Tepung tapioka ini bisa menjadi pengganti tepung bagi orang dengan intoleransi gluten. Pada orang dengan diet bebas gluten, tepung tapioka bisa dimanfaatkan untuk membuat roti dan kue, atau juga bisa sebagai pengental dalam sup atau saus.
Namun, saat Anda membeli tepung tapioka, sebaiknya pilih produk yang berlabel bebas gluten. Tidak semua tepung tapioka yang dijual di pasaran pasti bebas dari kandungan gluten. Hal ini bisa terjadi karena biasanya tepung diproses dengan peralatan sama, yang membuatnya berisiko mengalami kontaminasi silang dengan produk tepung lain yang memiliki kandungan gluten.
Membantu melancarkan pencernaan
Tepung tapioka mengandung pati resisten. Pati resisten adalah pati yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, sehingga pati ini dapat membantu melancarkan pencernaan, fungsinya sama seperti serat dalam sistem pencernaan.
Inilah kenapa tepung tapioka dapat dimanfaatkan untuk mencegah sembelit atau konstipasi. Selain itu, pati resisten yang ditemukan dalam tepung tapioka juga mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus, sehingga dapat mengurangi peradangan dan menurunkan jumlah bakteri jahat dalam usus.
Sama seperti serat, pati resisten juga dapat menurunkan kadar gula darah setelah makan, meningkatkan metabolisme glukosa dan insulin dalam tubuh, serta dapat membuat Anda kenyang lebih lama. Semua hal ini sangat berguna untuk meningkatkan kesehatan metabolisme dalam tubuh Anda.
Namun, karena tepung tapioka memiliki kandungan gizi yang sangat rendah, Anda juga perlu mendapatkan manfaat pati resisten dari sumber lain, seperti kentang, nasi, atau kacang-kacangan (jika Anda tidak harus mengonsumsi makanan yang bebas gluten).
Baik untuk penderita hipertensi, penyakit jantung, dan stroke
Secara alami, tepung tapioka mengandung natrium yang rendah. Hal ini menguntungkan bagi orang yang memiliki tekanan darah tinggi, menderita penyakit jantung, atau stroke. Batas harian Anda untuk natrium adalah sebesar 2300 mg untuk orang dewasa. Untuk mendapatkan manfaat tepung tapioka ini, sebaiknya Anda tidak terlalu banyak menambahkan garam atau baking soda pada masakan Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar