backup og meta

Efedrin

Efedrin

Efedrin adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan pernapasan. Agar tidak salah, ketahui lebih lanjut terkait aturan pakai, dosis, efek samping, dan ketentuan lainnya mengenai obat efedrin pada ulasan berikut.

Golongan obat: Dekongestan

Merek dagang: Asmasolon, Neonapacin, asthma soho, NEO YEKASTHMA

Apa itu obat efedrin?

Efedrin adalah obat yang digunakan untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan pernapasan dan paru-paru.

Obat ini juga sering kali dimanfaatkan untuk bantuan sementara sesak napas, sesak dada, mengi karena asma bronkial, dan sejumlah kondisi lain yang ditentukan oleh dokter.

Sebagai dekongestan, efedrin biasanya akan dicampurkan dengan bahan aktif lainnya, seperti hidroklorida sehingga menjadi efedrin HCL.

Pada beberapa kasus, obat ini digunakan untuk meningkatkan tekanan darah yang biasanya cenderung turun ketika pasien diberikan obat anetesi (bius).

Adapun fungsi lain dari obat efedrin, yakni untuk mengatasi gejala penyakit narkolepsi, depresi, myasthenia gravis, dan Adams-Stokes Syndrome.

Obat ini bekerja dengan berbagai cara, entah itu menjadi stimulan hingga vasokonstriktor, yaitu melebarkan pembuluh darah.

Dosis obat efedrin

pil dan kapsul obat batuk

Obat efedrin tersedia dengan rincian berikut ini:

  • kapsul, oral, sebagai sulfat: 25 mg,
  • larutan, suntikan, seperti sulfat: 50 mg / mL (1 mL).

Adapun penentuan dosis umumnya bergantung pada kegunaan obat dan usia pasien. Namun, secara umum, berikut adalah gambaran dosis dari obat efedrin yang dilansir dari MIMS.

1. Anestesi spinal atau epidural yang diinduksi hipotensi

  • Dewasa: Sebagai efedrin hidroklorida dosis awal 3-6 mg (maksimal 9 mg) melalui injeksi IV lambat setiap 3-4 menit. Dosis maksimal 30mg. Sebagai efedrin sulfat dosis awal 5-10 mg melalui injeksi bolus IV sesuai kebutuhan. Dosis maksimal 50mg.

  • Anak usia >12 tahun: Sebagai efedrin hidroklorida dosisnya sama seperti dosis dewasa.

2. Hidung tersumbat

  • Dewasa: sebagai 0,5% atau 1% tetes dosis awal teteskan 1-2 tetes ke setiap lubang hidung sesuai kebutuhan hingga 4 kali sehari maksimal 7 hari. Sebagai semprotan 0,5%: dosis awal 2-3 semprotan ke setiap lubang hidung hingga 4 jam maksimal 3 hari.

  • Anak usia >12 tahun: sebagai 0,5% atau 1% tetes sama seperti dosis dewasa.
  • Anak usia 6-<12 tahun: sebagai semprotan 0,5%: dosis awal 1-2 semprotan hingga 4 jam maksimal 3 hari.
  • Anak usia 12 tahun sama seperti dosis dewasa.

3. Bronkospasme 

  • Dewasa: dosis awal 15-60 mg tiga kali sehari.

  • Anak usia 1-5 tahun: dosis awal 15 mg tiga kali sehari.
  • Anak usia 6-12 tahun: dosis awal 30 mg tiga kali.

  • Lansia: dosis awal 50% dosis dewasa.

Dosis obat efedrin dapat disesuaikan, ditunda, atau dihentikan tergantung pada bagaimana tubuh Anda mentolerir obat selama setiap siklus pengobatan.

Oleh karena itu, pastikan Anda selalu mengikuti petunjuk dokter ketika mengonsumsinya.

Aturan pakai obat efedrin

Ada beberapa hal yang harus Anda lakukan saat menggunakan obat ini, di antaranya adalah berikut ini.

  • Jika dokter meresepkan efedrin, gunakan sesuai dengan yang diresepkan oleh dokter atau ikuti instruksi yang tertera pada kemasan obat.
  • Anda boleh mengonsumsi obat ini saat perut kosong maupun sudah terisi makanan. Namun, jika perut Anda terasa sakit, sebaiknya isi perut Anda terlebih dahulu dengan makanan untuk mengurangi iritasi pada perut.
  • Jika ada hal yang tidak Anda pahami dari instruksi dokter atau dari petunjuk pemakaian obat yang ada di dalam kemasan, tanyakan kepada dokter.
  • Jangan mengambil lebih dari dosis yang dianjurkan, dan jangan menggunakan produk ini selama lebih dari 7 hari berturut-turut kecuali diarahkan oleh dokter Anda.
  • Ketika digunakan untuk waktu yang panjang, efedrin mungkin tidak bekerja dengan baik. Bicarakan dengan dokter Anda jika obat ini berhenti bekerja dengan baik.

Apabila memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait dengan efedrin, konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis yang menangani Anda.

Efek samping obat efedrin

Jamur Lingzhi untuk cegah penyakit jantung

Sama seperti obat-obatan pada umumnya, ephedrine atau efedrin juga memiliki efek samping penggunaan obat. Efek samping yang mungkin terjadi adalah:

  • pandangan mata menjadi buram,
  • kepala terasa pusing dan berat,
  • detak jantung berdebar yang kadang terlalu cepat,
  • merasa panik,
  • telinga terasa seperti berdengung,
  • iritasi perut,
  • tremor,
  • kehilangan selera makan,
  • tubuh tidak bisa beristirahat, serta
  • gangguan tidur.

Ketahuilah bahwa sebelum meresepkan obat ini, dokter telah mempertimbangkan manfaat dan risiko dari penggunaan obat berdasarkan kondisi kesehatan Anda.

Obat ini dianggap menjadi obat yang terbaik yang dapat membantu mengatasi masalah Anda. Dokter juga telah menentukan dosis yang tepat dan sesuai untuk Anda.

Tidak semua orang mengalami efek samping yang telah disebutkan. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas namun Anda alami.

Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu setelah menggunakan obat ini, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Peringatan dan perhatian saat pakai obat efedrin

Sebelum menggunakan efedrin, ada beberapa hal yang harus Anda ketahui dan lakukan terlebih dahulu, yaitu: 

  • Beri tahu dokter jika Anda memiliki alergi terhadap efedrin atau obat-obatan lainnya.
  • Memberitahukan dokter semua obat-obatan yang sedang Anda gunakan, baik yang resep, nonresep, vitamin, hingga obat-obatan herbal.
  • Katakan kepada dokter jika Anda memiliki alergi terhadap makanan, bahan pengawet, maupun bahan pewarna makanan.
  • Konsultasikan dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit khususnya diabetes, glaukoma, pembesaran prostat atau penyakit yang berhubungan dengan prostat, masalah kelenjar adrenal, tekanan darah tinggi, kejang, stroke, asma, atau hipertiroid.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui
  • Pastikan dokter tahu jika Anda menggunakan obat-obatan yang mungkin dapat berinteraksi dengan ephedrine, salah satunya monoamine oxidase (MAO) inhibitor (misalnya, phenelzine).
  • Beri tahu dokter apakah Anda sedang menggunakan obat itu  sekarang atau telah mengambil inhibitor MAO dalam 14 hari terakhir.
  • Jika Anda tidak tahu apakah obat resep Anda berisi inhibitor MAO, Tanya dokter Anda sebelum memutuskan untuk mengonsumsi obat ini.
  • Jangan meningkatkan dosis, menggunakan lebih sering, atau menggunakannya dalam waktu yang lebih lama daripada diarahkan. Hentikan penggunaan jika disarankan.
  • Jika Anda menggunakan obat ini untuk masalah pernapasan dan kondisi Anda tidak membaik dalam satu jam atau malah memburuk, atau jika Anda berpikir Anda mungkin memiliki masalah medis yang serius, segera hubungi dokter.
  • Jika Anda sedang batuk dan sering kambuh atau telah berlangsung lebih dari tujuh hari, atau jika Anda mengalami demam, ruam, atau sakit kepala parah, segera hubungi dokter. Ini bisa menjadi tanda-tanda kondisi medis yang serius.
  • Jangan mengonsumsi obat ini bersamaan dengan pil diet.
  • Gunakan obat ini lebih hati-hati pada lansia maupun pada anak-anak.
  • Jangan melakukan kegiatan yang membutuhkan konsentrasi tinggi seperti menyetir mobil atau mengoperasikan mesin karena obat ini dapat menyebabkan rasa kantuk sehingga Anda mungkin tidak bisa benar-benar berkonsentrasi.

Penyimpanan obat

Efedrin paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap.

Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda.

Perhatikan instruksi penyimpanan obat pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.     

Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan.

Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi.

Konsultasikan kepada apoteker atau instansi pembuangan sampah setempat mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.

Apakah obat efedrin aman untuk ibu hamil dan menyusui?

hamil saat menyusui

Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui.

Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.

Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C menurut US Food and Drugs Administration (FDA).

Hal ini berarti, Anda tidak harus mengambil efedrin jika Anda sedang hamil atau ingin hamil. Mengonsumsi obat efedrin saat hamil dapat mempengaruhi detak jantung bayi yang ada di dalam kandungan.

Sementara itu, obat ini dapat keluar dari Air Susu Ibu (ASI), sehingga jika Anda menyusui, bayi Anda mungkin dapat meminum obat ini melalui ASI.

Sebaiknya, hindari penggunaan obat ini saat Anda sedang menyusui, atau tanyakan kepada dokter mengenai manfaat dan risiko obat ini pada ibu menyusui.

Hanya gunakan efedrin jika manfaatnya lebih besar dibandingkan risiko penggunaannya. 

Interaksi obat efedrin dengan obat lain

Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam dokumen ini.

Beberapa obat dapat berinteraksi dengan efedrin. Beri tahu dokter Anda jika Anda sedang mengonsumsi obat lain, terutama salah satu dari berikut.

  • Beta-blocker seperti propranolol.
  • Kokain.
  • Indometasin.
  • Metildopa.
  • MAO inhibitor misalnya phenelzine.
  • Linezolid.
  • Obat-obatan oxytocic misalnya oksitosin.
  • Turunan rauwolfia seperti reserpin.
  • Antidepresan trisiklik yakni amitriptyline.
  • Alkaloid ergot misalnya dihydroergotamine.

Jika terjadi interaksi terjadi antara efedrin dengan obat-obatan yang telah disebutkan di atas, kemungkinan risiko efek samping penggunaan obat akan lebih besar.

Ini mungkin bukan daftar lengkap dari semua interaksi yang mungkin terjadi. Tanyakan dokter Anda jika efedrin dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain yang Anda ambil.

Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum Anda mulai, berhenti, atau mengubah dosis obat apapun.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Ephedrine: Uses, Dosage & Side Effects – Drugs.com. (2018). Retrieved from https://www.drugs.com/ephedrine.html Accessed July 9, 2019

Ephedrine: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution | MIMS.com Indonesia. Retrieved from http://www.mims.com/indonesia/drug/info/ephedrine?mtype=generic Accessed July 9, 2019

Ephedrine (Intravenous route) description and brand names – Mayo Clinic. (2022, August 5). Mayo Clinic – Mayo Clinic. Retrieved 3 November 2022, from https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/ephedrine-intravenous-route/description/drg-20406071

PubChem. (n.d.). Ephedrine. Retrieved 3 November 2022, from https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Ephedrine#section=Top

Versi Terbaru

23/11/2022

Ditulis oleh Annisa Hapsari

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Diperbarui oleh: Karinta Ariani Setiaputri


Artikel Terkait

Begini Cara Pertolongan Pertama pada Serangan Asma

6 Prinsip Pola Hidup Sehat untuk Pengidap Asma


Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 23/11/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan