backup og meta

Psyllium Husk: Kandungan, Manfaat, dan Efek Samping

KandunganManfaatEfek samping

Serat merupakan zat gizi yang harus dipenuhi setiap hari. Sumber serat biasa didapat dari sayur dan buah. Namun, tahukah Anda, psyllium husk adalah salah satu sumber pangan yang juga kaya serat dan bermanfaat untuk kesehatan. Ketahui apa itu psyllium husk dan manfaatnya berikut ini.

Kandungan psyllium husk

Psyllium husk adalah sekam atau kulit biji yang berasal dari tanaman dengan nama ilmiah Plantago ovata

Untuk mendapatkan manfaat psyllium husk, Anda harus mengetahui zat gizi yang terkandung di dalamnya. 

Inilah kandungan zat gizi dan kalori di dalam 100 gram kulit biji psyllium.

  • Kalori: 350 kkal.
  • Serat larut air: 60 gram
  • Serat tak larut air: 10 gram
  • Kalsium: 200 mg.
  • Natrium: 100 mg.
  • Zat besi: 18 mg.

Manfaat psyllium husk

Psyllium husk merupakan salah satu asupan yang tinggi serat larut air. Sebagian besar manfaat kesehatannya berasal dari jenis serat ini.

Lantas, apa saja kegunaan psyllium husk untuk kesehatan tubuh?

1. Mengatasi sembelit 

Sekam psyllium kerap ditemukan pada obat pencahar alami untuk mengatasi konstipasi atau susah BAB.

Saat serat larut dikonsumsi, serat ini akan menyerap air dan membentuk gel di dalam usus. Gel ini membuat tekstur feses melunak sehingga mudah dikeluarkan dengan lancar.

Selain itu, gel pada serat larut air bisa mengentalkan atau memadatkan feses. Feses yang padat akan mempercepat gerakan sisa makanan di dalam usus sehingga kotoran pun keluar dengan cepat.

2. Mengendalikan gula darah

gula darah normal

Psyllium husk juga punya manfaat mengatasi diabetes. Hal ini diketahui dalam studi yang diterbitkan pada jurnal Complementary Therapies in Medicine.

Mengonsumsi sekam biji psyllium dapat membantu menurunkan kadar gula darah puasa. Efek ini berasal dari kandungan serat larut air di dalam biji psyllium.

Serat larut tidak dapat dicerna atau dipecah menjadi gula di dalam tubuh. Jadi, konsumsi bahan pangan ini tidak memengaruhi kadar gula darah.

Selain itu, serat dapat memperlambat pengosongan lambung. Hal ini bisa membantu mengontrol kadar gula darah.

3. Menyeimbangkan bakteri baik di dalam usus

Jenis serat larut air yang ada pada psyllium husk bersifat prebiotik, yakni menjaga kehidupan bakteri baik di dalam usus. 

Gel yang terbentuk dari serat larut air akan dipecah oleh bakteri atau mikrobiota usus dan menghasilkan zat senyawa asam lemak rantai pendek. 

Senyawa inilah yang akan memberikan “bahan bakar” kepada bakteri baik agar tetap hidup di dalam usus. 

Mikrobiota usus yang seimbang membantu menurunkan risiko peradangan dan menjaga sistem kekebalan tubuh.

4. Menurunkan kadar kolesterol

Serat larut air pada sekam biji psyllium mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. 

Studi yang diterbitkan pada American Journal of Clinical Nutrition, menyebutkan bahwa konsumsi suplemen psyllium husk dengan dosis 10,2 gram dapat mengurangi kolesterol LDL secara signifikan. 

Manfaat ini berasal dari kandungan serat larut air pada biji psyllium yang mampu mengikat asam empedu di usus dan membuangnya lewat feses.

Asam empedu dibuat dari kolesterol. Untuk mengganti asam empedu yang hilang, tubuh akan menarik lebih banyak kolesterol dalam darah sehingga kadar kolesterol dalam darah menurun.

5. Mengontrol berat badan

penurunan berat badan

Ada potensi serat untuk menurunkan berat badanStudi dalam jurnal Appetite menemukan bahwa konsumsi sekam biji psyllium mampu mengurangi rasa lapar dan menurunkan hasrat ingin makan di antara waktu makan.

Dalam hal ini, psyllium husk yang dikonsumsi akan membentuk senyawa kental. Senyawa ini mampu memperlambat pengosongan perut sehingga perut pun penuh lebih lama. 

Perut yang terasa penuh membuat kenyang lebih lama. Nafsu makan berlebihan pun ikut berkurang. Oleh karena itu, asupan kalori harian bisa terkendali.

Perlu Anda ketahui, asupan kalori yang lebih besar daripada kalori yang digunakan untuk beraktivitas menyebabkan pertambahan berat badan.

Apakah psyllium husk boleh dikonsumsi setiap hari?

Ya, psyllium husk dapat dikonsumsi setiap hari. Idealnya, Anda bisa mengonsumsi sebanyak 1 sendok makan dalam 3 kali sehari untuk membantu melancarkan buang air besar.

Efek samping psyllium husk

Meski punya berbagai manfaat yang baik untuk kesehatan, sekam biji psyllium bisa menimbulkan efek samping. 

Keluhan ini biasanya muncul saat Anda mengonsumsi terlalu banyak, terlalu sering, atau baru pertama kali mengonsumsi psyllium husk. Inilah efek samping yang mungkin muncul, yakni:

  • kram dan sakit perut,
  • diare,
  • perut begah,
  • BAB lebih sering, dan
  • mual dan muntah.

Psyllium husk juga memiliki risiko reaksi alergi. Meskipun jarang terjadi, gejala alergi yang bisa timbul, seperti:

  • kulit ruam,
  • kulit bentol-bentol dan gatal,
  • sesak napas, serta
  • bengkak pada bagian wajah dan bibir.

Psyllium husk merupakan salah satu asupan kaya serat. Selain mengurangi sembelit, sekam ini memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan Anda. 

Perlu Anda ketahui, kulit biji psyllium ini hanya berguna untuk asupan tambahan harian Anda. Jadi, asupan ini tidak bisa menggantikan obat-obatan Anda, kecuali atas saran dokter.

Kesimpulan

  • Psyllium husk merupakan sekam atau kulit biji yang berasal dari tanaman dengan nama ilmiah Plantago ovata
  • Bahan pangan ini dikenal memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan, seperti mengatasi sembelit, mengendalikan kadar gula darah, menyeimbangkan bakteri baik, menurunkan kolesterol, dan mengontrol berat badan.
  • Konsumsi bahan pangan ini bisa memiliki risiko efek samping, seperti sakit perut, diare, perut begah, mual, dan muntah. 

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Fooddata Central Search Results. FoodData Central. (n.d.). Retrieved 30 April 2025, from https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/581296/nutrients

Holscher, H. (2017). Dietary fiber and prebiotics and the gastrointestinal microbiota. Gut Microbiome, 8(2), 172-184. doi: 10.1080/19490976.2017.1290756

Noureddin, S., Mohsen, J., & Payman, A. (2018). Effects of psyllium vs. placebo on constipation, weight, glycemia, and lipids: A randomized trial in patients with type 2 diabetes and chronic constipation. Complementary therapies in medicine40, 1-7.

Fiber. (2022). Retrieved 30 April 2025, from https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/carbohydrates/fiber/

Sivaprakasam, S., Prasad, P., & Singh, N. (2016). Benefits of short-chain fatty acids and their receptors in inflammation and carcinogenesis. Pharmacology & Therapeutics, 164, 144-151. 

Jovanovski, E., Yashpal, S., Komishon, A., Zurbau, A., Mejia, S. B., Ho, H. V. T., … & Vuksan, V. (2018). Effect of psyllium (Plantago ovata) fiber on LDL cholesterol and alternative lipid targets, non-HDL cholesterol and apolipoprotein B: a systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. The American Journal of Clinical Nutrition108(5), 922-932.

Brum, J., Gibb, R., Peters, J., & Mattes, R. (2016). Satiety effects of psyllium in healthy volunteers. Appetite, 105, 27-36. 

Should You Be Using Psyllium Husk? (2023). Cleveland Clinic. Retrieved 30 April 2025, from https://health.clevelandclinic.org/psyllium-husk

Versi Terbaru

04/05/2025

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Zulfa Azza Adhini


Artikel Terkait

Cara Tingkatkan Daya Tahan Tubuh dengan Penuhi Asupan Serat

Mengenal Jenis Serat Terbaik untuk Diet Anda


Ditinjau oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) · Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Diperbarui 04/05/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan