengurangi nutrisi dan membuat tubuh kesulitan menyerap nutrisi, termasuk vitamin C.

Akibatnya, manfaat dan efektivitas dari vitamin C yang disuntikkan tersebut akan berkurang atau tidak dapat diperoleh sama sekali karena alkohol.

Oleh karena itu, Anda perlu menghindari konsumsi minuman beralkohol ketika menggunakan suntik vitamin C untuk menghindari risiko dan efek samping yang ditimbulkan. Terlebih lagi ketika kadar vitamin C di dalam tubuh sedang rendah.

Apabila Anda menggunakan obat lain atau sedang menjalani suatu pengobatan, sebaiknya konsultasikan dengan doker sebelum menggunakan suntik vitamin C dalam dosis tinggi.

Dosis aman vitamin C

vitamin untuk tulang keropos

Setelah mengenali efek samping dan risiko yang bisa ditimbulkan dari suntik vitamin C, ada baiknya Anda bisa mengetahui berapa dosis aman suntik vitamin C. 

Biasanya, dosis suntik vitamin C untuk mengatasi masalah kekurangan vitamin C adalah 200 mg satu kali sehari dalam masa perawatan selama seminggu. Jika Anda menggunakannya untuk memulihkan luka, dosis penggunaannya adalah 1 gram untuk satu kali sehari selama 5 sampai 21 hari masa perawatan.

Jika Anda merasa ragu, tanyakan kepada dokter Anda agar lebih jelas berapa dosis aman suntik vitamin C yang bisa Anda gunakan. 

Menyuntikkan vitamin C ke tubuh memang memiliki fungsi yang cukup berguna untuk kesehatan tubuh Anda, terutama kesehatan kulit. Namun, lebih baik konsultasikan terlebih ke dokter untuk mengetahui apa saja efek samping dan risiko dari suntik vitamin C berdasarkan kondisi saat ini.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Carter, A. (2018). Vitamin C Injection: Benefits and Risks. Retrieved 27 November 2019, from https://www.healthline.com/health/vitamin-c-injection

EmedicineScape. What are the side effects and risks of high-dose vitamin C? Retrieved 27 November 2019, from https://www.emedicinehealth.com/vitamin_c_high_dose_benefits_side_effects/article_em.htm#high-dose_vitamin_c_benefits

Quinn, J., Gerber, B., Fouche, R., Kenyon, K., Blom, Z., & Muthukanagaraj, P. (2017). Effect of High-Dose Vitamin C Infusion in a Glucose-6-Phosphate Dehydrogenase-Deficient Patient. Case reports in medicine, 2017, 5202606. doi:10.1155/2017/5202606 Retrieved 26 November 2019, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5727655/

Ried, K., Travica, N., & Sali, A. (2016). The acute effect of high-dose intravenous vitamin C and other nutrients on blood pressure: a cohort study. Blood pressure monitoring, 21(3), 160–167. doi:10.1097/MBP.0000000000000178 Retrieved 27 November 2019, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4864764/

Zeratsky, K. (2018). Is it possible to take too much vitamin C? Retrieved 27 November 2019, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/expert-answers/vitamin-c/faq-20058030

Versi Terbaru

15/09/2020

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Rachmadin Ismail


Artikel Terkait

5 Keunggulan Vitamin C Dalam Bentuk Tablet Effervescent

9 Manfaat Menakjubkan Vitamin C untuk Tubuh Anda


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 15/09/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan