Salah satu jenis pengobatan bagi pasien kanker adalah perawatan paliatif. Perawatan paliatif bertujuan untuk meringankan gejala pasien kanker sebelum, saat, dan setelah terapi. Penggunaan obat melphalan (melfalan) merupakan salah satu terapi paliatif kanker.
Golongan obat: sitotoksik
Merek dagang melphalan: Alkeran
Apa itu obat melphalan?
Melphalan adalah obat yang digunakan untuk mengobati jenis kanker tertentu. Beberapa di antaranya seperti multiple myeloma (sejenis kanker darah) dan kanker ovarium.
Obat kanker ini dikenal sebagai alkylating agent. Melfalan bekerja dengan cara memperlambat atau menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker di dalam tubuh.
Suntikan melphalan juga digunakan sebagai perawatan paliatif untuk multiple myeloma sebelum pasien menerima transplantasi sumsum tulang belakang.
Dosis melfalan
Data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menunjukkan melfalan di Indonesia tersedia dalam tablet salut selaput 2 mg.
Pemberian dosis berdasarkan kondisi dan penyakit pasien dapat dibedakan sebagai berikut.
Adenokarsinoma ovarium
- Dewasa: 0,2 mg/kg berat badan setiap hari selama 5 hari, diulang setiap 4 – 8 minggu atau segera setelah transplantasi sumsum tulang pulih.
Kanker payudara
- Dewasa: 0,15 mg/kg berat badan atau 6 mg/m2 luas badan setiap hari selama 5 hari, diulang setiap 6 minggu.
Polisitemia vera
- Dewasa: Awalnya 6 – 10 mg setiap hari selama 5 – 7 hari. Dosis kemudian akan dikurangi menjadi 2 – 4 mg setiap hari.
Multiple myeloma
- Dewasa: Dosis biasa adalah 0,15 mg/kg berat badan, setiap hari selama 4 hari. Ini diulang setiap 6 minggu.
Aturan pakai melphalan
Melphalan biasanya diminum dengan perut kosong sekali sehari.
Lama pengobatan tergantung pada jenis obat yang pasien pakai, seberapa baik tubuh pasien meresponsnya, dan jenis kanker yang diderita.
Dokter mungkin perlu menunda perawatan atau menyesuaikan dosis melphalan, tergantung pada respons tubuh terhadap pengobatan dan efek samping yang dialami.
Ikuti aturan minum obat sesuai dengan anjuran dokter. Jangan berhenti minum melphalan tanpa berbicara dengan dokter Anda.
Efek samping melfalan
Setiap obat pada dasarnya berpotensi menyebabkan efek samping obat. Meski begitu, tidak semua orang merasakan efek samping.
Efek samping obat ini pun dapat berkisar dari yang ringan hingga berat.
Efek samping umum
Jenis efek samping melphalan yang sering terjadi:
Efek samping serius
Pada kasus yang serius, melfalan bisa menyebabkan efek samping seperti:
- penyakit kuning,
- sesak napas,
- menstruasi berhenti sama sekali,
- sakit perut bagian kanan atas,
- urine berwarna gelap, dan
- benjolan pada tubuh yang tidak biasa.
Peringatan dan perhatian saat pakai obat melphalan
Beritahu dokter dan apoteker jika Anda alergi terhadap melphalan atau bahan apa pun dalam tablet melfalan.
Jika Anda pernah mengonsumsi melphalan sebelumnya, tetapi kanker tidak merespons obat tersebut, segera beritahu dokter.
Dokter mungkin akan memberitahu Anda untuk tidak mengonsumsi melphalan.
Beritahu dokter jika Anda baru saja menerima radioterapi, kemoterapi, atau pernah menderita penyakit ginjal.
Anda harus tahu bahwa melphalan dapat mengganggu siklus menstruasi normal pada wanita dan dapat menghentikan sementara, bahkan permanen, produksi sperma pada pria.
Melphalan dapat menyebabkan infertilitas (kesulitan hamil). Wanita yang sedang hamil atau menyusui harus memberitahu dokter sebelum mulai menggunakan obat ini.
Anda tidak boleh berencana untuk memiliki anak saat menerima kemoterapi dan beberapa waktu setelah perawatan. Gunakan kontrasepsi yang efektif untuk mencegah kehamilan.
Jangan jalani vaksinasi tanpa berbicara dengan dokter Anda. Ini karena beberapa vaksin (seperti polio, campak, gondok, dan rubella) dapat meningkatkan infeksi saat menggunakan melphalan.
Jangan simpan tablet mephalan pada suhu di atas 25°C. Jaga agar botol obat tetap tertutup rapat.
Apakah obat melfalan aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Situs EMC Inggris menyarankan untuk tidak mengonsumsi melphalan jika Anda berencana untuk memiliki bayi.
Ini berlaku untuk pria dan wanita, melphalan dapat membahayakan kondisi sperma atau sel telur Anda.
Baik pria maupun wanita perlu memakai alat kontrasepsi yang efektif agar mencegah kehamilan selama dan segera selepas pengobatan menggunakan melfalan. Pasalnya, melphalan dapat membahayakan janin.
Anda juga disarankan untuk tidak menyusui selama menggunakan melfalan. Ini dikarenakan sejumlah kecil obat bisa muncul ke dalam ASI dan berdampak pada kondisi bayi.
Interaksi obat melphalan dengan obat lain
Interaksi bersama obat lain dapat meningkatkan risiko efek samping yang berbahaya dan memengaruhi cara kerja obat.
Hindari obat-obatan berikut ini selama Anda mengonsumsi melfalan.
- Penggunaan asam nalidiksat bersama dengan melphalan dosis tinggi dapat menyebabkan kematian pada anak-anak karena enterokolitis hemoragik (peradangan infeksi bakteri).
- Pemakaian melfalan bersama siklosporin dapat menimbulkan gangguan fungsi ginjal pada pasien transplantasi sumsum tulang.
- Penggunaan bersama obat kemoterapi lain akan menyebabkan peningkatan efek samping melfalan.
- Konsumsi melfalan dengan beberapa vaksin (polio, campak, gondok, dan rubella) akan meningkatkan risiko infeksi.
Konsultasikan kepada dokter mengenai riwayat penyakit, kondisi kesehatan, dan rencana kehamilan Anda sebelum menjalani pengobatan melfalan.
Hal tersebut untuk menghindari efek samping yang mungkin terjadi nantinya.
[embed-health-tool-bmi]