Mungkin Anda sering mendengar kebaikan dan manfaat dari makanan yang mengandung serat tinggi. Bila saat ini Anda sedang dalam program diet, makanan berserat tinggi harus masuk ke dalam daftar makanan Anda. Namun, serat manakah yang baik untuk diet?
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Mungkin Anda sering mendengar kebaikan dan manfaat dari makanan yang mengandung serat tinggi. Bila saat ini Anda sedang dalam program diet, makanan berserat tinggi harus masuk ke dalam daftar makanan Anda. Namun, serat manakah yang baik untuk diet?
Perlu Anda ketahui, serat terdiri dari berbagai jenis. Namun, serat sebenarnya termasuk ke dalam kelompok karbohidrat. Jika Anda pernah mendengar tentang jenis karbohidrat kompleks, serat termasuk salah satunya.
Fungsi serat di dalam tubuh yakni mempermudah pekerjaan organ pencernaan, mengikat lemak dan kolesterol di dalam tubuh, mengendalikan gula darah, serta baik untuk membuat angka timbangan berat badan Anda stabil atau bahkan menurun.
Semua itu bisa Anda dapat bila mengonsumsi makanan berserat. Anda juga harus tahu bahwa serat terdiri atas beberapa jenis. Jenis serat memengaruhi bagaimana serat tersebut dicerna tubuh. Setiap serat pun mempunyai fungsinya masing-masing.
Seperti namanya, jenis serat larut air bersifat larut di dalam air. Sehingga ketika makanan yang mengandung serat larut ini dicerna, maka serat akan menyerap air dan berubah bentuk menjadi gel.
Serat larut air punya manfaat spesifik yaitu menjaga kesehatan jantung karena mengikat kolesterol, mencegah kenaikan gula darah, dan membuat berat badan terkendali. Contoh makanannya antara lain buah apel, jeruk, kacang-kacangan, dan wortel.
Kebalikan dari serat larut air, justru di dalam tubuh jenis serat ini tidak menyatu dengan air dan langsung melewati sistem pencernaan. Oleh karena itu, sebagian besar serat tidak larut air dapat membantu pergerakan kotoran di dalam usus.
Berbagai sumber makanan yang mengandung serat tidak larut air di antaranya yaitu biji-bijian, dedak padi, kacang hijau, kentang, dan sayur-mayur seperti kembang kol.
Dalam keadaan normal dan sehat, Anda membutuhkan kedua jenis serat itu. Sebab, setiap serat memiliki fungsi masing-masing pada tubuh. Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi berbagai macam asupan serat agar kebutuhan keduanya terpenuhi.
Termasuk bagi Anda yang sedang diet, kedua jenis serat tersebut tetap baik dan cocok untuk Anda konsumsi.
Serat larut air dapat membantu proses penurunan berat badan dengan memperlambat pengosongan perut. Ini artinya, Anda tidak akan cepat lapar. Serat ini juga mempertahankan tingkat energi yang stabil setelah Anda makan.
Sedangkan serat tidak larut air dapat menjadi pengisi perut yang sehat dan membuat Anda kenyang tanpa menambahkan kalori ekstra. Orang-orang yang mengonsumsi serat ini juga cenderung memiliki kebiasaan BAB yang lebih teratur.
Namun, bila Anda mengalami gangguan pencernaan tertentu seperti diare, konstipasi (sulit BAB), atau irritable bowel syndrome (IBS), Anda harus menyesuaikan sifat dari serat dengan gejala medis yang sedang dialami.
Untuk gejala diare misalnya, Anda lebih baik untuk mengonsumsi makanan yang mengandung serat larut air. Sebab, sifat serat yang satu ini menarik air sehingga membantu meredakan diare.
Sedangkan apabila Anda mengalami susah BAB, sebaiknya Anda memakan makanan sumber serat tidak larut air. Jenis serat tidak larut air akan mempermudah sisa-sisa makanan bergerak di dalam organ usus.
Ingat, dalam memilih makanan yang berserat, Anda juga perlu lebih cermat. Itu dikarenakan beberapa makanan tinggi serat seperti granola atau sereal terkadang juga mengandung gula yang tinggi.
Untuk pilihan yang lebih baik, coba konsumsi makanan berserat yang lebih alami dan tidak melalui proses olah panjang saat diet. Usahakan juga untuk memvariasikan konsumsi sayuran dengan aneka warna yang berbeda.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar