backup og meta

Pentingnya Vitamin C dan Zinc untuk Kesehatan

Pentingnya Vitamin C dan Zinc untuk Kesehatan

Vitamin C dan zinc merupakan zat gizi mikro yang memegang peran penting untuk kesehatan. Kedua jenis mikronutrien ini dapat membantu mencegah penyakit yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Pentingnya konsumsi vitamin C dan zinc

Karena padatnya aktivitas yang dijalani setiap hari, Anda harus menjaga kesehatan tubuh agar tidak mudah sakit. 

Terlebih bila pola makan Anda tidak teratur, ada kemungkinan satu atau dua zat gizi dalam tubuh tidak tercukupi, di antaranya adalah vitamin C dan zinc.

Padahal, kedua jenis zat gizi ini memegang peranan penting dalam sistem pencernaan dan daya tahan tubuh.

Simak manfaat masing-masing zat gizi tersebut dalam penjelasan berikut.

1. Manfaat vitamin C

vitamin untuk musim pancaroba berasal dari buah-buahan

Vitamin C berperan menyembuhkan luka dan merupakan antioksidan yang dapat melawan radikal bebas berbahaya pada tubuh manusia.

Menurut Indian Journal of Clinical Biochemistry (2013), fungsi vitamin C sangat esensial bagi perkembangan dan kekuatan jaringan ikat.

Konsumsi vitamin C pun diperlukan untuk membentuk kolagen yang dibutuhkan di berbagai sistem tubuh, seperti saraf, sistem kekebalan, tulang, dan darah.

Sementara dalam hal meningkatkan sistem kekebalan tubuh, vitamin C dapat merangsang aktivitas produksi sel darah putih, yang meliputi limfosit dan fagosit. 

Kedua komponen ini diperlukan untuk menghasilkan antibodi yang bersiap melawan kuman penyakit.

2. Manfaat zinc

Zinc merupakan zat gizi yang bermanfaat untuk membantu imunitas dan sistem pencernaan Anda.

Menurut studi dalam World Journal Of Gastrointestinal Pathophysiology (2014), zinc memegang kunci penting dalam sistem pencernaan dengan mengurangi risiko radang usus (IBS).

Peran mineral ini juga penting untuk penyembuhan luka dan menekan risiko kondisi luka yang semakin parah seperti infeksi.

Hal ini dikarenakan zinc ternyata memiliki aktivitas antivirus, yang dapat meningkatkan fungsi sel darah putih untuk melawan infeksi atau mengurangi kemampuan reproduksi virus.

Tak hanya itu, di masa pertumbuhan dan kehamilan, zinc sangat dibutuhkan oleh anak-anak dan ibu hamil. 

Pasalnya, kekurangan zinc dapat menyebabkan beberapa masalah seperti gangguan pertumbuhan, malnutrisi zinc, dan diare.

Zinc membantu penyerapan vitamin C

daftar makanan yang mengandung zinc

Kombinasi vitamin C dan zinc ternyata memiliki manfaat yang luar biasa untuk kesehatan, terutama dalam pemulihan kondisi tubuh saat sakit.

Hal ini karena zinc bisa membantu penyerapan vitamin C dengan baik bila dikonsumsi secara bersamaan.

Zinc dalam tubuh berguna mengaktifkan sel T (limfosit T) yang bekerja dengan mengendalikan respons imun dan menyerang kuman penyakit.

Oleh karena itu, tubuh yang kekurangan zinc biasanya akan mengalami penurunan daya tahan tubuh dan gangguan pada sistem pencernaan.

Dengan sistem pencernaan yang tidak optimal, tentu saja penyerapan zat gizi lainnya, termasuk vitamin C, jadi terganggu. 

Oleh karena itu, Anda perlu mencukupi asupan zinc harian agar tubuh bisa menyerap vitamin C dengan maksimal. 

Sumber makanan tinggi vitamin C dan zinc

Untuk mendapatkan manfaat zinc dan vitamin C, Anda bisa mengonsumsi makanan tertentu.

Asupan dari makanan penting karena tubuh tidak dapat memproduksi vitamin dan mineral ini sendiri. 

Sumber makanan dengan kandungan vitamin C tinggi misalnya:

  • jeruk, 
  • jambu biji
  • pepaya, 
  • kiwi, 
  • stroberi, 
  • nanas
  • mangga, 
  • brokoli, dan 
  • wortel.

Sedangkan sumber makanan yang kaya akan zinc, yakni 

  • daging sapi
  • kacang polong, 
  • kacang pecan
  • bayam, 
  • daging ayam atau bebek, dan 
  • berbagai macam makanan laut.

Apabila tidak bisa mengonsumsi makanan yang mengandung kedua zat gizi ini secara bersamaan, masih ada alternatif lain yang bisa Anda lakukan. 

Coba penuhi kebutuhan vitamin C dan zinc dengan minum suplemen yang sudah disetujui dosisnya oleh dokter.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Name, J., Souza, A., Vasconcelos, A., Prado, P., & Pereira, C. (2020). Zinc, Vitamin D and Vitamin C: Perspectives for COVID-19 With a Focus on Physical Tissue Barrier Integrity. Frontiers In Nutrition, 7. doi: 10.3389/fnut.2020.606398

Skrovanek, S. (2014). Zinc and gastrointestinal disease. World Journal Of Gastrointestinal Pathophysiology, 5(4), 496. doi: 10.4291/wjgp.v5.i4.496

Zinc. (2022). Retrieved 26 October 2022, from https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements-zinc/art-20366112

Chambial, S., Dwivedi, S., Shukla, K., John, P., & Sharma, P. (2013). Vitamin C in Disease Prevention and Cure: An Overview. Indian Journal Of Clinical Biochemistry, 28(4), 314-328. doi: 10.1007/s12291-013-0375-3

Versi Terbaru

02/12/2022

Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Kekurangan Yodium

Perlukah Kita Minum Multivitamin Setiap Hari?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 02/12/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan