Lamotrigin merupakan obat yang mungkin diresepkan oleh dokter ahli saraf untuk mengatasi kejang pada penderita epilepsi. Obat ini juga dapat digunakan sebagai obat penenang bagi penderita gangguan mental. Obat ini termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga konsumsinya hanya boleh dilakukan atas pengawasan dokter.
Golongan obat: Antiepilepsi
Merek dagang: Lamictal, Lamiros 50, Lamiros 100
Apa itu lamotrigin?
Lamotrigin atau lamotrigine adalah obat untuk mencegah dan mengontrol kejang yang digunakan sendirian atau dikombinasikan dengan obat-obatan lain.
Obat ini termasuk dalam golongan kelas obat antikejang (antiepileptik atau antikonvulsan). Obat ini bekerja mengembalikan keseimbangan kadar bahan-bahan kimia tertentu di dalam otak.
Obat lamotrigine juga dapat digunakan untuk membantu mencegah perubahan mood ekstrem akibat gangguan bipolar pada orang dewasa.
Lamotrigin juga bisa saja digunakan untuk tujuan lain yang tidak tercantum dalam artikel ini.
Dosis lamotrigin
Lamotrigine tersedia dalam bentuk tablet biasa dan tablet dispersibel dengan sediaan 50 mg dan 100 mg.
Dosis penggunaannya tergantung pada kondisi kesehatan dan respon tubuh terhadap obat ini.
Sangat penting untuk mengikuti instruksi dosis yang tepat dari dokter Anda. Dosis harus perlahan ditingkatkan, tidak langsung diberikan dalam jumlah tinggi di awal pengobatan.
Proses peningkatan dosis dapat menghabiskan waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan hingga Anda mendapat hasil terbaik dari obat ini.
Berikut panduan dosisnya secara umum.
1. Pengobatan epilepsi
Penggunaan obat ini sebagai terapi pengobatan epilepsi perlu disesuaikan dengan usia dengan panduan berikut.
Dewasa dan anak usia 12 tahun ke atas
Lamotrigin sebagai terapi tunggal diberikan sesuai dosis berikut.
- Dosis awal: satu kali sehari selama dua minggu sebanyak 25 mg.
- Setelah itu, dosisnya akan meningkat yaitu 50 mg per hari selama 2 minggu.
- Dosis pemeliharaan: 100 sampai 200 mg per hari dalam dosis terbagi 1 atau 2. Beberapa pasien mungkin memerlukan dosis hingga 500 mg/hari.
Pemakaian lamotrigine yang dikombinasikan dengan obat antiepilepsi yang mengandung asam valproat, dosis yang diberikan adalah sebagai berikut.
- Dosis awal: minggu 1 dan 2: 12,5 mg setiap hari. Minggu 3 dan 4: 25 mg setiap hari.
- Dosis dapat ditingkatkan dari 25 sampai 50 mg/hari setiap 1 sampai 2 minggunya untuk mencapai dosis pemeliharaan.
- Dosis pemeliharaan: 100 sampai 400 mg per hari (terbagi dalam 1 atau 2 dosis).
Anak usia kurang dari 12 tahun
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), terapi tunggal lamotrigine tidak dianjurkan pada anak usia ini.
Terapi yang dibolehkan yaitu terapi kombinasi dengan valproat atau dengan obat antiepilepsi lainnya.
Berikut panduan dosis untuk terapi kombinasi lamotrigine dan valproat.
- Dosis awal: 0,15 mg/kg berat badan satu kali sehari untuk 14 hari, kemudian ditingkatkan menjadi 0,3 mg/kg bb sekali sehari selama 14 hari berikutnya.
- Untuk mencapai dosis pemeliharaan, dosis dapat ditingkatkan lagi dengan dosis maksimal 0,3 mg/kg berat badan setiap 1-2 minggu hingga diperoleh respon optimal.
- Dosis pemeliharaan: 1-5 mg/kg berat badan per hari dalam dosis terbagi dua, maksimum 200 mg/hari.
- Dosis valproat yang diberikan kurang dari 2,5 mg, maka lamotrigin tidak boleh diberikan.
Untuk terapi tambahan dengan obat anti epilepsi lainnya selain valproat diberikan sesuai dosis berikut.
- Dosis awal: 0,6 mg/kg berat badan per hari dalam dosis terbagi dua selama 14 hari.
- Kemudian ditingkatkan menjadi 1,2 mg/kg berat badan per hari dalam dosis terbagi dua selama 14 hari berikutnya.
- Untuk mencapai dosis pemeliharaan, dosis dapat ditingkatkan hingga maksimal 1,2 mg/kg berat badan setiap 1-2 minggu hingga diperoleh respon optimal.
- Dosis pemeliharaan: 5-15 mg/kg berat badan per hari dalam dosis terbagi dua, maksimum 400 mg/hari.
Perhitungan dosis yang direkomendasikan tidak dapat dilakukan secara tepat pada anak dengan berat badan kurang dari 17 kg. Maka dari itu, penggunaan lamotrigin tidak dianjurkan.
Lansia
Penggunaan obat ini untuk mengatasi kejang pada lansia tidak dianjurkan, baik sebagai terapi tunggal maupun kombinasi.
2. Terapi gangguan bipolar
Untuk terapi gangguan bipolar pada dewasa usia 18 tahun ke atas, eskalasi dosis perlu diperhatikan.
Bila digunakan sebagai terapi tambahan terhadap valproat atau obat lain yang menghambat glukuronidasi lamotrigin, diberikan sesuai dosis berikut.
- Minggu ke 1-2 sebanyak 12,5 mg diberikan 25 mg tiap 2 hari.
- Minggu ke 3-4 sebanyak 25 mg sekali sehari.
- Minggu ke 5 sebanyak 50 mg sekali sehari atau 2x 25 mg dalam dosis terbagi.
- Target stabilisasi dosis pada minggu ke 6 sebanyak 100 mg sekali sehari atau 2×50 mg sehari dengan dosis maksimum 200 mg/hari.
Bila digunakan sebagai terapi tambahan terhadap fenitoin, karbamazepin, fenobarbital, primidon atau obat lain yang menginduksi glukuronidasi lamotrigin, diberikan dengan dosis berikut.
- Minggu ke 1-2 sebanyak 50 mg sekali sehari.
- Minggu ke 3-4 sebanyak 100 mg dalam dosis terbagi yaitu 2 x 50 mg sehari.
- Minggu ke 5 sebanyak 200 mg dalam dosis terbagi yaitu 2 x 100 mg sehari.
- Target stabilisasi dosis minggu ke 6 sebanyak 300 mg dalam dosis terbagi yaitu 2×150 mg sehari, dapat dinaikkan sampai 400 mg yaitu 2×200 mg bila perlu.
Bila digunakan sebagai monoterapi atau terapi tambahan pada pasien yang juga menggunakan obat lain yang tidak menghambat atau memacu glukuronidasi lamotrigin secara signifikan, berikut aturan dosisnya.
- Minggu ke 1-2 sebanyak 25 mg sekali sehari.
- Minggu ke 3-4 sebanyak 50 mg sekali sehari atau 2 x 25 mg sehari.
- Minggu ke 5 sebanyak 100 mg sekali sehari atau 2 x 50 mg.
- Target stabilisasi dosis minggu ke 6 sebanyak 200 mg dengan rentang 100-400 mg sekali sehari atau 2x sehari dalam dosis terbagi.
Aturan pakai lamotrigin
Lamotrigine dikonsumsi dengan cara diminum. Telan tablet dalam keadaan utuh tidak boleh dikunyah atau dihancurkan dalam mulut.
Jangan menghaluskannya atau membaginya menjadi dua bagian. Tanyakan pada dokter apakah obat ini sebaiknya diminum setelah atau sebelum makan.
Minum terlalu banyak lamotrigine di awal pengobatan bisa meningkatkan risiko ruam kulit yang parah dan mengancam jiwa. Oleh karenanya, patuhi dosis yang sudah diberikan dokter.
Jangan menghentikan pengobatan tanpa konsultasi dengan dokter. Beberapa kondisi dapat menjadi lebih parah apabila obat dihentikan secara tiba-tiba.
Dosis Anda juga mungkin perlu dikurangi secara bertahap. Apabila Anda telah berhenti menggunakan obat ini, jangan memulai lamotrigine lagi tanpa konsultasi dengan dokter.
Anda mungkin perlu sering melakukan tes darah untuk membantu memastikan bahwa dosis obat yang diberikan sudah tepat.
Beri tahu dokter Anda apabila kondisi tidak berubah atau semakin parah. Jika Anda beralih ke lamotrigine dari obat kejang lain, ikuti dengan cermat instruksi dokter Anda tentang waktu dan dosis obat Anda.
Efek samping lamotrigin
Lamotrigine bisa menyebabkan berbagai efek samping ringan seperti:
- Sakit kepala dan pusing
- Penglihatan kabur atau ganda
- Tremor atau kehilangan koordinasi gerak
- Mulut kering,mual, muntah, sakit perut, diare
- Demam, sakit tenggorokan, pilek
- Mengantuk dan perasaan lelah
- Sakit punggung
- Masalah tidur (insomnia)
Lamotrigine juga dapat menyebabkan ruam kulit yang parah atau bahkan fatal.
Efek samping ruam rentan terjadi pada anak-anak dan orang dewasa yang menggunakan dosis terlalu tinggi saat baru memulai pengobatan.
Ruam kulit serius dapat juga muncul apabila Anda menggunakan lamotrigine bersamaan dengan asam valproat (Depakene) atau divalproex (Depakote).
Jika Anda harus menghentikan penggunaan lamotrigine karena timbul ruam kulit yang serius, Anda mungkin tidak dapat menggunakannya lagi nantinya.
Segera hubungi dokter apabila Anda mengalami salah satu dari efek samping serius berikut ini:
- Ruam pada kulit seringan apa pun kondisinya.
- Demam, kelenjar yang membengkak, nyeri pada tubuh, gejala flu, sakit kepala, kaku pada leher, sensitif terhadap cahaya.
- Mudah lebam atau berdarah, kesemutan yang parah, mati rasa, nyeri, lemah otot.
- Sakit di perut bagian atas, kehilangan nafsu makan, urine gelap, bercak kuning pada kulit atau mata (jaundice),
- Nyeri dada, ritme jantung yang tidak biasa, napas pendek.
- Linglung, mual dan muntah, pembengkakan, kenaikan berat badan dalam waktu singkat, lebih jarang buang air kecil dari biasa atau tidak sama sekali.
- Kulit pucat, perasaan ringan pada kepala, sulit bernapas, denyut jantung cepat, kesulitan berkonsentrasi.
- Frekuensi kejang semakin sering atau gangguan bipolar yang semakin parah.
- Perubahan suasana hari atau perilaku dan muncul keinginan untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri.
Selain itu, Anda juga perlu pergi ke unit gawat darurat terdekat apabila Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi parah atau syok anafilaktik seperti:
- sulit bernapas,
- ruam pada kulit,
- pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan, serta
- tidak sadarkan diri.
Tidak semua orang mengalami efek samping di atas. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.
Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Peringatan dan perhatian saat pakai lamotrigin
Sebelum menggunakan lamotrigine, ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu:
- Memberi tahu dokter apabila memiliki alergi terhadap obat ini, obat-obatan lain, atau komposisi lain dalam produk yang diresepkan.
- Memberi tahu dokter dan apoteker mengenai obat-obatan resep, vitamin, suplemen, dan produk herbal yang sedang dikonsumsi.
- Memberi tahu pada dokter jika sedang menggunakan obat-obatan hormon wanita seperti kontrasepsi hormonal (pil KB, patch, ring, suntik, implan, atau IUD), atau terapi sulih hormon (HRT).
- Beri tahu dokter sebelum Anda memulai atau menghentikan pengobatan saat Anda menggunakan lamotrigine.
- Apabila sedang menggunakan obat-obatan hormon wanita, beri tahu dokter apabila Anda mengalami pendarahan di antara siklus menstruasi.
- Beri tahu dokter jika sedang memiliki atau pernah memiliki penyakit autoimun, gangguan darah, penyakit ginjal, atau penyakit hati.
- Beri tahu dokter apabila Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, dan atau menyusui.
- Apabila Anda melakukan operasi, termasuk operasi gigi, beri tahu dokter atau dokter gigi bahwa Anda menggunakan lamotrigine.
- Penting untuk diketahui obat ini dapat menyebabkan kantuk untuk itu hindari berkendara sendirian
Selain itu, penting juga untuk diketahui bahwa kesehatan mental seseorang bisa berubah tanpa disadari saat mengonsumsi lamotrigine.
Seseorang juga bisa memiliki kecenderungan untuk melakukan percobaan bunuh diri saat mengonsumsi lamotrigine untuk pengobatan epilepsi, penyakit mental, atau kondisi lain.
Dari beberapa bukti diketahui bahwa pemikiran dan perilaku bunuh diri mulai dari minggu pertama pengobatan.
Oleh karenanya, penting bagi keluarga terdekat untuk segera menghubungi dokter jika perubahan perilaku dan mental ini mulai terlihat.
Kondisi kesehatan yang memengaruhi penggunaan lamotrigin
Sebelum mengonsumsi obat ini, beri tahu dokter apabila Anda memiliki masalah kesehatan lain, khususnya:
- masalah darah atau tulang sumsum,
- depresi,
- penyakit jantung,
- penyakit ginjal,
- penyakit hati, atau
- thalassemia.
Konsumsi lamotrigine pada penderita thalasemia dapat menyebabkan tubuh Anda berhenti memproduksi atau memproduksi lebih sedikit sel darah merah.
Bicarakan terlebih dahulu dengan dokter mengenai kondisi Anda sebelum memutuskan untuk mengonsumsi obat lamotrigine.
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi dan jangan dibekukan di kulkas.
Merek tertentu mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Untuk lebih jelasnya tanyakan pada apoteker atau bacalah petunjuk pada kemasan.
Apakah lamotrigin aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan lamotrigine pada ibu hamil atau menyusui. Studi pada binatang percobaan menunjukkan adanya risiko efek samping pada janin.
Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C (mungkin berisiko pada ibu hamil) menurut US Food and Drugs Administration (FDA).
Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.
Obat hanya boleh diberikan jika manfaat yang diberikan jauh lebih besar dibandingkan dengan efek sampingnya.
Jangan mulai atau berhenti minum obat ini selama kehamilan tanpa petunjuk dari dokter. Kejang selama kehamilan dapat membahayakan ibu dan bayi.
Sementara pada ibu menyusui, lamotrigine dapat keluar melalui ASI dan dapat membahayakan bayi. Jadi, pastikan memberi tahu dokter apabila Anda sedang menyusui.
Interaksi lamotrigin dengan obat-obatan lain
Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko Anda untuk terkena efek samping serius.
Sebagian obat bisa memengaruhi kadar obat lain yang Anda konsumsi di dalam darah. Akibatnya, efek samping bisa meningkat atau lamotrigine mungkin jadi kurang efektif.
Obat resep, obat bebas, vitamin, dan produk herbal semuanya bisa memberikan interaksi negatif untuk tubuh bila digunakan bersamaan dengan obat ini.
Beberapa obat dan lamotrigin saling mengganggu dan meningkatkan kemungkinan efek samping. Dokter mungkin perlu mengubah dosis lamotrigin Anda.
Maka dari itu, sampaikanlah pada dokter jika Anda menggunakan obat-obatan berikut ini.
- Obat lain yang digunakan untuk mengobati epilepsi (carbamazepine, felbamate, gabapentin, levetiracetam, oxcarbazepine, fenobarbital, fenitoin, pregabalin, primidone, topiramate, valproate atau zonisamide).
- Obat yang digunakan untuk masalah kesehatan mental (aripiprazole, lithium, olanzapine atau risperidone).
- Obat berhenti merokok (bupropion)
- Obat antibiotik yang biasanya diberikan untuk mengobati tuberkulosis (rifampisin).
- Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati HIV.
- Kontrasepsi hormonal atau terapi sulih hormon (HRT).
Selain itu, mungkin ada masalah dalam mengonsumsi beberapa obat herbal dan suplemen dalam waktu bersamaan dengan lamotrigin, seperti ruam, kantuk, atau gemetar.
Konsumsi alkohol dan merokok juga berisiko menyebabkan interaksi buruk bila dilakukan pada saat mengonsumsi lamotrigin. Oleh sebab itu, mintalah saran dokter bila Anda memiliki kebiasaan tersebut.
[embed-health-tool-bmi]