backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Benarkah Wanita Lebih Cepat Gemuk daripada Pria?

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 01/12/2022

    Benarkah Wanita Lebih Cepat Gemuk daripada Pria?

    Anda mungkin sering menemui wanita paruh baya yang cenderung lebih gemuk daripada pria seusianya. Namun, benarkah ini berarti wanita lebih cepat gemuk daripada pria?

    Untuk mengetahui fakta dan faktor kemungkinan penyebabnya, jangan lewatkan penjelasan berikut!

    Benarkah wanita lebih cepat gemuk daripada pria?

    Belum ada penelitian memadai yang membuktikan bahwa wanita lebih cepat gemuk daripada pria.

    Meskipun beberapa faktor dapat mengakibatkan wanita mengalami kenaikan badan lebih cepat daripada pria, bukan berarti kondisi ini akan selalu terjadi.

    WHO mengungkapkan data pasien obesitas pada tahun 2016 antara pria dan wanita tidak jauh berbeda, yaitu sekitar 11% dan 15% dari seluruh populasi dewasa.

    Sementara itu, obesitas pada remaja wanita sekitar 18% dan remaja pria mencapai 19 persen.

    Ini artinya masalah kegemukan dan obesitas tidak memandang jenis kelamin dan usia.

    WHO menyebutkan bahwa ada 2 penyebab utama pria dan wanita jadi mengalami kenaikan berat badan drastis seperti berikut.

    • Mengonsumsi makanan tinggi gula dan lemak yang mengandung kalori berlebih.
    • Kurangnya aktivitas yang mengharuskan Anda aktif bergerak.

    Meski demikian, wanita tetap dapat berisiko lebih cepat gemuk karena faktor lain yang mungkin tidak dialami oleh pria. 

    Faktor penyebab wanita lebih cepat gemuk

    berat badan naik turun

    Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dugaan bahwa wanita lebih cepat gemuk daripada pria belum terbukti kebenarannya.

    Namun, beberapa wanita bisa lebih cepat mengalami kenaikan berat badan karena beberapa faktor berikut ini.

    1. Penggunaan alat kontrasepsi

    Anda mungkin sudah sering mendengar keluhan banyak wanita lebih cepat gemuk setelah menggunakan alat kontrasepsi, terutama kontrasepsi hormonal.

    Menurut penelitian Journal of Women’s Health, 3 dari 4 wanita yang menggunakan alat kontrasepsi mengalami penambahan berat badan.

    Dalam penelitian tersebut juga disebutkan bahwa kenaikan berat badan bahkan dimulai sejak 3 bulan penggunaan kontrasepsi oral.

    Alat kontrasepsi tersebut diduga menyebabkan perubahan hormon yang berkaitan dengan meningkatnya nafsu makan.

    Tak heran, banyak wanita yang menghindari penggunaan alat kontrasepsi hormonal untuk menghindari penambahan berat badan.

    2. Pola makan

    Faktor penyebab yang satu ini tak bisa dimungkiri memang dapat menyebabkan pria maupun wanita lebih cepat gemuk.

    Kecenderungan memiliki pola makan tidak sehat juga bisa dialami oleh wanita, terlebih hal ini menyangkut kebiasaan makan yang dibawa sejak masa kehamilan dan menyusui.

    Kenaikan berat badan saat hamil mungkin dianggap wajar karena ibu hamil membutuhkan kalori lebih banyak daripada wanita pada umumnya.

    Hal yang sama juga berlaku bagi wanita yang menyusui. 

    Meski demikian, banyak wanita yang tidak memperhatikan pola makan bergizi seimbang dan pemilihan menu sehingga mengalami kenaikan berat badan.

    Pola makan tidak sehat ini juga seringkali tetap dilakukan setelah masa kehamilan dan menyusui selesai, mengakibatkan asupan kalori melebihi kebutuhan harian.

    3. Aktivitas sehari-hari

    berat badan naik setelah puasa

    Untuk mendapatkan berat badan yang ideal, Anda harus memperhatikan kalori yang masuk dari makanan dan yang dibakar.

    Salah satu penyebab wanita lebih cepat gemuk yang mungkin tidak disadari adalah aktivitas sehari-hari yang tidak melibatkan anggota tubuh untuk bergerak lebih aktif.

    Berat badan makin cepat naik jika Anda juga menggunakan alat kontrasepsi dan memiliki pola makan yang tidak sehat.

    Selain itu, Anda mungkin berpikir bahwa pekerjaan sehari-sehari yang dilakukan oleh pria maupun wanita, seperti membereskan rumah, sudah cukup membakar kalori.

    Sayangnya, tubuh yang berkeringat saat membersihkan belum mencerminkan banyaknya kalori yang dibakar.

    Untuk mencegah kegemukan, Anda tak hanya perlu aktif bergerak, tapi juga melakukan olahraga secara teratur.

    4. Perbedaan komposisi tubuh

    Seperti dikutip dari buku Sex and Gender Factors Affecting Metabolic Homeostasis, Diabetes and Obesity (2017), komposisi tubuh pria dan wanita memang berbeda.

    Pada wanita, jumlah lemak normal sekitar 20 – 25% dari total berat badannya. Sementara itu, tubuh pria mengandung rata-rata 10 – 15% lemak.

    Metabolisme lemak pada tubuh pria dan wanita juga berbeda.

    Hormon estrogen yang dimiliki wanita mempengaruhi bagaimana mereka menyimpan lemak di dalam tubuh. 

    Sementara itu, hormon testosteron yang dimiliki pria membuat penyimpanan lemak lebih sedikit dibandingkan dengan wanita.

    5. Menopause

    Perubahan saat menopause mungkin membuat Anda lebih cenderung mengalami pertambahan berat badan. 

    Massa otot biasanya berkurang seiring bertambahnya usia yang berakibat melambatnya laju metabolisme, sehingga kalori yang Anda gunakan akan makin berkurang. 

    Hal ini juga memengaruhi cadangan energi pada tubuh Anda yang tak terpakai sehingga tersimpan pada tubuh sebagai lemak

    Jika terus makan seperti biasa dan tidak meningkatkan aktivitas fisik, kemungkinan besar berat badan akan bertambah.

    Selain itu, menurut situs Mayo Clinic, faktor genetik mungkin juga berperan dalam penambahan berat badan saat menopause.

    Jika orangtua atau kerabat dekat Anda cenderung berperut buncit atau mewariskan obesitas genetik, kemungkinan besar Anda akan mengalami hal yang sama.

    Potensi wanita lebih cepat gemuk memang dapat diakibatkan oleh beberapa faktor.

    Namun, Anda bisa mencegah hal ini dengan memperbaiki pola makan sehat dan aktif bergerak.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 01/12/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan