- 1 gelas sebelum tidur
- 1 gelas setelah bangun sahur
- 1 gelas selepas sahur
- 1 gelas saat berbuka puasa
- 1 gelas setelah salat magrib
- 1 gelas setelah makan malam
- 1 gelas setelah salat isya
- 1 gelas setelah salat tarawih
Ingat, saat sahur lebih baik hindari minuman yang bersifat diuretik atau yang memicu tubuh terus berkemih. Misalnya, kopi atau teh. Lebih baik, konsumsi air putih untuk kebaikan kesehatan Anda saat puasa.
3. Istirahat yang cukup

Cobalah untuk mengatur waktu tidur setiap malam dan usahakan untuk tidak begadang. Tidur merupakan waktu tubuh untuk mengumpulkan energi dan melawan infeksi penyakit.
Tidur turut menjaga stamina saat puasa. Ada hal penting yang terjadi di dalam tubuh ketika Anda tidur. Tubuh mengeluarkan sitokin ketika Anda tidur. Sitokin juga membantu melawan infeksi atau peradangan, serta menurunkan kadar stres Anda. Sitokin dapat bekerja dengan baik ketika Anda mendapatkan tidur yang cukup.
Jadi, usahakan untuk tidur delapan jam setiap malam.
4. Makanan sehat saat berbuka puasa

Setelah seharian berpuasa, selalu ada godaan untuk memanjakan diri dengan mengonsumsi minuman dingin, makanan manis, ataupun gorengan. Namun, bulan Ramadan masih akan berlanjut selama beberapa hari ke depan dan Anda perlu menjaga stamina saat puasa di esok hari.
Alternatif sehat adalah berbuka puasa dengan makan kurma. Kurma mudah dicerna, mengurangi rasa lapar, dan menghindarkan Anda dari makan berlebih. Kurma mengandung gula alami dan bisa meningkatkan energi tubuh Anda.
Nah, untuk itu penting tentunya untuk mengonsumsi makanan sehat saat berbuka puasa. Pilih menu makanan bernutrisi tinggi dengan kandungan karbohidrat, serat, protein, dan lemak sehat. PIlih menu buka puasa dengan proses memasak yang dikukus, direbus, atau dipanggang.
Anda bisa mengukus atau merebus sayuran agar nutrisinya pun tetap bisa optimal saat dikonsumsi. Tidak banyak vitamin dan mineral yang hilang. Sementara itu, untuk daging-dagingan Anda bisa merebus atau memanggangnya. Metode memasak ini lebih sehat dibandingkan menggorengnya dengan banyak minyak.
5. Suplemen vitamin C

Anda bisa melengkapi cara menjaga stamina saat puasa dengan suplementasi vitamin C. Dikatakan dalam jurnal Mini Reviews in Medicinal Chemistry, vitamin C berperan dalam meningkatkan kekebalan tubuh dengan melawan peradangan akibat infeksi.
Vitamin C memiliki sifat imunostimulan, anti-inflamasi, antivirus, dan antibakteri. Suplementasi vitamin C dapat membantu tubuh meningkatkan sistem imun selama bulan puasa.
Lebih baik pilih suplemen vitamin C jenis Ester, yang aman untuk dikonsumsi setiap hari. Rekomendasi dosis harian vitamin C untuk perempuan sebesar 75 mg per hari, sementara 90 mg per hari pada laki-laki. Tubuh masih bisa menerima asupan vitamin C dengan dosis maksimal 2000 mg.
Anda perlu memperhatikan juga vitamin C dengan kadar oksalat yang rendah, seperti vitamin C jenis Ester, sehingga aman untuk ginjal. Selain itu, suplemen vitamin C jenis Ester juga bersifat tidak asam dan dapat bertahan 24 jam di dalam tubuh. Sifat tidak asam inilah yang membuat vitamin C jenis Ester aman untuk lambung saat dikonsumsi.
Jaga kesehatan Anda selama puasa dan pilih suplemen vitamin C yang tepat. Dengan begitu, daya tahan tubuh terjaga dengan baik dan stamina tetap prima di bulan Ramadan.