backup og meta

Minum Obat setelah Minum Kopi Harus Tunggu Berapa Lama?

Minum Obat setelah Minum Kopi Harus Tunggu Berapa Lama?

Penting memperhatikan makanan atau minuman yang Anda konsumsi sebelum minum obat. Pasalnya, hal ini bisa memengaruhi cara kerja obat. Nah, bagaimana jika Anda langsung minum obat setelah minum kopi? Ketahui efeknya pada tubuh dalam penjelasan berikut.

Bolehkah minum obat setelah minum kopi?

Konsumsi obat sesaat sesudah meneguk kopi tidak disarankan. Beri jeda minum obat setelah minum kopi setidaknya tiga jam.

Obat dan kopi akan memunculkan interaksi obat, yaitu timbulnya reaksi atau efek samping karena kandungan obat bercampur dengan zat lain, termasuk kandungan kopi.

Ada beberapa jenis kandungan dalam kopi yang mungkin berinteraksi dengan obat, di antaranya kafein dan tannin.

Mengutip buku berjudul Caffein (2022), dalam rentang tiga hingga lima jam, efek kafein di dalam tubuh sudah mulai berhenti. 

Jadi, risiko interaksi obat mungkin bisa berkurang bila Anda menunda minum obat terlebih dahulu.

Bahaya minum obat setelah minum kopi

Divalproex Sodium adalah

Sama seperti paracetamol dan alkohol, ada risiko menelan obat setelah minum kopi. Apa saja?

1. Meningkatkan kadar kafein di dalam tubuh

Kafein pada kopi merupakan senyawa yang bersifat stimulan, yaitu meningkatkan aktivitas sistem saraf pusat. Efek stimulan inilah yang membuat Anda lebih terjaga.

Tubuh akan memecah dan membuang kadar kafein pada sepuluh jam setelah minum kopi.

Meski begitu, beberapa jenis obat justru menghambat proses pemecahan kafein.

Akibatnya, kadar kafein di dalam darah pun akan menumpuk. Terlalu banyak kafein bisa menyebabkan sakit kepala, mudah marah, tremor, dan gelisah.

Berikut beberapa jenis obat yang bisa menghambat pemecahan kafein.

  • Obat antibiotik jenis quinolone, seperti ciprofloxacin dan levofloxacin.
  • Cimetidine.
  • Pil KB estrogen.
  • Disulfiram.
  • Fluvoxamine.
  • Fluconazole.
  • Mexiletine
  • Metformin.
  • Phenothiazine.

2. Meningkatkan efek samping obat

Minum obat sesaat setelah minum kopi bisa menyebabkan efek samping obat semakin berat.

Hal ini berlaku bila obat memiliki efek stimulan yang mirip dengan kafein kopi.

Bila efek stimulan berlebih, efeknya mirip dengan terlalu banyak kafein, yaitu:

  • cemas,
  • tubuh bergetar,
  • insomnia,
  • sakit kepala,
  • dada berdebar,
  • keringat berlebih, dan
  • nyeri dada.

Beberapa jenis obat stimulan yang sebaiknya tidak dikonsumsi setelah minum kopi, di antaranya obat batuk dengan kandungan pseudoephedrine, methylphenidate, dan obat asma theophylline.

Kafein menghambat pembekuan darah. Bila mengonsumsi obat pengencer darah, Anda lebih berisiko mengalami perdarahan dan memar.

Selain itu, kafein juga bisa menghambat pemecahan kandungan obat di dalam tubuh, seperti clozapine, riluzole, dan flutamide

Kandungan obat tersebut akhirnya menumpuk dan membutuhkan waktu lebih lama untuk dibuang. Akibatnya, efek samping obat semakin intens. 

3. Mengurangi keampuhan obat

Cara kerja kafein di tubuh ternyata bisa berlawanan dengan cara kerja obat yang dikonsumsi.

Kafein bersifat stimulan yang mengaktifkan sistem saraf pusat. Sementara itu, ada pula jenis obat yang menekan saraf pusat. 

Obat ini memberikan efek tenang, memicu kantuk, melemaskan otot, dan mood yang lebih stabil.

Bila minum obat segera sesudah minum kopi, efek obat tersebut tentu terganggu dan manfaatnya bisa jadi berkurang.

Beberapa jenis obat penekan saraf pusat yang bisa berinteraksi dengan kafein, di antaranya phenobarbital, alprazolam, diazepam, dan lorazepam.

4. Mengganggu penyerapan obat

Beberapa jenis obat untuk orang dengan anemia, perdarahan, dan masalah penyerapan zat besi mengandung zat besi. 

Mirip minum obat antibiotik dan susu, ternyata, kafein, chlorogenic acid, dan tannin pada kopi bisa mengikat dan menghambat penyerapan zat besi.

Akibatnya, seseorang tidak mendapatkan asupan zat besi secara optimal dan pemulihan penyakit menjadi lebih lama.

Tahukah Anda?

Kafein juga bisa membuang kadar kalsium melalui urine dan mengurangi penyerapan kalsium di usus. Kondisi ini bisa membahayakan pasien osteoporosis.

Perhatikan beberapa hal berikut sebelum minum obat

Mengonsumsi obat langsung sesudah menenggak kopi memang tidak dianjurkan. Sebelum minum obat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

  • Baca aturan pakai obat, apakah harus ditelan dengan air putih,  diminum tanpa air putih, atau dikunyah. 
  • Pahami dosis yang harus Anda gunakan, meliputi jumlah obat dan berapa kali harus diulang.
  • Cari tahu waktu yang dianjurkan untuk mengonsumsinya, pagi, siang, sore, atau malam.
  • Pastikan apakah obat diminum sebelum atau sesudah makan

Minum obat paling baik dengan air putih. Hindari pula meneguk kopi setelah menelan obat.

Dengan begitu, proses penyerapan obat dalam tubuh tak terhambat sehingga Anda bisa cepat sembuh tanpa efek samping yang mengkhawatirkan.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

What is a Drug Interaction? | NIH. (2023). Retrieved 5 January 2023, from https://hivinfo.nih.gov/understanding-hiv/fact-sheets/what-drug-interaction

Pharmacology of Caffeine. (2001). National Academies Press (US). Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK223808/

Evans, J., Richards, J., & Battisti, A. (2022). Caffeine. Statpearls Publishing. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519490/

Caffeine: How Long it Lasts, How Much & Withdrawals. (2023). Retrieved 5 January 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/15496-caffeine-how-to-hack-it-and-how-to-quit-it

Caffeine. (2023). Retrieved 5 January 2023, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/caffeine

Caffeine: How much is too much?. (2023). Retrieved 5 January 2023, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/caffeine/art-20045678

Farzam, K., Faizy, R., & Saadabadi, A. (2022). Stimulants. Statpearls Publishing. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539896/

Pham, T., Ziora, Z., & Blaskovich, M. (2019). Quinolone antibiotics. Medchemcomm, 10(10), 1719-1739. https://doi.org/10.1039/c9md00120d

Jilani, T., Preuss, C., & Sharma, S. (2022). Theophylline. Statpearls Publishing. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519024/

Prescription CNS Depressants DrugFacts | National Institute on Drug Abuse. (2018). Retrieved 5 January 2023, from https://nida.nih.gov/publications/drugfacts/prescription-cns-depressants

[Table], Prescription Sedatives (Tranquilizers, Depressants) – Facing Addiction in America – NCBI Bookshelf. (2023). Retrieved 5 January 2023, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK424847/table/appd.t15/

Matsui, Y., Tanaka, Y., & Iwahashi, H. (2017). A comparative study of the inhibitory effects by caffeic acid, catechins and their related compounds on the generation of radicals in the reaction mixture of linoleic acid with iron ions. Journal of Clinical Biochemistry and Nutrition, 60(3), 162-168. https://doi.org/10.3164%2Fjcbn.16-54

Office of Dietary Supplements – Iron. (2023). Retrieved 5 January 2023, from https://ods.od.nih.gov/factsheets/Iron-Consumer/

Al-Othman, A., Al-Musharaf, S., Al-Daghri, N., Yakout, S., Alkharfy, K., & Al-Saleh, Y. et al. (2012). Tea and coffee consumption in relation to vitamin D and calcium levels in Saudi adolescents. Nutrition Journal, 11(1). https://doi.org/10.1186/1475-2891-11-56

Versi Terbaru

19/01/2023

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

Amankah Minum Air Kelapa setelah Minum Obat?

Bolehkah Minum Kopi Saat Haid? Ini 4 Kemungkinan Efeknya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 19/01/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan