Untuk meredakan gejala flu, Rhinofed dapat digunakan pada anak-anak hingga dewasa. Meski demikian, perlu diingat bahwa pemberian obat harus sesuai dengan ajuran penggunaan obat yang tertera pada kemasan obat.
Golongan obat: Obat analgesik dan antihistamin
Kandungan obat: Pseudoephedrine dan triprolidine
Apa itu obat Rhinofed?
Rhinofed adalah obat untuk mengatasi hidung tersumbat karena pilek atau reaksi alergi. Obat ini juga dapat mengobati tenggorokan gatal dan gatal-gatal pada badan akibat reaksi alergi.
Obat ini mengandung bahan aktif pseudoepheridine dan triprolidine. Kedua obat ini bekerja sebagai dekongestan yang membantu mengecilkan pembuluh darah di saluran pernapasan.
Dengan demikian, penyumbatan saluran pernapasan pun dapat diatasi.
Sediaan dan dosis obat Rhinofed
Rhinofed tersedia dalam bentuk tablet dan sirup. Berikut dosis dan aturan pakai masing-masing jenisnya.
1. Rhinofed tablet
Satu tablet obat ini mengandung pseudoephedrine 60 mg dan triprolidine 2,5 mg. Berikut adalah dosisnya.
- Dosis dewasa dan anak lebih dari 12 tahun: 1 tablet, 3—4 kali per hari.
Rhinofed tablet termasuk golongan obat keras, sehingga penggunaannya harus dengan resep dokter.
Obat dalam bentuk tablet, kapsul, kaplet, atau pil tidak boleh digerus atau dihancurkan. Pasalnya, menghancurkan obat tanpa instruksi dokter dapat memengaruhi kinerja obat itu sendiri.
Jika Anda memang kesulitan menelan obat tanpa dihancurkan terlebih dahulu, konsultasikan hal ini dengan dokter Anda.
Dokter mungkin bisa meresepkan pilihan obat lain, seperti obat cair atau tablet yang dapat dilarutkan dalam air.
2. Rhinofed sirup
Obat ini tersedia dalam sediaan sirup 60 ml. Setiap 5 ml obat sirup ini mengandung pseudoephedrine 30 mg dan triprolidine 1,25 mg. Berikut adalah dosisnya.
- Anak 0—6 tahun: tidak direkomendasikan.
- Anak 6—12 tahun: 1/2 sendok takar (2,5 mL), 3 kali sehari.
- Usia 12 tahun ke atas: 1 sendok takar (5 mL), 3 kali sehari.
- Pasien geriatri: tidak ada studi spesifik terkait penggunaan rhinofed pada pasien tersebut.
Rhinofed sirup merupakan golongan obat bebas terbatas, sehingga bisa dibeli langsung di apotek.
Untuk obat sirup, minumlah obat batuk anak dan dewasa ini sesuai dengan petunjuk pemakaian yang tertera di label kemasan,atau aturan minum obat yang dokter berikan.
Pastikan Anda mengocok obat sirup sebelum diminum. Selain itu, hindari memakai sendok rumahan, seperti sendok makan atau sendok teh, untuk menuangkan sirup.
Hal ini disebabkan takaran obat sirup bisa jadi kurang tepat. Selalu gunakan sendok obat yang sudah tersedia dalam kemasan.
Gunakan obat sesuai jarak minum obat yang telah disarankan. Jangan gunakan obat melebihi dosis yang dianjurkan, lebih sedikit, atau lebih lama dari yang disarankan.
Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin.
Namun bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis.
Apabila kondisi Anda semakin memburuk atau tidak menunjukkan adanya perubahan, segera periksakan diri ke dokter.
Buang produk ini bila masa berlaku obat telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi.
Namun, jangan membuang obat ini ke dalam toilet atau saluran pembuangan, kecuali bila diinstruksikan.
Konsultasikan kepada apoteker mengenai bagaimana cara aman membuang obat Anda.
Cara menyimpan Rhinofed
Efek samping Rhinofed
Seperti penggunaan obat-obatan lainnya, penggunaan Rhinofed dapat menyebabkan beberapa efek samping obat.
\Kebanyakan dari efek samping berikut jarang terjadi dan tidak memerlukan pengobatan tambahan.
Namun, penting bagi Anda untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki masalah apa pun setelah minum obat ini.
Konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda mengalami salah satu efek samping berikut, terutama jika tidak hilang.
- Detak jantung cepat.
- Pusing.
- Memar.
- Kelemahan.
- Demam.
- Panas dingin.
- Sakit badan.
- Gejala flu.
- Tekanan darah tinggi.
- Kelelahan.
Apabila Anda mengalami reaksi alergi parah (anafilaktik) setelah minum obat ini, segera cari pertolongan medis. Gejala reaksi alergi dapat berupa berikut ini.
- Gatal-gatal.
- Kesulitan bernapas.
- Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
Tidak semua orang mengalami efek samping saat menggunakan obat ini. Mungkin juga ada beberapa efek samping yang belum disebutkan di atas.
Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Peringatan dan perhatian saat pakai obat Rhinofed
Sebelum memutuskan untuk memakai Rhinofed, Anda perlu memerhatikan beberapa hal. Berikut adalah kondisi-kondisi yang harus dipertimbangkan.
1. Obat-obatan
Beri tahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda gunakan, baik obat resep, nonresep, suplemen, atau obat herbal.
Hal ini dikarenakan beberapa jenis obat mungkin dapat berinteraksi dengan Rhinofed.
2. Penyakit tertentu
Penting juga untuk menginformasikan dokter mengenai penyakit atau kondisi kesehatan lain yang sedang Anda derita.
Adanya masalah kesehatan lain di tubuh Anda dapat memengaruhi penggunaan obat ini. Beri tahu dokter Anda bila Anda memiliki masalah kesehatan lain, terutama kondisi berikut ini.
- Penyumbatan saluran pencernaan.
- Penyakit ginjal.
- Penyakit hati.
- Tumor kelenjar adrenal.
- Kejang atau epilepsi.
- Batuk akibat bronkitis kronis, emfisema, atau aktif merokok.
3. Alergi
Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat Rhinofed, pseudoephedrine, triprolidine, atau bahan lainnya yang terkandung dalam obat ini.
Selain itu, periksakan diri Anda untuk mengetahui jika Anda memiliki alergi lain, misalnya terhadap makanan, pewarna, atau hewan tertentu.
4. Kegiatan tertentu
Obat ini tidak boleh dikonsumsi sebelum atau saat sedang menggunakan alat-alat berat.
Apakah obat Rhinofed aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Dilansir dari MIMS, belum diketahui efektivitas dan keamanan obat ini.
Selalu konsultasi terlebih dulu pada dokter atau bidan sebelum menggunakan obat apa pun jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.