backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Pentingnya Keamanan Pangan dalam Pengolahan Makanan

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 06/06/2023

Pentingnya Keamanan Pangan dalam Pengolahan Makanan

Setiap orang perlu makan untuk beraktivitas dan menjalankan fungsi tubuhnya. Selain menyehatkan, asupan tersebut juga harus aman untuk dikonsumsi. Keamanan pangan mengatur segala hal tentang ini, mulai dari proses pemilihan, penyimpanan, hingga pengolahan yang tepat.

Pentingnya prinsip keamanan pangan

Ketika Anda berupaya makan makanan yang menyehatkan, makanan ini tidak hanya harus mengandung gizi yang seimbang, tapi juga aman.

Secara sederhana, makanan yang aman adalah makanan yang tidak menimbulkan efek bahaya bagi tubuh. Salah satu contoh, telur yang bergizi sekalipun dapat menyebabkan keracunan makanan bila tidak dimasak hingga matang.

Badan kesehatan dunia WHO pun menyebutkan, makanan yang tidak aman termasuk pemicu sejumlah penyakit dan malnutrisi.

Setiap hari, di berbagai belahan dunia terdapat kasus keracunan akibat makanan yang telah terkontaminasi oleh mikroba atau zat kimia berbahaya. Bahkan, makanan juga bisa menjadi salah satu jalur penularan penyakit.

Inilah mengapa prinsip kesehatan pangan sangat penting, bahkan sekalipun Anda hanya memasak untuk diri sendiri di rumah.

Tips memilih makanan yang aman

buah dan sayuran untuk asam urat

Prinsip keamanan pangan sudah berlaku sejak Anda berbelanja bahan makanan untuk stok di rumah. Di sinilah Anda akan memilih makanan dengan kualitas terbaik serta aman dari potensi bahaya.

Berikut beberapa tips umum dalam memilih makanan sesuai jenisnya.

1. Buah dan sayuran

Pilihlah buah dan sayuran segar yang bersih dari lecet, memar, jamur, serta lubang serangga.

Bentuk sayur dan buah yang Anda pilih tidak harus mulus sempurna, yang terpenting permukaannya bersih dari tanda-tanda pembusukan.

Buah dan sayuran sebaiknya dalam kondisi dingin dan segar. Anda boleh saja membeli buah dan sayuran beku, kemasan, atau kaleng. Namun, jangan lupa periksa tanggal kedaluwarsanya dan pastikan kemasannya masih bagus.

2. Daging, ikan, dan unggas

Daging, ikan, dan unggas lebih cepat mengalami pembusukan. Oleh sebab itu, belilah produk hewani ketika Anda sudah selesai membeli bahan makanan yang lain.

Berikut cara memastikan keamanan dari bahan makanan yang satu ini.

  • Pilih daging merah dengan warna yang masih baik. Hindari daging yang sudah berwarna gelap atau kecokelatan, berbau. keras, dan/atau terasa licin.
  • Jangan mengambil ikan yang matanya sudah merah, warna dagingnya pudar, berbau amis, keras, dan/atau terasa licin.
  • Hindari daging unggas yang warnanya pudar, berbau, keras, dan/atau terasa licin.
  • Jika membeli daging dalam kemasan, pilihlah kemasan yang paling rapat dan pastikan tidak ada robekan.

3. Makanan atau minuman lain dalam kemasan

Pilihlah produk yang tertutup rapat dan pastikan tidak ada lubang atau robekan.

Apabila Anda membeli produk kalengan, hindari kaleng yang menggembung, penyok terlalu dalam, apalagi berkarat. Jika Anda perlu membeli produk susu atau telur, belilah terakhir setelah Anda membeli produk lain.

Pilihlah produk dengan kemasan yang dingin dan tertutup dengan rapat. Pastikan tidak ada telur yang retak atau pecah.

Menyimpan makanan sesuai prinsip keamanan pangan

menyimpan daging

Setelah memilih bahan makanan, Anda perlu menyimpan setiap jenis makanan dalam wadah dan tempat yang sesuai.

Beberapa jenis makanan dapat disimpan di dalam rak, tapi kadang Anda perlu menyimpan makanan dalam freezer.

Berikut ketentuan penyimpanan beberapa jenis makanan yang paling umum.

1. Buah dan sayuran

Sayuran berdaun akan lebih tahan lama bila dicuci dengan air, lalu dibungkus dengan tisu atau plastik bening.

Sementara itu, sayuran yang lebih padat seperti kol, wortel, dan brokoli sebaiknya dibungkus dengan plastik bening dan disimpan dalam crisper.

Tomat, kentang, dan bawang bombai dapat disimpan dalam suhu ruang. Penyimpanan sayur dalam suhu ruang bahkan bisa membantu mematangkan tomat. Begitu tomat matang, segera gunakan dalam waktu kurang dari lima hari.

2. Daging, ikan, dan unggas

Daging, ikan, dan unggas harus disimpan dengan aman untuk mencegah pertumbuhan bakteri penyebab keracunan makanan.

Berikut cara menjaga keamanan bahan pangan ini selama masa penyimpanan.

  • Simpan daging dalam wadah bersih dan tertutup pada bagian bawah kulkas. Dengan begini, daging tidak akan bersentuhan dengan bahan makanan lain.
  • Jika Anda membeli daging kemasan, ikuti saran penyimpanan pada kemasan dan jangan mengonsumsi daging lewat dari tanggal batas penggunaan (use by).
  • Jika ada sisa daging yang tidak Anda gunakan, segera dinginkan kembali dan simpan dalam freezer.
  • Pisahkan daging mentah dari daging yang sudah matang.

3. Makanan kering dalam suhu ruang

Beberapa jenis makanan seperti beras, tepung, dan pasta tidak perlu disimpan dalam kulkas.

Bahan pangan ini bisa awet selama berminggu-minggu dalam suhu ruang, tapi Anda harus memeriksanya kembali sebelum digunakan.

Berikut tips menyimpan makanan kering dalam suhu ruang.

  • Simpan makanan dalam wadah atau plastik yang tertutup rapat.
  • Jangan menyimpan makanan di dalam wadah yang sudah digunakan untuk menyimpan barang lain, terutama zat kimia.
  • Simpan makanan dalam kabinet atau rak. Jangan meletakkan wadah makanan dekat lantai untuk mencegah datangnya semut dan tikus.
  • Pastikan suhu ruang cukup stabil dan tidak terlalu hangat.

Tips penyimpanan di kulkas

Penyimpanan  dalam suhu dingin bertujuan untuk menghentikan pertumbuhan mikroba. Pastikan suhu kulkas Anda berkisar antara 0 – 5 ° Celsius. Lebih dari itu, bakteri dan jamur akan tumbuh subur dan menyebabkan pembusukan makanan.

Cara mengolah makanan dengan aman

minyak goreng untuk kolesterol

Cara persiapan dan pengolahan juga menentukan keamanan makanan yang hendak Anda konsumsi. Pasalnya, kuman dan bahan berbahaya (potongan plastik, isi staples, dan sebagainya) bisa saja memasuki makanan selama tahap ini.

Hal pertama yang perlu Anda lakukan yaitu mencuci tangan dan peralatan masak. Kuman mudah sekali menyebar melalui dua perantara ini.

Cucilah tangan dan alat masak Anda menggunakan air mengalir dan sabun. Setelah itu, cucilah buah dan sayuran dengan air mengalir dan sabun khusus makanan bila tersedia.

Langkah ini bertujuan untuk menghilangkan segala jenis kotoran yang masih menempel, terutama pada buah dan sayuran yang kulitnya tidak dikupas.

Saat menyiapkan bahan makanan, pisahkan talenan untuk daging dari bahan yang lain. Penggunaan talenan yang sama dapat menyebabkan kontaminasi silang, yakni perpindahan kuman dari daging ke bahan makanan yang lain.

Bila memungkinkan, gunakan termometer khusus makanan untuk memeriksa suhu makanan yang Anda masak.

Keamanan makanan Anda akan terjamin bila Anda memasaknya dengan suhu yang cukup tinggi untuk membunuh semua kuman.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 06/06/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan