Gemuk air sebenarnya mengacu pada penumpukan cairan (retensi atau edema) pada tubuh yang berlebihan. Hal ini bisa membuat tampak gemuk meski kadar lemaknya tidak begitu banyak. Berikut informasi selengkapnya perihal gemuk air.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Gemuk air sebenarnya mengacu pada penumpukan cairan (retensi atau edema) pada tubuh yang berlebihan. Hal ini bisa membuat tampak gemuk meski kadar lemaknya tidak begitu banyak. Berikut informasi selengkapnya perihal gemuk air.
Gemuk air adalah kondisi cairan berkumpul di jaringan yang menyebabkan pembengkakan. Hal ini terjadi karena tubuh menahan cairan yang biasanya masuk ke organ ginjal.
Alih-alih dikeluarkan, tubuh akan menyimpan cairan tambahan tersebut di antara organ dan kulit Anda. Meski volume cairan yang Anda minum secara tidak langsung memengaruhi berat badan, ini tidak separah obesitas akibat penumpukan lemak.
Nyatanya, sekitar 70% tubuh terdiri dari air, sehingga orang kurus sekali pun memiliki cairan yang sangat banyak di dalam tubuhnya. Namun, bukan berarti mereka mengalami gemuk air.
Walaupun demikian, cairan tubuh mampu menaikkan atau menurunkan berat badan dari hari ke hari akibat pergeseran cairan tubuh. Nyatanya, perubahan berat badan ini merupakan kondisi yang normal.
Sayangnya, penumpukan cairan ini terkadang menimbulkan gejala gangguan pencernaan yang mengganggu seperti perut kembung. Itu sebabnya, Anda mungkin memerlukan perawatan tertentu untuk mengatasi masalah ini.
Penumpukan cairan umumnya disebabkan oleh masalah harian yang menyebabkan sebagian berat air tertahan. Namun, gemuk air biasanya bukanlah pertanda dari masalah kesehatan tertentu.
Meski begitu, tidak ada salahnya untuk mengetahui apa saja penyebab dari pembengkakan yang disebabkan oleh air ini. Di bawah ini sejumlah penyebab gemuk air yang perlu Anda waspadai.
Percaya atau tidak, konsumsi makanan asin dapat membuat tubuh menyerap serta menyimpan lebih banyak air dalam tubuh. Ini karena kandungan natrium yang cukup tinggi. Sedangkan jumlah natrium dapat memengaruhi pengaturan cairan tubuh.
Sederhananya, organ ginjal yang berperan untuk mengatur cairan dalam tubuh akan membutuhkan lebih banyak air karena makanan asin tersebut. Selain itu, jumlah natrium yang tinggi menyebabkan kebutuhan cairan sel tubuh meningkat.
Akibatnya, tubuh menyerap air lebih banyak, bukannya mengeluarkan melalui urine atau keringat. Jadi, konsumsi makanan asin bisa membuat tubuh menyerap air dan menahannya, sehingga tidak heran gemuk air dapat terjadi.
Penyebab gemuk air lainnya yaitu konsumsi makanan tinggi karbohidrat. Makanan yang mengandung gula atau karbohidrat yang dikonsumsi dapat menyebabkan tubuh mengeluarkan hormon insulin untuk mengatur kadar gula darah yang meningkat.
Peningkatan hormon insulin bisa membuat tubuh kembali menahan air lebih banyak. Bahkan, setiap gram karbohidrat yang disimpan otot dan hati sebagai sumber energi menyebabkan tubuh menyimpan lebih banyak air.
Artinya, makan nasi atau mie dalam porsi banyak mungkin memicu perut kembung dan menaikkan berat badan akibat karbohidrat serta penumpukan cairan tubuh.
Satu minggu sebelum menstruasi terjadi, banyak wanita yang tubuhnya menahan berat air karena perubahan hormon atau pola makan.
Retensi (penahanan) cairan ini mungkin akan mencapai puncaknya pada hari pertama haid. Selain perut kembung, penumpukan cairan ini bisa menyebabkan payudara menjadi terasa lembut.
Tak hanya itu, Anda mungkin mengalami pembengkakan pada wajah, kaki, lengan, dan area vagina pada hari menjelang menstruasi.
Kehamilan, terutama saat mendekati kelahiran, dapat menyebabkan pembengkakan di tangan, kaki, atau pergelangan kaki. Perubahan hormon bukanlah satu-satunya penyebab retensi ini. Bayi tengah tumbuh juga membebani pembuluh darah Anda.
Hal ini terjadi karena tekanan dari perut yang besar membuat cairan keluar dari jaringan dan sulit masuk kembali ke pembuluh.
Bila hanya pembengkakan yang Anda alami, tidak perlu alami. Namun, ketika retensi cairan memicu rasa sakit dan mengalami pembekuan darah, segera periksakan ke dokter.
Penggunaan obat-obatan tertentu ternyata bisa menjadi dalang di balik gemuk air yang Anda rasakan, seperti:
Umumnya, dokter atau apoteker akan memberitahu Anda apakah retensi termasuk efek samping dari obat yang diminum. Maka itu, tanyakan manfaat dan risiko dari obat-obatan yang Anda gunakan agar tidak kaget ketika efek samping muncul.
Seiring bertambahnya usia, sistem peredaran darah akan melemah. Hal ini juga bisa disebabkan oleh berbagai penyakit, seperti gagal jantung.
Begini, katup di pembuluh darah kaki seharusnya menjaga darah mengalir ke atas menuju jantung. Bila sirkulasi darah terganggu, darah akan menggenang dan mungkin menyebabkan gemuk air.
Beberapa ahli berpendapat kondisi ini terjadi karena tubuh mendapat lebih banyak tekanan yang menekan kaki tersebut. Alhasil, Anda mungkin menjadi tampak gemuk akibat retensi ini.
Pada dasarnya, gemuk air bukan kondisi yang berbahaya. Meski begitu, penumpukan cairan ini terkadang menimbulkan gejala yang mengganggu.
Oleh sebab itu, Anda perlu menjalani perubahan gaya hidup untuk mengatasi masalah ini. Di bawah ini cara mengatasi gemuk air yang bisa Anda coba.
Bila Anda khawatir akan gejala yang dipicu oleh gemuk air, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar