backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Apakah Tepung Tapioka Lebih Sehat dari Tepung Terigu?

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 07/09/2021

    Apakah Tepung Tapioka Lebih Sehat dari Tepung Terigu?

    Ada banyak jenis tepung dari berbagai bahan yang bisa dimanfaatkan oleh kita untuk membuat suatu masakan. Salah satu jenis tepung yang bisa dimanfaatkan untuk memasak adalah tepung tapioka. Tepung ini bisa dikreasikan untuk membuat berbagai masakan, termasuk kue, roti, dan sup. Selain untuk memasak, ada banyak manfaat tepung tapioka lainnya bagi kesehatan, tetapi juga ada kekurangannya.

    Apa itu tepung tapioka?

    Tepung tapioka adalah tepung yang terbuat dari singkong, maka dari itu kadang orang lebih mengenalnya sebagai tepung singkong atau tepung kanji. Tepung ini mengandung banyak sekali karbohidrat dan sedikit protein, serat, atau zat gizi lainnya.

    Tepung tapioka bisa menjadi alternatif bagi Anda yang menjalankan diet bebas gluten. Tepung ini bisa menjadi pengganti tepung atau gandum bagi Anda yang tidak bisa mengonsumsi makanan yang mengandung gluten. Dengan menggunakan tepung tapioka, Anda bisa membuat roti bebas gluten, puding atau makanan penutup lainnya, sebagai pengental untuk sup dan saus, sebagai agen pengikat dalam membuat burger, nugget, dan adonan lainnya. Agen pengikat ini bekerja dengan cara meningkatkan tekstur dan kadar air, sehingga kelembapan terperangkap membentuk seperti gel.

    Apa saja manfaat tepung tapioka bagi kesehatan?

    Tepung tapioka ini bisa dimanfaatkan untuk:

    Orang dengan diet bebas gluten

    Beberapa orang mungkin mengalami intoleransi terhadap gluten, seperti pada orang dengan penyakit celiac. Hal ini membuat mereka tidak bisa mentolerir sedikit pun makanan yang mengandung gluten. Karena tepung tapioka terbuat dari singkong yang secara alami bebas gluten, maka tepung tapioka sangat cocok untuk orang dengan diet bebas gluten.

    Tepung tapioka ini bisa menjadi pengganti tepung bagi orang dengan intoleransi gluten. Pada orang dengan diet bebas gluten, tepung tapioka bisa dimanfaatkan untuk membuat roti dan kue, atau juga bisa sebagai pengental dalam sup atau saus.

    Namun, saat Anda membeli tepung tapioka, sebaiknya pilih produk yang berlabel bebas gluten. Tidak semua tepung tapioka yang dijual di pasaran pasti bebas dari kandungan gluten. Hal ini bisa terjadi karena biasanya tepung diproses dengan peralatan sama, yang membuatnya berisiko mengalami kontaminasi silang dengan produk tepung lain yang memiliki kandungan gluten.

    Membantu melancarkan pencernaan

    Tepung tapioka mengandung pati resisten. Pati resisten adalah pati yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, sehingga pati ini dapat membantu melancarkan pencernaan, fungsinya sama seperti serat dalam sistem pencernaan.

    Inilah kenapa tepung tapioka dapat dimanfaatkan untuk mencegah sembelit atau konstipasi. Selain itu, pati resisten yang ditemukan dalam tepung tapioka juga mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus, sehingga dapat mengurangi peradangan dan menurunkan jumlah bakteri jahat dalam usus.

    Sama seperti serat, pati resisten juga dapat menurunkan kadar gula darah setelah makan, meningkatkan metabolisme glukosa dan insulin dalam tubuh, serta dapat membuat Anda kenyang lebih lama. Semua hal ini sangat berguna untuk meningkatkan kesehatan metabolisme dalam tubuh Anda.

    Namun, karena tepung tapioka memiliki kandungan gizi yang sangat rendah, Anda juga perlu mendapatkan manfaat pati resisten dari sumber lain, seperti kentang, nasi, atau kacang-kacangan (jika Anda tidak harus mengonsumsi makanan yang bebas gluten).

    Baik untuk penderita hipertensi, penyakit jantung, dan stroke

    Secara alami, tepung tapioka mengandung natrium yang rendah. Hal ini menguntungkan bagi orang yang memiliki tekanan darah tinggi, menderita penyakit jantung, atau stroke. Batas harian Anda untuk natrium adalah sebesar 2300 mg untuk orang dewasa. Untuk mendapatkan manfaat tepung tapioka ini, sebaiknya Anda tidak terlalu banyak menambahkan garam atau baking soda pada masakan Anda.

    Memiliki rasa yang netral

    Ya, tepung tapioka mempunyai rasa yang netral, cenderung hambar. Hal ini menguntungkan Anda saat memasak karena penggunaan tepung tapioka tidak akan memengaruhi rasa masakan Anda, beda dengan tepung lainnya. Karena mempunyai rasa yang hambar, maka tepung tapioka bisa Anda gunakan untuk memasak segala macam masakan, baik manis maupun asin.

    Siapa saja yang tak boleh terlalu banyak makan tepung tapioka?

    Selain kelebihannya seperti di atas, tepung tapioka juga mempunyai beberapa kekurangan, sehingga sebaiknya konsumsinya dikurangi jika Anda:

    Penderita diabetes

    Kandungan karbohidrat yang sangat tinggi pada tepung tapioka, dan miskinnya kandungan zat gizi lain, membuat penderita diabetes harus membatasi konsumsi tepung ini. Memang, kandungan pati resisten dalam tepung tapioka dapat menurunkan kadar gula darah seperti yang sudah dijelaskan di atas. Namun, konsumsi dalam jumlah banyak juga tidak baik untuk penderita diabetes, dikhawatirkan ini bisa meningkatkan kadar gula darah Anda.

    Orang yang alergi

    Tenang, ini tidak berlaku bagi semua orang. Reaksi alergi bisa muncul pada orang yang alergi dengan lateks karena reaktivitas silang. Hal ini dikenal sebagai sindrom lateks-buah. Kejadian ini jarang sekali terjadi.

    Catatan

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 07/09/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan