backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Apakah Makan Sate Baik bagi Kesehatan Tubuh?

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 16/02/2024

Apakah Makan Sate Baik bagi Kesehatan Tubuh?

Dari pujasera, kaki lima, hingga restoran, Anda mungkin akan menemukan orang-orang yang makan sate. Namun, apakah makan sate menyehatkan bagi tubuh? Cari tahu selengkapnya dalam ulasan berikut ini. 

Kandungan gizi di dalam sate

Dengan rasa yang lezat dan harga yang terjangkau, tidak heran bila sate jadi salah satu kegemaran masyarakat Indonesia.

Sate terdiri atas dua komponen utama, yaitu daging dan bumbu kacang. Daging yang digunakan bisa sangat bervariasi, tapi umumnya olahan ini menggunakan daging ayam (dengan atau tanpa kulit), sapi, atau kambing.

Karena komponen utamanya adalah daging, sate pada umumnya mengandung protein dan lemak yang tinggi. Kandungan protein dan lemak juga bisa bertambah dari bumbu kacang yang terbuat dari kacang tanah dan minyak.

Dengan makan lima tusuk sate ayam (kira-kira 350 gram), berikut asupan gizi yang bisa Anda dapatkan.

  • Kalori: 720 kkal.
  • Protein: 38,5 gram (g).
  • Lemak: 50 g.
  • Karbohidrat: 38 g.
  • Vitamin C: 5% Angka Kecukupan Gizi (AKG).
  • Kalsium: 10% AKG.
  • Zat besi: 35% AKG.
  • Dengan demikian, sate secara umum merupakan makanan yang bergizi. Makan sate akan memberikan Anda asupan energi untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.

    Selain itu, bahan-bahan yang Anda gunakan dalam bumbu sate mengandung berbagai zat yang tidak kalah bermanfaat.

    Sebagai contoh, bawang merah mengandung antioksidan dan kemiri mengandung zat antiradang berupa asam linoleat.

    Benarkah makan sate berdampak buruk bagi kesehatan?

    daging kambing untuk darah rendah

    Banyak orang menghindari konsumsi sate karena takut akan risiko penyakit darah tinggi alias hipertensi. Sementara yang lain memilih tidak mengonsumsi hidangan ini karena bagian yang gosong dari sate kabarnya dapat menyebabkan kanker.

    Berikut penjelasan risiko makan sate berdasarkan temuan ilmiah.

    1. Tekanan darah tinggi

    Daging merah seperti daging sapi, domba, dan kambing memang dapat meningkatkan tekanan darah. Namun, Anda tidak akan secara tiba-tiba mengalami hipertensi hanya karena mengonsumsi beberapa tusuk sate daging.

    Studi yang diterbitkan dalam Journal of Hypertension menunjukkan bahwa konsumsi daging merah yang berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi, apalagi jika Anda memilih potongan daging yang tinggi lemak.

    Pasalnya, potongan daging merah yang berlemak biasanya mengandung banyak lemak jenuh.

    Meskipun lemak jenuh tidak selalu berdampak buruk bagi kesehatan, lemak inilah yang menjadi penyebab naiknya tekanan darah.

    2. Risiko kanker

    Banyak orang meyakini bahwa makan makanan yang dibakar, seperti sate atau steik dapat menyebabkan kanker. Faktanya, memasak daging dengan suhu tinggi memang akan menghasilkan zat kimia penyebab kanker berupa amina heterosiklik (HCA).

    Ketika lemak menetes ke panggangan, api yang terbentuk juga akan menutupi daging dengan hidrokarbon poliaromatik (PAH). Penelitian menunjukkan bahwa PAH juga berperan dalam proses perkembangan kanker pada manusia.

    Meski begitu, sebagian besar penelitian tersebut menggunakan HCA dan PAH dalam dosis yang tinggi. Ini berarti makan makanan yang dibakar mungkin tidak meningkatkan risiko kanker, kecuali Anda mengonsumsinya secara berlebihan.

    Bolehkah makan sate setiap hari?

    Sebaiknya, hindari makan sate setiap hari. Pasalnya, konsumsi sate berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi dan kanker. Batasi konsumsinya paling tidak 1 – 2 kali dalam seminggu.

    Cara makan sate yang aman dan sehat

    Sate daging

    Walaupun konsumsi sate memiliki risiko tersendiri bagi kesehatan, bukan berarti Anda tidak boleh menikmatinya sama sekali. Berikut beberapa tips memasak sate yang lebih sehat.

    1. Pilih potongan daging rendah lemak

    Lemak yang bertemu api akan menghasilkan PAH. Untuk mengurangi pembentukan zat berbahaya ini, pilihlah potongan daging sapi atau kambing yang rendah lemak.

    Selain itu, akan lebih baik lagi bila Anda memilih makan sate daging ayam daripada sate kambing atau sapi .

    2. Membolak-balik sate saat memanggangnya

    Ketika memasak sate, pastikan Anda membolak-baliknya setiap beberapa menit sekali. Dengan cara ini, Anda bisa memastikan sate matang secara merata tanpa membuatnya cepat gosong.

    3. Buat bumbu marinasi sendiri

    Bumbu marinasi instan akan membuat sate yang Anda makan jadi tinggi gula. Sebagai gantinya, buatlah bumbu marinasi sendiri dari bahan-bahan yang lebih menyehatkan, seperti garam, merica, dan rempah-rempah.

    4. Bungkus daging dengan kertas aluminium foil

    Kertas aluminium foil akan melindungi daging dari suhu tinggi dan mengurangi produksi HCA. Selain itu, kertas aluminium foil bisa mencegah lemak menetes ke bara api saat Anda menggunakan potongan daging yang berlemak.

    Sate merupakan makanan yang kaya akan energi, protein, dan lemak. Seperti makanan pada umumnya, tidak ada salahnya untuk makan sate sesekali. Namun, makanlah dalam jumlah yang wajar dan jangan terlalu sering.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 16/02/2024

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan