backup og meta

7 Tips Menjaga Stamina Tetap Optimal Saat Menjalani Puasa

7 Tips Menjaga Stamina Tetap Optimal Saat Menjalani Puasa

Selama menjalani puasa, stamina tubuh tidak boleh kendor. Ya, kebiasaan minum dan makan yang berubah tak lantas membuat Anda jadi lemas seharian. Anda tetap perlu menjalani berbagai aktivitas setiap harinya. Jadi, adakah tips menjaga stamina saat puasa tetap baik? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Menjaga stamina saat menjalani puasa

Perubahan pola makan dan tidur saat puasa membuat tubuh perlu beradaptasi. Tubuh tidak menerima asupan makanan dan minuman selama kurang lebih 13 jam.

Anda perlu mengatur pola hidup dengan baik selama bulan puasa sehingga kebugaran jasmani dan stamina bisa terjaga dengan baik.

Ketika stamina tidak terjaga dengan baik, sistem imun bisa melemah dan Anda jadi mudah sakit. Ini biasanya terjadi ketika Anda tak bisa mengatur waktu tidur, tidak memperhatikan asupan nutrisi, dan memaksakan diri bekerja.

Nah, cara berikut ini bisa Anda ikuti untuk meningkatkan stamina selama berpuasa.

1. Sahur dengan makanan bernutrisi tinggi

sumber protein saat sahur

Menjaga stamina saat puasa diawali dengan sahur yang sehat. Pilih makanan sahur yang sehat, seperti makanan karbohidrat kompleks, tinggi serat, dan protein.

Makanan karbohidrat kompleks akan menjadi gula di dalam darah dan digunakan sebagai energi tubuh secara perlahan sepanjang hari. Dengan begitu, makanan ini membuat tubuh tetap berenergi.

Asupan karbohidrat kompleks meliputi gandum, kacang-kacangan, oatmeal, dan nasi. Sementara itu, makanan tinggi serat membantu Anda kenyang lebih lama. Tentunya, ini bisa diperoleh dari konsumsi buah-buahan dan sayuran. 

Jangan lupakan makanan sumber protein, seperti daging sapi dan ayam, ikan, maupun telur. Makanan berprotein ini mendukung agar tubuh tetap berenergi sepanjang hari.

2. Atur jadwal minum

Selama berpuasa, kebutuhan cairan tubuh tetap harus terpenuhi untuk menjaga stamina tubuh. Pasalnya, kekurangan cairan bisa membuat tubuh jadi lemas sehingga tidak dapat beraktivitas secara optimal.

Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI menjelaskan aturan untuk minum air selama menjalani puasa.

  • Sebelum tidur.
  • Setelah bangun sahur.
  • Selepas sahur.
  • Saat berbuka puasa.
  • Setelah shalat magrib.
  • Sehabis makan malam.
  • Setelah shalat isya.
  • Setelah shalat tarawih.

Ingat, saat sahur lebih baik hindari minuman yang bersifat diuretik atau yang memicu tubuh terus berkemih, contohnya kopi atau minuman bersoda.

Selain itu, hindari juga minum air dingin saat berbuka agar perut Anda tidak kaget. Lebih baik, konsumsi air putih dalam suhu ruang saat puasa untuk kebaikan kesehatan Anda.

3. Olahraga rutin

Jika kebutuhan makanan dan cairan terpenuhi, langkah selanjutnya untuk menjaga stamina tubuh adalah dengan tetap rutin olahraga saat puasa.

Puasa tidak menjadi hambatan bagi Anda untuk berolahraga. Anda hanya perlu menyesuaikan waktu olahraga saat puasa dan jenis latihannya.

Anda bisa memilih olahraga di sore hari menjelang berbuka karena setelahnya Anda bisa langsung minum dan makan untuk mengisi kembali energi yang hilang.

Tidak perlu setiap hari, Anda cukup melakukan aktivitas ini selama bulan puasa sebanyak 2 hingga 3 kali per minggu dengan lamanya latihan 30 – 45 menit.

Untuk jenis latihannya, sebaiknya Anda lebih fokus pada latihan kekuatan untuk menghindari kehilangan massa otot selama bulan Ramadan.

Anda bisa memilih aktivitas aerobik, seperti joging, berenang, bersepeda, atau jalan cepat. Kombinasikan dengan latihan kekuatan seperti plank, push-up, atau sit-up.

4. Istirahat yang cukup

Puasa membuat Anda cenderung kurang tidur sehingga penting memperhatikan kembali waktu beristirahat. Di samping itu, Anda tetap harus bekerja dan rutin menjalani olahraga selama puasa.

Tentu tidur menjadi sangat penting karena ini adalah waktunya bagi tubuh untuk beristirahat dan memulihkan diri. Oleh sebab itu, Anda perlu tahu caranya mengatur jam tidur yang tepat selama puasa.

Cobalah tidur malam lebih awal. Hindari berbagai aktivitas yang bisa membuat Anda tidur lebih larut, seperti menonton TV atau bermain ponsel.

Anda sebaiknya juga menghindari begadang jika tidak penting untuk menjaga stamina tubuh tetap stabil saat menjalani puasa.

5. Pilih makanan sehat saat berbuka puasa

resep kurma

Setelah seharian berpuasa, selalu ada godaan untuk memanjakan diri dengan mengonsumsi minuman dingin, makanan manis, ataupun gorengan.

Namun, bulan Ramadan masih akan berlanjut selama beberapa hari ke depan dan Anda perlu menjaga stamina saat puasa di esok hari.

Sebenarnya, Anda boleh saja mengonsumsi gorengan atau makanan manis-manis untuk buka puasa, tapi ingat sesekali saja. Jangan terlalu sering karena tidak baik untuk kesehatan tubuh.

Anda bisa memilih menu buka puasa yang sederhana dan menyehatkan, seperti segelas air putih dan kurma. Kemudian, beri jeda sekitar 30 menit atau lebih untuk makan malam.

Menu makan malamnya tetap harus mengandung gizi seimbang agar tidak lemas selama berpuasa.

Kenapa cepat lapar saat puasa?

Selain karena perut kosong, mengutip Diabetes UK, hormon leptin, yakni hormon yang memicu rasa kenyang juga menurun saat puasa. Hal ini mengakibatkan Anda merasa cepat lapar. Selain itu, rasa haus selama puasa juga bisa disalahartikan dengan rasa lapar.

6. Konsumsi suplemen vitamin C

Anda bisa melengkapi cara menjaga stamina saat puasa dengan suplementasi vitamin C.

Menurut studi dalam jurnal Mini Reviews in Medicinal Chemistry, vitamin C berperan dalam meningkatkan kekebalan tubuh dengan melawan peradangan akibat infeksi.

Vitamin C memiliki sifat imunostimulan, anti-inflamasi, antivirus, dan antibakteri. Suplementasi vitamin C dapat membantu tubuh meningkatkan sistem imun selama bulan puasa.

Dengan begitu, daya tahan tubuh terjaga dengan baik dan stamina tetap prima di bulan Ramadan.

7.  Makan dalam porsi yang cukup

Setelah tidak makan dan minum selama hampir 13 jam, sebagian orang kalap dan makan berlebihan saat waktunya berbuka begitu pula saat sahur. 

Namun, makan dalam porsi yang banyak bukannya membuat tubuh bertenaga, tetapi justru dapat membuat Anda merasa mengantuk dan tidak nyaman.

Jadi, tetap batasi porsi makan saat puasa, baik ketika berbuka maupun sahur. Makanlah dengan perlahan dan dengarkan kapan Anda merasa kenyang.

Ingat, bahwa Anda hanya punya sedikit waktu untuk makan, sehingga lebih baik penuhi porsi makan Anda dengan makanan bergizi dibandingkan makan dalam jumlah besar sekaligus.

Sebagai tambahan, jika Anda memang memiliki masalah kesehatan tertentu, kunci untuk menjaga stamina juga perlu dilengkapi dengan rutin cek kesehatan ke dokter dan mengikuti pola hidup yang disarankan.

Stamina yang baik membuat seseorang lebih tahan terhadap stres, cedera, dan rasa lelah beraktivitas. Selama berpuasa, stamina bisa menurun dan efeknya berpengaruh pada produktivitas.

Dengan menerapkan gaya hidup sehat yang sesuai, stamina tubuh tetap bisa terjaga saat menjalani puasa.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Office of dietary supplements – vitamin C. (2021). NIH Office of Dietary Supplements. Retrieved 14 March 2024, from https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminC-HealthProfessional/#en20

Jangan lupa minum 8 gelas air putih per hari di bulan puasa – Direktorat P2PTM. (2019). Retrieved 14 March 2024, from http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/

Strength training: Get stronger, leaner, healthier. (2023). Mayo Clinic. Retrieved 14 March 2024, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/fitness/in-depth/strength-training/art-20046670

Sorice A, Guerriero E, Capone F, Colonna G, Castello G, Costantini S. (2014). Ascorbic acid: its role in immune system and chronic inflammation diseases. Mini Review Medicinal Chemistry.  May;14(5):444-52.  PMID: 24766384.

Healthy Tips for Ramadan. (2019). Retrieved 14 March 2024, from https://www.uclahealth.org/news/healthy-tips-for-ramadan

A healthy ramadan. (2019). British Nutrition Foundation. Retrieved 14 March 2024, from https://www.nutrition.org.uk/putting-it-into-practice/food-seasons-and-celebrations/a-healthy-ramadan/

Fasting may change the body’s hunger response – here’s what to do about it. (n.d). Diabetes UK. Retrieved 14 March 2024, from https://www.diabetes.co.uk/in-depth/fasting-may-change-bodys-hunger-response-heres

Versi Terbaru

20/03/2024

Ditulis oleh Maria Amanda

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

7 Jenis Pemanasan yang Perlu Anda Lakukan Sebelum Berolahraga

7 Tips Aman dan Sehat Jogging Saat Puasa


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Maria Amanda · Tanggal diperbarui 20/03/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan