backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Koma Makanan Bikin Ngantuk setelah Makan, Apa Sebabnya?

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 06/01/2023

Koma Makanan Bikin Ngantuk setelah Makan, Apa Sebabnya?

Pernahkah Anda merasa sangat lemas dan ngantuk setelah makan besar karena saking kenyangnya? Kondisi ini disebut dengan koma makanan (food coma). Bagaimana efek koma makanan bisa terjadi? Simak dalam penjelasan berikut ini. 

Apa itu koma makanan?

Koma makanan adalah kondisi lelah dan tak berenergi yang terjadi setelah makan dalam porsi besar.

Koma makanan memiliki sebutan ilmiah postprandial somnolence, yang berarti mengantuk sehabis makan, terutama setelah makan siang.

Menurut penelitian dalam jurnal Elife (2016), food coma berkaitan erat dengan proses pencernaan protein, garam, dan jumlah makanan yang Anda konsumsi.

Beberapa jenis makanan yang Anda konsumsi dapat melepaskan hormon tertentu yang mungkin membuat Anda merasa lelah dan mengantuk.

Ciri-ciri Anda mengalami food coma meliputi:

  • mengantuk,
  • kelelahan fisik,
  • tidak bersemangat, dan
  • sulit fokus atau konsentrasi.

Meski begitu, mengalami koma makanan bukan berarti Anda hilang kesadaran sebagaimana koma yang terjadi akibat cedera otak.

Penyebab koma makanan

penyebab koma makanan

Belum banyak penelitian memadai yang mengulas tentang food coma secara lebih mendalam.

Meski begitu, ada sejumlah penyebab yang diyakini memicu terjadinya koma makanan seperti dalam penjelasan berikut ini.

1. Jenis makanan

Jika merasa sering mengantuk setelah makan, coba tengok lagi isi piring Anda.

Banyak mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat bisa meningkatkan produksi serotonin. Kerja hormon ini berkaitan dengan munculnya rasa senang, ngantuk, dan kenyang setelah makan.

Menurut riset dalam British Journal of Nutrition (2011), sumber makanan kaya karbohidrat dapat membantu tubuh menyerap triptofan, yaitu asam amino yang digunakan tubuh untuk membuat serotonin. 

Sejumlah makanan yang kaya akan karbohidrat dan kandungan triptofan, yaitu:

Meski begitu, hubungan antara karbohidrat dan serotoni sebenarnya sangatlah kompleks.

Diperlukan penelitian lebih jauh untuk mengetahui penyebab pasti kantuk setelah makan. 

2. Porsi makan

Keluhan koma makanan juga biasanya dialami setelah makan besar atau berat.

Dalam sebuah penelitian pada British Journal of Nutrition (2020), peserta yang makan piza berlebihan mengaku jadi tidak berenergi serta mudah lelah, mengantuk, dan lesu dalam 4 jam setelah kekenyangan makanan.

Sementara itu, peserta yang makan hanya sampai kenyang tidak mengalami efek samping ini.

Semakin banyak porsi makan, semakin lama waktu yang dibutuhkan oleh sistem pencernaan untuk menyerap semua nutrisi.

Kondisi ini akan menyebabkan gula darah cenderung naik yang berakibat pada penurunan energi tak lama setelah makan.

Tak hanya itu, studi dalam jurnal Nutrition (2019) yang melibatkan 52 pengemudi menunjukkan kaitan antara porsi makan dan risiko masalah mengemudi.

Studi ini menunjukkan bahwa makan siang yang berat dan berlebihan akan meningkatkan risiko pelanggaran lalu lintas karena mengantuk.

Semua studi ini menunjukkan bahwa makan besar mungkin menjadi pemicu postprandial somnolence.

3. Waktu makan

koma makanan artinya

Selain porsi dan jenis makanan yang Anda konsumsi, koma makanan dapat disebabkan oleh makan di saat yang tidak tepat.

Makan siang dengan porsi besar seringkali membuat orang merasa mengantuk karena berkaitan dengan siklus tidur alami.

Tubuh Anda memiliki “siklus tidur dan terjaga” selama 24 jam yang dikenal sebagai ritme sirkadian atau jam biologis tubuh. 

Pada siang hari, tubuh sebenarnya memasuki fase mengantuk dengan intensitas kantuk yang rendah. 

Nah, makan berlebihan di siang hari dapat meningkatkan intensitas kantuk, sehingga Anda cenderung merasa semakin lelah dan ingin segera tidur.

Fenomena ini juga dikaitkan dengan kecelakaan yang kerap terjadi di siang hari akibat pengemudi yang mengantuk.

Menurut studi dalam jurnal Plos One (2015), kecelakaan yang disebabkan oleh pengemudi yang mengantuk banyak terjadi tak hanya antara pukul 02.00 – 06.00 dini hari, tetapi juga antara pukul 14.00 – 16.00 siang.

4. Sirkulasi darah

Sirkulasi darah pada tubuh Anda juga diyakini menjadi salah satu penyebab terjadinya koma makanan.

Setelah makan berat, terjadi peningkatan aliran darah ke usus sehingga menyebabkan penurunan aliran darah ke otak.

Namun, kondisi ini cenderung dialami oleh mereka yang melewatkan sarapan dan mengonsumsi lebih banyak makanan saat makan siang setelah menahan lapar dari pagi.

Hal ini dibuktikan lewat studi dalam jurnal Clinical Physiology and Functional Imaging (2019), yaitu peserta uji yang melewatkan sarapan mengalami kantuk berat setelah makan siang.

Setelah makan, tubuh perlu fokus mencerna makanan, sehingga lebih banyak darah yang mengalir ke sistem pencernaan dan menjauhi otak. 

Perubahan sirkulasi ini dapat memicu rasa pusing atau mengantuk setidaknya 2 jam setelah Anda makan.

5. Bentuk adaptasi tubuh

Menariknya, koma makanan ternyata merupakan hal wajar yang terjadi sebagai bentuk adaptasi tubuh.

Merasa mengantuk setelah makan diyakini sebagai sifat naluriah manusia.

Saat lapar, sinyal waspada akan menyala dan tubuh akan terjaga untuk mendapatkan makanan.

Sebaliknya, kenyang menjadi sinyal untuk menurunkan kewaspadaan sehingga tubuh jadi lebih rileks dan mudah mengantuk.

Selain itu, penurunan kewaspadaan ini bertujuan untuk menyimpan energi yang nantinya digunakan kembali untuk mencari makanan.

Dampak bagi kesehatan

dampak koma makanan

Merasa ngantuk setelah makan sebenarnya merupakan hal yang wajar.

Belum ada penelitian memadai yang menunjukkan adanya dampak kesehatan serius jika mengalami koma makanan.

Namun, ada kondisi mengkhawatirkan yang bisa diakibatkan oleh food coma, misalnya mengantuk saat menyetir dan sulit berkonsentrasi padahal harus bekerja.

Beberapa orang khawatir kelelahan setelah makan adalah tanda diabetes.

Namun, orang dengan diabetes sebenarnya sering merasa kelelahan dan mengantuk, tidak hanya setelah makan.

Ini karena kadar gula darah yang tinggi, artinya gula tidak bisa digunakan untuk menghasilkan energi, sehingga tubuh selalu lemas. 

Jadi, kantuk yang Anda alami setelah makan siang belum tentu pertanda adanya masalah kesehatan yang serius.

Perlu Anda Ketahui

Saat Anda mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat atau gula, tubuh akan memproduksi insulin untuk memindahkan gula dari aliran darah untuk digunakan sebagai energi.

Cara mengatasi koma makanan

Meskipun koma makanan merupakan kondisi yang lumrah terjadi, hal ini mungkin dapat mengganggu aktivitas dan konsentrasi Anda.

Untuk mengatasinya, cobalah melakukan beberapa tips di bawah ini.

  • Cobalah untuk berjalan kaki atau meregangkan tubuh selama 15 menit setelah makan.
  • Pastikan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
  • Makanlah dalam porsi lebih kecil, tetapi lebih sering.
  • Tidur siang selama 30 menit.
  • Cukupi kebutuhan cairan harian.
  • Istirahat yang cukup di malam hari.

Jika Anda memiliki kekhawatiran kesehatan karena sering mengantuk setelah makan, tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 06/01/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan