Cara menggunakan minyak zaitun perlu diketahui agar tidak merusak zat gizinya. Dari sekian banyak teknik memasak, pemilihan metode yang paling tepat dapat menjaga manfaat kandungan minyak zaitun sekaligus citarasanya.
Untuk itu, cari tahu lebih dalam tentang cara menggunakan minyak yang satu ini.
Cara menggunakan minyak zaitun yang benar untuk memasak
Perlu Anda ketahui, ekstrak minyak dari buah zaitun bisa didapatkan dengan cara menghancurkan zaitun menjadi pasta lembut.
Proses ini membantu memisahkan minyak dengan kandungan zaitun lainnya. Minyak yang keluar nantinya disaring agar menjadi minyak murni.
Memang, minyak zaitun untuk wajah adalah penggunaan yang lazim. Namun, minyak yang berasal dari buah Olea europaea ini tak kalah pamor di dunia kuliner.
Selain menyiramnya di atas sayuran, berikut ini adalah cara tepat menggunakan minyak zaitun saat memasak agar kandungan gizinya tidak rusak.
1. Tuang minyak zaitun secukupnya
Anda harus mengonsumsi minyak zaitun secukupnya untuk mendapatkan khasiatnya secara optimal. Lantas, berapa banyak minyak zaitun yang diperlukan untuk memasak?
Dalam memasak, cara menggunakan minyak zaitun yang tepat adalah menambahkan sebanyak 1,5 sendok dalam satu porsi makanan untuk satu orang.
Menggantikan minyak goreng biasa dengan minyak zaitun terbukti membantu mengurangi risiko penyakit jantung koroner.
Asam oleat terbukti membantu mengurangi peradangan di dalam tubuh dan kadar kolesterol jahat.
2. Gunakan untuk masakan tumisan
Minyak zaitun sebenarnya cocok untuk berbagai jenis metode memasak, seperti menumis dan menggoreng atau deep frying.
Minyak yang murni terbukti tahan terhadap penguraian dan pembentukan senyawa polar akibat proses pemanasan.
Senyawa polar adalah kandungan berbahaya yang muncul akibat reaksi kimiawi. Keunggulan ini berasal dari kandungan asam oleat dan antioksidan minyak zaitun.
Meskipun demikian, cara menggunakan minyak zaitun yang dianjurkan adalah dengan menambahkannya pada tumisan.
Teknik deep frying memakai minyak zaitun sebagai minyak goreng dalam jumlah yang banyak. Kandungan lemaknya akan meningkatkan jumlah asupan kalori harian Anda.
3. Pastikan suhu memasak tidak terlalu tinggi
Ada kesalahpahaman mengenai cara menggunakan minyak zaitun. Banyak yang mengira memasak minyak zaitun dalam suhu tinggi bisa menghilangkan khasiatnya.
Faktanya, Anda tetap bisa memasak dengan minyak zaitun asalkan suhunya tidak terlalu panas.
Studi yang terbit pada jurnal Journal of Agricultural and Food Chemistry (2007) menemukan bahwa kadar vitamin E pada minyak zaitun berkurang sebanyak 30% saat dipanaskan dengan suhu 180 °C.
Dengan suhu yang sama, sebanyak 80% kadar polifenol jenis oleuropein aglycone pada minyak zaitun pun berkurang.
Kedua jenis zat gizi ini bersifat antioksidan. Artinya, minyak zaitun berpotensi melindungi tubuh dari paparan radikal bebas.
Berdasarkan penelitian ini, cara tepat menggunakan minyak zaitun saat memasak berarti dengan menjaga suhu masakan tetap di bawah 180 °C.
Hal ini bertujuan agar zat gizinya tetap terjaga sehingga Anda bisa merasakan manfaatnya.
4. Panaskan kurang dari satu jam
Beberapa proses memasak melibatkan suhu tinggi. Paparan panas terbukti mampu memengaruhi zat gizi yang terkandung pada minyak zaitun.
Tak hanya temperatur, waktu yang diperlukan untuk memanaskan minyak zaitun berpengaruh.
Penelitian berbeda yang terbit pada jurnal Journal of Agricultural and Food Chemistry (2009) menemukan, memanaskan minyak zaitun pada suhu 240 °C selama lebih dari satu jam bisa menurunkan kandungan oleocanthal hingga 19 persen.
Riset ini juga menyatakan bahwa memanaskan minyak zaitun selama 90 menit bisa mengurangi rasa khasnya hingga 31 persen.
Oleocanthal adalah salah satu kandungan bersifat anti-inflamasi yang dapat mengurangi peradangan pada tubuh. Kandungan ini juga bisa memberikan sensasi hangat di tenggorokan.