Migrain dapat dipicu oleh berbagai hal, mulai dari stres, suara bising, cahaya yang menyilaukan, makanan dan minuman tertentu, sampai kurang tidur. Namun, Anda sering mengalami migrain setelah makan, bisa jadi Anda sensitif terhadap tiramin.
Apa itu tiramin?
Tiramin (tyramine) adalah senyawa yang ditemukan secara alami dalam tubuh manusia serta bahan makanan hewani dan nabati. Senyawa ini terbentuk dari pemecahan asam amino yang disebut tirosin.
Secara umum, tiramin aman untuk dikonsumsi. Tubuh orang dewasa yang sehat umumnya bisa mengolah senyawa ini tanpa gangguan. Akan tetapi, konsumsi tiramin dalam jumlah besar dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
Ada beberapa orang yang mengalami migrain (sakit kepala sebelah) setelah makan makanan mengandung tyramine. Hal ini biasanya juga terjadi pada orang-orang yang rutin mengonsumsi obat yang dari golongan monoamine oxidase inhibitors (MAOIs).
Apabila Anda mengalami keluhan tersebut, dokter kemungkinan akan menyarankan Anda untuk menjalani diet rendah tiramin. Ini bertujuan untuk mengurangi asupan tiramin dari makanan sehari-hari.
Kegunaan tiramin bagi tubuh
Tiramin mempunyai beberapa kegunaan, salah satunya membantu mengatur tekanan darah.
Saat Anda mengonsumsi makanan mengandung senyawa ini, kelenjar adrenal akan bereaksi dengan mengirimkan katekolamin ke dalam aliran darah.
Katekolamin adalah zat kimia otak (neurotransmiter) sekaligus hormon yang berperan dalam respons terhadap bahaya (fight-or-flight). Neurotransmiter yang termasuk ke dalam kelompok katekolamin yakni dopamin, epinefrin, dan norepinefrin.
Pelepasan katekolamin ke dalam darah dapat meningkatkan energi serta meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah.
Semakin banyak tiramin yang memasuki tubuh Anda, semakin banyak katekolamin yang terlepas ke dalam darah.
Tubuh dapat mengolah makanan mengandung tiramin tanpa mengalami efek samping. Namun, konsumsi tiramin dalam jumlah berlebihan memicu pelepasan katekolamin dalam jumlah besar yang membahayakan.
Bahaya kelebihan konsumsi tiramin
Jika Anda mengonsumsi tiramin dalam jumlah besar atau berlebihan, tubuh mungkin tidak bisa mengolahnya dengan baik. Hal ini dapat menimbulkan gangguan kesehatan sebagai berikut.
1. Intoleransi amina
Bila tubuh tidak bisa mengolah tyramine dengan baik, Anda mungkin akan mengalami kumpulan gejala yang menyerupai alergi. Kondisi ini dikenal sebagai intoleransi amina.
Orang-orang yang intoleran terhadap amina biasanya mengalami gejala sebagai berikut.
- Nyeri dada.
- Sesak napas.
- Mual.
- Muntah.
- Sakit kepala.
- Jantung berdebar.
2. Interaksi tiramin dengan obat MAOIs
Makanan yang mengandung tiramin juga bisa berinteraksi dengan obat-obatan tertentu atau memengaruhi cara kerja obat dalam tubuh.
Antidepresan golongan MAOIs dan obat penyakit Parkinson merupakan beberapa contohnya.
Bila Anda rutin meminum obat MAOIs dan mengalami gejala-gejala berikut setelah mengonsumsi makanan mengandung tyramine, segera kunjungi dokter.
- Nyeri dada.
- Penglihatan kabur.
- Mual atau muntah.
- Sakit kepala yang sangat berat.
- Sesak napas yang semakin parah.
- Kebingungan atau sulit berpikir.
- Menunjukkan gejala stroke.
3. Krisis hipertensi
Tekanan darah tinggi biasanya terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan kaya tiramin dalam jumlah yang berlebihan.
Asupan tyramine dalam jumlah yang berlebihan bahkan dapat menyebabkan krisis hipertensi.
Menurut studi dalam Journal of Neural Transmission, krisis hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang dapat berakibat fatal.
Krisis hipertensi menyebabkan kenaikan tekanan darah ke taraf yang berbahaya hingga meningkatkan risiko stroke atau bahkan kematian. Ini merupakan kondisi darurat medis yang perlu ditangani dengan segera.
4. Migrain
Dari berbagai dampak negatif yang dapat muncul akibat tingginya kadar tyramine dalam darah, salah satu yang paling sering terjadi ialah migrain.
Banyak ilmuwan bahkan telah mencurigai zat ini sebagai pemicu migrain sejak puluhan tahun silam. Hingga kini, para ilmuwan masih terus mempelajari bagaimana tepatnya tiramin mampu memicu migrain.
Salah satu dugaan yang paling kuat yakni tyramine mengakibatkan pelepasan berbagai jenis hormon stres ke dalam darah.
Pada kondisi normal, hormon stres bertugas untuk memberikan dorongan energi. Jika hormon ini dilepaskan dalam jumlah berlebihan, Anda akan mengalami berbagai gejala yang telah disebutkan sebelumnya, terutama migrain.
Tips mengurangi asupan tiramin
Beberapa ahli kesehatan menyarankan pengidap migrain untuk menjalani diet rendah tiramin atau setidaknya mengurangi asupan senyawa ini dari makanan sehari-hari.
Berikut langkah-langkah yang dapat Anda lakukan.
1. Mencatat jurnal migrain dan makanan
Catatlah kapan gejala migrain muncul dan makanan yang Anda konsumsi sebelumnya. Dengan cara ini, Anda dapat memperkirakan makanan apa saja yang mungkin menjadi pemicu migrain Anda selama ini.
Anda sebaiknya mencatat hal-hal berikut ini dalam jurnal.
- Jenis makanan dan minuman yang Anda konsumsi beserta jumlahnya.
- Kapan Anda mengonsumsi makanan dan minuman tersebut.
- Apakah Anda mengalami migrain.
- Seberapa parah migrain yang Anda alami.
2. Mengonsumsi makanan segar
Tiramin paling banyak terkandung dalam makanan yang difermentasi, diawetkan, dibuat menjadi acar, dan diasap.
Makanan yang telah disimpan lama dan melewati batas “best before“-nya juga banyak mengandung senyawa ini. Jadi, sebisa mungkin konsumsilah makanan dalam keadaan segar.
Masaklah makanan Anda dalam waktu 24 jam setelah pembelian dan makanlah makanan yang telah dimasak dalam waktu 48 jam.
3. Membatasi makanan tinggi tiramin
Berikut makanan tinggi tyramine yang perlu Anda batasi.
- Daging asap atau daging olahan yang difermentasi, seperti salami, peperoni, dan sosis.
- Ikan, daging, dan daging ayam yang diawetkan.
- Keju yang diawetkan, seperti keju brie, blue cheese, keju cheddar, keju swiss, dan keju parmesan.
- Makanan fermentasi seperti miso, kimchi, dan sauerkraut.
- Produk-produk dari kacang kedelai.
- Kacang-kacangan yang dikeringkan.
- Minuman beralkohol.
Tiramin adalah zat yang berasal dari pemecahan asam amino tirosin. Level tiramin yang tinggi dalam darah dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
Anda dapat menghindari efek samping senyawa ini dengan lebih banyak mengonsumsi makanan segar.
[embed-health-tool-bmi]