2. Gunakan sepatu yang tepat
Gunakanlah sepatu lari yang nyaman dan pas di kaki Anda, jangan kebesaran ataupun kekecilan. Anda disarankan untuk mengganti sepatu jogging setiap enam bulan.
Hal itu untuk mengurangi risiko cedera akibat penurunan kualitas sepatu.
3. Lakukan pemanasan dan pendinginan
Jangan pernah langsung melakukan jogging sebelum Anda melakukan pemanasan. Pemanasan sangat penting, terutama jika Anda sedang berpuasa, mengapa?
Karena pemanasan bisa memberikan ‘sinyal’ ke tubuh bahwa Anda siap secara fisik dan mental untuk melakukan aktivitas fisik yang satu ini.
Pemanasan secara perlahan bisa meningkatkan detak jantung Anda dan meminimalkan stres pada jantung saat Anda mulai berlari.
Sebelum jogging saat puasa, Anda bisa melakukan pemanasan dengan berjalan cepat dan diikuti lari-lari kecil. Ketika melakukan pemanasan, Anda akan tahu apakah Anda bisa melakukan jogging saat puasa atau tidak.
Tidak kalah pentingnya dengan pemanasan, pendinginan juga penting Anda lakukan untuk menurunkan tingkat detak jantung dan tekanan darah secara bertahap.
Saat Anda sudah selesai melakukan jogging, akhiri dengan berjalan kaki selama lima menit.
4. Jangan berlebihan
Jangan terlalu antusias untuk meningkatkan jarak tempuh Anda hanya karena berhasil melakukan jogging jarak jauh saat puasa kemarin.
Hal ini justru meningkatkan risiko cederaan. Jangan meningkatkan jarak tempuh mingguan Anda lebih dari 10 persen setiap minggunya.
Tetap mulai secara erplahan ketika Anda jogging saat puasa agar Anda bisa mengambil manfaat jogging untuk tetap bugar meski Anda sedang berpuasa.
5. Biasakan bernapas dari hidung dan mulut
Beberapa dari Anda mungkin menganggap bahwa Anda harus bernapas hanya melalui hidung.
Ketika Anda jogging saat puasa, usahakan Anda bernapas melalui hidung dan mulut untuk memastikan Anda mendapatkan cukup oksigen ke otot Anda saat berlari.
Mengambil napas dalam perut dapat membantu mencegah side stiches atau sakit menusuk di perut bagian bawah tulang rusuk pada saat olahraga yang merupakan masalah umum bagi pelari.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar