Menanam sendiri sayuran di rumah kini menjadi tren baru. Selain lebih mudah, cara ini terbilang lebih murah. Ada banyak jenis sayuran yang bisa ditanam di rumah dan tidak membutuhkan lahan luas. Salah satu sayuran tersebut dikenal dengan microgreens.
Apa itu microgreens?
Microgreens adalah sayuran hijau muda dengan tinggi kira-kira 2,5 hingga 7,5 centimeter (cm).
Sayuran yang dipanen saat muda ini memiliki rasa yang beragam bergantung pada jenisnya, seperti netral, pedas, pahit, hingga rasa rempah yang kuat.
Sayuran dengan kandungan nutrisi yang melimpah ini cukup populer ditanam di rumah. Pasalnya, tanaman ini dapat tumbuh di berbagai tempat, termasuk di luar ruangan, rumah kaca, hingga di pinggir jendela kamar Anda.
Banyak orang yang menganggap sayuran hijau ini mirip dengan kecambah, padahal aslinya tidak demikian.
Kecambah memiliki siklus tumbuh yang jauh lebih pendek yaitu 2-7 hari, sementara microgreens jauh lebih panjang, yakni 7-21 hari.
Bila dibandingkan dengan kecambah, sayuran ini lebih mirip dengan baby green karena hanya batang dan daunnya yang bisa dimakan.
Namun, sayuran ini memiliki ukuran yang lebih kecil dan bisa dijual sebelum dipanen.
Jenis microgreens
Mirip dengan jenis sayuran lainnya, microgreens tersedia dalam berbagai varian yang bisa berasal dari jenis-jenis tumbuhan berikut ini.
- Brassicaceae: kembang kol, brokoli, kubis, selada air, lobak, dan arugula.
- Asteraceae: selada, sawi putih, dan radicchio.
- Apiaceae: wortel, adas, dan seledri.
- Amaryllidaceae: bawang putih, bawang merah, dan daun bawang.
- Amaranthaceae : bit, bayam, dan bayam merah.
- Cucurbitaceae : melon, mentimun, dan labu.
Tanaman serealia seperti beras, oat, gandum, dan jagung terkadang dapat ditanam dengan metode yang sama, begitu pun dengan kacang-kacangan seperti buncis dan lentil.
Manfaat microgreens
Sama dengan sayuran lainnya, microgreens tentu menawarkan segudang manfaat bagi kesehatan berkat kandungan nutrisi di dalamnya.
1. Melawan radikal bebas
Salah satu manfaat yang bisa diperoleh dari konsumsi berbagai jenis microgreens yaitu melawan radikal bebas.
Pasalnya, kebanyakan jenis sayur hijau muda ini mengandung antioksidan yang dikenal dapat membantu tubuh menghilangkan radikal bebas.
Hal ini telah dibahas dalam studi yang dimuat di Food & Function. Temuan tersebut menunjukkan bahwa microgreens kaya akan antioksidan.
Jadi, ada kemungkinan dapat membantu mencegah berbagai penyakit, tergantung pada tanamannya.
Sebagai contoh, brokoli yang termasuk dalam keluarga sayuran ini mengandung vitamin E yang menjadi antioksidan fenolik.
Sementara itu, sawi putih dan selada kaya akan vitamin A, atau antioksidan karotenoid.
Walaupun belum ada penelitian yang membahas konsumsi sayuran hijau muda ini bisa mencegah penyakit tertentu, tidak ada salahnya untuk mencoba.
2. Meringankan beban kerja ginjal yang rusak
Selain membantu melawan radikal bebas, manfaat microgreens lainnya yang sayang dilewatkan yaitu meringankan kerja ginjal yang rusak. Temuan ini dilaporkan di jurnal Nutrients.
Pada studi tersebut sekelompok ilmuwan menanam sawi putih dan selada dengan kandungan nutrisi yang tinggi, tetapi rendah kalium.
Menurut peneliti jenis sayuran hijau muda ini mungkin bisa bermanfaat bagi pasien penyakit ginjal.
Hal ini mungkin dikarenakan kandungan kalium pada sayuran tersebut yang cukup rendah membuatnya bermanfaat pada ginjal.
Namun, Anda tetap perlu berhati-hati karena ada beberapa sayuran yang memiliki kadar kalium tinggi.