Penyalahgunaan narkoba pada remaja kini semakin meningkat. Bahayanya, penggunaan narkoba pada remaja dapat memicu kecanduan di usia muda. Bagaimana tanda anak menggunakan narkoba dan cara mencegahnya? Simak ulasannya di sini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Penyalahgunaan narkoba pada remaja kini semakin meningkat. Bahayanya, penggunaan narkoba pada remaja dapat memicu kecanduan di usia muda. Bagaimana tanda anak menggunakan narkoba dan cara mencegahnya? Simak ulasannya di sini.
Dilansir dari U.S. National Library of Medicine, ada beberapa alasan seseorang menggunakan narkoba di usia remaja, antara lain sebagai berikut.
Dilansir dari Drug Abuse, kebanyakan remaja penyalahgunaan narkoba karena dipengaruhi oleh teman bergaulnya.
Bila teman-temannya menggunakan narkoba, ia juga merasa perlu menggunakan agar diterima di lingkungan pertemanan.
Narkoba memang memberikan efek menyenangkan saat menggunakannya. Meskipun hal itu hanya berlangsung sesaat, efek fly tersebut membuat anak ingin terus mencobanya.
Remaja yang memiliki masalah keluarga (broken home), masalah akademik, atau mengalami kejadian traumatis lebih berisiko menjadikan narkoba sebagai pelarian atas stres yang anak alami.
Beberapa anak yang mengalami gangguan kecemasan, depresi, atau ADHD lebih berisiko menyalahgunakan narkoba di usia remaja.
Hal ini bertujuan untuk mengatasi masalah mental yang ia alami.
Beberapa remaja menggunakan narkoba yang bersifat stimulan untuk meningkatkan kemampuannya dalam berolahraga.
Hanya karena penasaran dan ingin mencoba, banyak remaja akhirnya terjebak dalam penyalahgunaan narkoba.
Apalagi bila ia selalu mendengar cerita dari teman-temannya tentang betapa nikmatnya menggunakan obat-obatan tersebut, keinginannya untuk mencoba barang terlarang ini bisa semakin kuat.
Bukan hanya dari lingkungan pertemanan, anak menyalahgunakan narkoba bisa saja terpengaruh oleh keluarganya sendiri.
Anak yang memiliki anggota keluarga yang menggunakan narkoba dapat lebih berisiko terjebak pada hal serupa. Ia mungkin menganggap itu sesuatu yang wajar dalam keluarga.
Alasan-alasan yang disebutkan di atas bukanlah pembenaran untuk menggunakan narkoba di usia remaja.
Ini karena efek yang ditimbulkannya jauh lebih buruk daripada kenikmatan sesaat yang dirasakan. Berikut efek negatif yang berisiko dihadapi.
Sebenarnya di usia berapapun Anda menggunakan narkoba, hal itu tetap menyebabkan ketergantungan.
Namun, melansir National Institute on Drug Abuse, seseorang akan lebih mudah mengalami ketergantungan obat-obatan terlarang bila sudah mencobanya di usia remaja.
Masa muda adalah masa seseorang mengembangkan diri. Di usia ini anak mempelajari banyak hal, seperti akademik, keterampilan, dan kemampuan sosial.
Menyibukkan diri pada narkoba dapat membuat anak mengalami efek ketergantungan.
Alhasil, usia muda anak yang sangat berharga untuk masa depannya terancam hancur.
Penyalahgunaan narkoba sangat erat kaitannya dengan dunia seks bebas.
Saat berada di bawah pengaruh obat-obatan, anak dapat berbuat apa saja termasuk berhubungan intim.
Hal ini menyebabkan ia berisiko terkena penyakit menular seksual atau bahkan kehamilan di usia remaja.
Penyalahgunaan narkoba dapat merusak otak dan mental remaja.
Selain membuatnya kecanduan, ia berisiko mengalami depresi dan gangguan kecemasan (anxiety)
Saat berada di bawah pengaruh obat-obatan, anak akan sulit menyeimbangkan tubuh dan mengontrol gerakan.
Bila mengendarai kendaraan, ia akan berisiko mengalami kecelakaan. Bila berjalan kaki, ia berisiko tertabrak karena tidak berhati-hati.
Penggunaan obat-obatan terlarang dapat merusak otak anak.
Hal ini dapat mengganggu aktivitas belajarnya sehingga membuat ia tidak mampu mengikuti pelajaran di sekolah dengan baik.
Ada beberapa hal yang menandakan seseorang menggunakan narkoba.
Dikutip dari Mayo Clinic, waspadailah tanda-tanda berikut pada anak.
Menurut BNN, penggunaan narkoba di usia remaja mengalami peningkatan di tahun 2019.
Maraknya narkoba di lingkungan pergaulan anak bisa jadi lebih parah dari dugaan Anda.
Mengutip National Health Service, lakukanlah beberapa upaya berikut untuk mencegah penyalahgunaan narkoba pada anak Anda.
Saat mengetahui anak diam-diam mencoba narkoba, reaksi Anda mungkin akan marah atau panik. Hal itu sangatlah wajar.
Namun, sebaiknya hindari menghadapi anak saat berada dalam kondisi tersebut. Tenangkanlah diri Anda lebih dulu, lalu mulailah membahas hal tersebut bersama anak.
Anak bisa jadi lebih banyak tahu tentang narkoba daripada Anda sendiri.
Hal ini dapat membuatnya menganggap Anda tidak tahu apa-apa tentang obat-obatan tersebut.
Oleh sebab itu, sebelum menjelaskannya pada anak, pelajari dulu tentang jenis-jenis narkoba, bagaimana efek narkoba pada tubuh, dan pola pengedarannya di kalangan remaja.
Dengan pengetahuan yang mendalam, anak akan semakin percaya pada nasehat yang Anda sampaikan untuk menjauhi narkoba.
Anak perlu tahu bahwa Anda sangat menentang narkoba. Selalu sampaikan dengan tegas bahwa Anda sangat membenci orang yang menggunakan obat-obatan tersebut.
Pastikan ia memahami prinsip Anda tersebut. Dengan begitu, anak akan berusaha menjauhi ketika bertemu dengan hal-hal yang mencurigakan.
Agar terhindar dari narkoba, pastikan Anda menjaga pergaulan anak dan mengenali dengan siapa ia berteman, baik itu teman-teman sekolah, tetangga, atau bahkan teman di dunia maya.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kebanyakan remaja terjebak narkoba karena salah pergaulan.
Mencegah agar anak tidak terjebak narkoba di usia remaja tentunya merupakan cara terbaik. Namun, bila sudah terlanjur, pastikan Anda tetap ada untuknya.
Bukan dengan membenarkan dan menuruti tindakannya, tetapi mendampinginya agar terbebas dari jeratan narkoba.
Lakukanlah berbagai upaya untuk menyeretnya keluar dari dunia tersebut. Berikan pendampingan khusus dan masukkan ia ke pusat rehabilitasi bila perlu.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar