Lapar mata sering kali membuat seseorang menjadi impulsif hingga membeli berbagai makanan yang didambakan. Jika porsinya terlalu besar, kadang Anda mungkin tidak sanggup menghabiskannya sehingga malah memiliki makanan sisa.
Anda sebenarnya masih bisa menyimpan dan memanaskan kembali makanan tersebut. Namun, pastikan Anda melakukannya dengan benar untuk mencegah gangguan pada sistem pencernaan. Simak informasi berikut untuk mengetahui caranya.
Bahaya makan makanan sisa
Makanan yang tersisa memang bisa membantu Anda berhemat, tapi perhatikan berapa lama Anda telah menyimpannya. Walaupun bahan-bahannya menyehatkan, makanan yang sudah terlalu lama disimpan bisa berbahaya bagi tubuh.
Anda sebaiknya tidak menyimpan makanan matang lebih dari 3 – 4 hari di dalam kulkas. Daya tahan makanan biasanya lebih singkat lagi pada suhu ruangan. Setelah beberapa hari, mikroba seperti bakteri atau jamur akan mulai tumbuh pada makanan.
Mikroba dapat menyerang sistem pencernaan dan menyebabkan keracunan makanan. Ciri-cirinya yakni mual, muntah, sakit perut, demam, dan diare. Gejala ini dapat muncul dengan segera atau beberapa jam setelah Anda makan makanan terkontaminasi.
Keracunan makanan biasanya akan membaik dengan sendirinya. Namun, pada kasus yang parah, kondisi ini dapat menyebabkan diare selama berhari-hari, sakit perut hebat, hingga dehidrasi yang membahayakan sehingga perlu ditangani secara medis.
Kabar baiknya, keracunan makanan bisa dicegah dengan mudah melalui penyimpanan dan pengolahan makanan yang tepat. Cara Anda dalam menghangatkan makanan juga menentukan keamanan makanan tersebut.
Cara tepat menyimpan makanan sisa
Sebelum memanaskan makanan sisa, Anda tentu harus menyimpannya terlebih dulu. Berikut langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk menyimpan sisa makanan yang tidak habis.
1. Pastikan suhu kulkas sudah cukup dingin
Periksa kulkas Anda dan pastikan suhunya sudah cukup dingin sebelum menyimpan makanan. Langkah ini amat penting karena tidak semua kulkas dan freezer memenuhi standar suhu untuk menyimpan makanan yang tersisa.
Suhu lemari pendingin sebaiknya berkisar antara 4 – 5 derajat Celsius, sedangkan suhu freezer ada pada angka -18 derajat Celsius. Jika Anda tidak tahu cara mengukur suhu kulkas di rumah, coba gunakan termometer untuk memastikannya.
2. Gunakan wadah yang sesuai
Gunakan wadah makanan yang bersih, tertutup, dan kedap udara. Anda bisa memakai wadah plastik atau beling, yang penting pastikan bahwa wadah tersebut mempunyai keterangan food grade yang berarti aman untuk menyimpan sisa makanan.
Pastikan bahwa Anda juga meletakkan wadah makanan dengan benar. Jangan sampai ada ruang udara antara satu wadah makanan dengan wadah yang lain. Dengan cara ini, suhu dingin bisa mencapai makanan Anda dengan lebih mudah.
3. Sisihkan makanan sisa dengan cara yang tepat
Jika Anda membeli makanan dengan porsi besar dan tak yakin bisa menghabiskannya, coba sisihkan sebagiannya terlebih dulu. Ambillah makanan sesuai dengan porsi yang biasa Anda makan, lalu simpan sisanya di dalam wadah.
Sisa makanan yang sudah tercampur atau mengenai alat makan biasanya lebih mudah basi dan berbau. Dengan menyisihkan makanan terlebih dulu, Anda bisa menyesuaikan porsi makan dan menjaga kualitas makanan yang tersisa.
4. Menyimpan makanan pada saat yang tepat
Jika Anda yakin akan menyisakan makanan, jangan menunda untuk menyimpannya. Segera simpan makanan di dalam wadah dan masukkan ke dalam kulkas. Membiarkan makanan dalam suhu ruang akan merusak makanan dan memicu pertumbuhan bakteri.
Tempelkan label yang berisikan tanggal penyimpanan bila Anda menyimpan beberapa jenis makanan sekaligus. Hal ini akan memudahkan Anda dalam memilih makanan sisa yang perlu dihangatkan lebih dulu.
Cara menghangatkan makanan yang tersisa
Setelah memahami cara menyimpan makanan sisa yang tepat dan aman, kini saatnya Anda mempelajari bagaimana cara menghangatkannya. Berikut langkah-langkahnya.
1. Cairkan makanan yang disimpan di dalam freezer
Anda tidak bisa langsung memanaskan sisa makanan yang disimpan di dalam freezer. Pasalnya, waktu pemanasan yang disarankan kemungkinan tidak akan cukup untuk melelehkan makanan yang membeku, apalagi membuatnya kembali hangat.
Anda harus mencairkan makanan yang beku lebih dulu. Akan tetapi, caranya tentu bukan dengan mengguyurkan air panas ke atas makanan karena cara ini justru mempercepat perkembangbiakan bakteri pada makanan.
Lebih baik masukkan makanan ke dalam kulkas dan biarkan selama beberapa jam. Jika Anda menginginkan cara yang lebih cepat, coba tempatkan wadah berisi makanan di atas baskom berisi air. Diamkan selama 30 menit dan ganti airnya secara berkala.
2. Gunakan alat yang tepat untuk memanaskan makanan sisa
Hindari penggunaan alat masak yang memakan waktu. Sebagai gantinya, panaskan makanan dalam microwave dengan suhu tinggi agar kembali hangat dengan cepat. Jika Anda ingin memanaskan makanan berkuah, gunakanlah panci yang panas.
Pada dasarnya, Anda bisa menggunakan alat dan metode apa pun untuk memanaskan makanan yang disimpan di kulkas. Namun, pastikan suhu alat masak sudah cukup panas agar makanan tersebut tidak terlalu lama berada dalam suhu ruang.
3. Jangan langsung makan makanan yang baru dipanaskan
Anda mungkin sudah tidak sabar untuk memakan sisa masakan lezat yang Anda beli tadi. Namun, jika Anda memakai microwave untuk memanaskan makanan, tunggulah sekitar tiga menit sebelum Anda menyentuhnya.
Makanan yang keluar dari microwave biasanya sangat panas. Ini karena microwave terus memanaskan makanan walaupun bahan-bahan di dalamnya sudah matang. Jadi, berhati-hatilah saat mengeluarkan makanan agar kulit dan lidah Anda tidak terbakar.
Ketika Anda tidak sanggup menghabiskan makanan, menyisakannya merupakan pilihan yang lebih baik dibandingkan membuangnya. Meski begitu, Anda harus memastikan bahwa makanan tersebut aman dan tidak terkontaminasi oleh mikroba.
Ikutilah cara menyimpan dan menghangatkan makanan yang tepat. Namun, bila Anda tidak yakin dengan kondisi dan keamanan sisa makanan, sebaiknya buang makanan tersebut untuk menghindari dampak yang tidak diharapkan.
[embed-health-tool-bmi]