Banyak yang beralih mengonsumsi bahan pangan organik karena dianggap lebih menyehatkan, tak terkecuali susu. Ketahui apa saja kandungan dan manfaat susu organik dalam ulasan berikut ini.
Ditulis oleh dr. Kristina Joy Herlambang, BMedSci (Hons), M.Gizi, Sp.GK · Gizi dan Dietetik · Klinik Cos Med Anti Aging & Aesthetic
Banyak yang beralih mengonsumsi bahan pangan organik karena dianggap lebih menyehatkan, tak terkecuali susu. Ketahui apa saja kandungan dan manfaat susu organik dalam ulasan berikut ini.
Susu organik (organic milk) adalah susu yang dihasilkan dari sapi yang tidak diberi obat antibiotik serta bebas dari hormon reproduksi dan pertumbuhan.
Makanan utama sapi penghasil susu organik berasal dari bahan alami yang bebas dari pupuk kimiawi, pestisida, maupun biji-bijian GMO.
Menurut studi dalam jurnal Animals (2021), sapi penghasil susu organik harus diberi pakan alami dari produksi pertanian yang juga organik, misalnya rerumputan dan legume.
Meski begitu, penggunaan pakan alami yang bukan berasal dari pertanian juga diperbolehkan dalam jumlah terbatas, misalnya biji-bijian GMO.
GMO atau genetically modified organism adalah bahan yang proses pengolahannya telah melalui rekayasa genetika pangan.
Selain dari segi pangan, peternakan sapi penghasil organic milk memiliki aturan yang lebih ketat dari peternakan sapi biasa, misalnya dalam hal pemeliharan dan perawatan ternaknya.
Hal inilah yang membedakan kualitas organic milk dari jenis susu biasa.
Dengan porsi yang sama, kandungan zat gizi tersebut lebih banyak dibandingkan dengan susu sapi biasa.
Karena sumbernya yang organik dan mengandung berbagai zat gizi yang penting, organic milk memiliki beberapa keunggulan seperti berikut ini.
Susu sapi organik mengandung asam lemak omega 3 dan asam linoleat konjugasi (conjugated linoleic acid atau CLA).
Asam linoleat konjugasi adalah bagian dari asam lemak omega 6, yang biasanya memang berasal dari produk pangan hewani, termasuk susu.
Penelitian dalam British Journal of Nutrition (2016) menemukan kandungan kedua asam lemak tersebut jauh lebih tinggi pada organic milk ketimbang susu biasa.
Kandungan asam lemak omega 3 yang ada di dalam susu ini membantu menyeimbangkan kandungan asam lemak omega 3 dan omega 6 di dalam tubuh.
Senyawa ini juga membantu produksi hormon yang mengatur pembekuan darah serta kontraksi dan relaksasi dinding arteri, sekaligus mencegah terjadinya peradangan.
Semua peran tersebut dapat menurunkan risiko seseorang terkena penyakit jantung, lupus, stroke, eksim, dan rematik.
Menariknya lagi, susu organik dianggap lebih unggul karena kaya akan kandungan antioksidan, yakni lutein dan zeaxanthin, sekitar 2 – 3 kali lebih tinggi ketimbang susu sapi biasa.
Lutein berfungsi untuk menjaga kesehatan mata, sekaligus mencegah timbulnya penyakit mata seperti katarak dan degenerasi makula.
Sementara itu, zeaxanthin bertugas sebagai pelindung mata dari kerusakan yang bisa diakibatkan oleh sinar ultraviolet (UV) dan radikal bebas.
Itu sebabnya, zeaxanthin dapat membantu menurunkan risiko seseorang mengalami penyakit mata seperti katarak, glaukoma, degenerasi makula, dan retinopati diabetes.
Jumlah kandungan beta karoten dan vitamin E pada susu organik juga lebih tinggi daripada susu sapi biasa.
Beta-karoten adalah zat yang akan diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh.
Di dalam tubuh, vitamin A berperan dalam menjaga kesehatan mata, kulit, sistem reproduksi, gen, hingga memperkuat daya tahan tubuh.
Vitamin E bertugas untuk menangkal serangan radikal bebas yang bisa memicu penyakit jantung, diabetes, dan katarak.
Agar dapat merasakan manfaatnya secara optimal, biasakan minum susu sapi organik secara rutin tiap hari atau sesuai anjuran medis.
Pemberian antibiotik pada sapi sebenarnya bertujuan untuk mencegah terjadinya mastitis, yaitu infeksi pada jaringan kelenjar susu.
Penyuntikan hormon dilakukan agar produksi susu dari sapi jadi lebih banyak.
Nah, sapi penghasil susu organik tidak diberi antibiotik atau hormon tambahan. Namun, produsen sangat memperhatikan kondisi hewan ternaknya ini.
Jika sapi atau kambing diketahui membutuhkan antibiotik, hewan tersebut akan ditarik dan tidak digunakan untuk menghasilkan susu.
Mencegah penggunaan antibiotik pada sapi menghindari adanya residu antibiotik pada susu.
Menurut sebuah studi dalam Journal of Clinical and Diagnostic Research (2016), residu antibiotik pada susu dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti memicu munculnya reaksi alergi.
Menurut studi yang diterbitkan oleh jurnal Biological Agricultural and Horticulture (2012), belum diketahui secara pasti apakah susu organik memiliki rasa yang lebih enak.
Namun, jurnal tersebut menyebutkan organic milk memiliki tekstur yang lebih kental dan rasa yang lebih alami dibandingkan susu sapi biasa.
Rasa yang khas tersebut kemungkinan besar didapat dari rumput atau makanan organik yang dimakan oleh sapi penghasil susu.
Namun, saat ini semakin banyak produsen organic milk maupun susu sapi biasa yang menambahkan perasa agar susu menjadi lebih lezat.
Nah, setelah mengetahui kandungan zat gizi dan manfaat susu organik, apakah Anda tertarik untuk lebih rajin mengonsumsinya?
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditulis oleh
dr. Kristina Joy Herlambang, BMedSci (Hons), M.Gizi, Sp.GK
Gizi dan Dietetik · Klinik Cos Med Anti Aging & Aesthetic
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar