backup og meta

Punya Berbagai Warna, Ini 6 Manfaat Kesehatan dari Paprika

Punya Berbagai Warna, Ini 6 Manfaat Kesehatan dari Paprika

Paprika adalah salah satu bahan masakan yang mungkin sudah tidak asing di telinga Anda. Selain terkenal dengan rasanya yang manis dan pedas, paprika juga menyimpan berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh Anda, lho! Untuk tahu apa saja khasiat yang bisa Anda peroleh dengan mengonsumsi paprika, simak ulasan lengkapnya di bawah ini, ya!

Kandungan nutrisi di dalam paprika

Sumber: Master Class

Capsicum annuum, atau lebih dikenal dengan paprika, adalah salah satu buah dalam kelompok terong-terongan. Ya, paprika ternyata masuk ke dalam golongan buah, bukan sayuran.

Berbeda dengan buah pada umumnya, buah yang satu ini memiliki rasa manis dan sedikit pedas. Selain digunakan sebagai pelengkap masakan, paprika ternyata juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

Berikut adalah kandungan karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral yang terdapat di dalam 100 gram (g) paprika:

  • Air: 93,8 g
  • Energi: 20 Kal
  • Protein: 0,86 g
  • Lemak: 0,17 g
  • Karbohidrat: 4,64 g
  • Serat: 1,7 g
  • Kalsium: 10 mg
  • Zat besi: 0,34 mg
  • Magnesium: 10 mg
  • Fosfor: 20 mg
  • Kalium: 175 mg
  • Natrium: 3 mg
  • Seng: 0,13 mg
  • Fluoride: 2 mcg
  • Vitamin C: 80,6 mg
  • Thiamin (vitamin B1): 0,057 mg
  • Riboflavin (vitamin B2): 0,028 mg
  • Vitamin E: 0,37 mg
  • Folat: 10 mcg
  • Kolin: 5,5 mg
  • Beta karoten: 208 mcg
  • Vitamin A: 111 mcg

Manfaat paprika untuk kesehatan

Dengan sederet kandungan nutrisi di atas, tidak lagi mengejutkan jika paprika baik untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi harian Anda.

Nah, berikut sederet manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan makan paprika:

1. Menjaga kesehatan mata

menjaga kesehatan mata

Kandungan antioksidan di dalam paprika tergolong tinggi. Beberapa jenis antioksidan yang bisa ditemukan pada paprika antara lain adalah lutein dan zeaxanthin.

Manfaat lutein dan zeaxanthin dari paprika adalah memelihara kesehatan mata serta mencegahnya dari berbagai gangguan, seperti katarak dan degenerasi makula.

Tak hanya itu, paprika juga mengandung vitamin A, C, dan E yang juga baik untuk menjaga kesehatan mata Anda.

2. Memelihara kekuatan tulang

penyakit paget tulang adalah

Anda mungkin menyadari bahwa paprika memiliki warna yang beraneka ragam, seperti merah, kuning, dan hijau.

Perbedaan warna-warna tersebut muncul berkat adanya pigmen karotenoid.

Nah, karotenoid dalam paprika ternyata dapat memberikan manfaat untuk kesehatan tulang Anda.

Hal ini diungkapkan melalui sebuah studi yang terdapat di Food and Nutrition Research.

Menurut studi tersebut, kandungan karotenoid pada paprika dapat membantu mencegah kerusakan tulang, terutama pada wanita yang telah memasuki masa menopause.

3. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

manfaat tidur kekebalan tubuh

Dengan makan paprika, Anda juga bisa memperoleh manfaat menguatnya sistem imun tubuh.

Ini berkat kandungan antioksidan yang tinggi di dalam paprika, mulai dari betakaroten, vitamin C, hingga lutein.

Mengonsumsi makanan yang tinggi akan antioksidan dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

Hasilnya, tubuh Anda akan terhindar dari berbagai penyakit.

4. Menjaga kesehatan jantung serta pembuluh darah

cara menjaga kesehatan jantung

Manfaat selanjutnya dari paprika adalah menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Berdasarkan sebuah artikel dari jurnal Nutrients, kandungan capsaicin di dalam paprika diyakini mampu mencegah risiko penyakit kardiovaskular, salah satunya aterosklerosis atau pengerasan arteri.

Ditambah lagi, paprika memiliki kandungan kalium yang tinggi. Kalium bermanfaat untuk mengendalikan tekanan darah Anda.

Jika tekanan darah di dalam tubuh normal, Anda akan terhindar dari risiko penyakit jantung serta pembuluh darah.

5. Mengendalikan kadar gula darah

gula darah normal

Khasiat berikutnya yang tak kalah menarik dari paprika adalah menjaga agar kadar gula darah tetap normal.

Tak hanya mampu mencegah penyakit jantung, kandungan capsaicin dalam paprika juga dipercaya dapat menurunkan gula darah.

Paprika juga memiliki kandungan bersifat antidiabetik yang artinya bagus untuk mencegah risiko penyakit diabetes.

6. Menjaga berat badan ideal

penurunan berat badan

Untuk Anda yang ingin memiliki berat badan ideal, paprika bisa menjadi pilihan menu yang wajib Anda coba.

Pasalnya, mengonsumsi paprika dapat membantu tubuh membakar lemak dan energi lebih cepat.

Ditambah lagi, sebuah studi dari jurnal Appetite menunjukkan bahwa konsumsi 2 miligram (mg) capsaicin per hari selama 12 minggu bisa membantu memperkecil lingkar pinggang.

Setelah melihat penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat dari paprika memang sangat beragam.

Bahkan, cara mengolah paprika pun tidak sulit. Anda juga bisa mencampurkan paprika ke dalam masakan apa saja, seperti tumis sayur, pizza, spageti, hingga telur dadar.

Namun, pastikan Anda tidak mengonsumsi paprika secara berlebihan jika ada kondisi kesehatan tertentu, seperti gastritis, maag, atau alergi paprika, ya!

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Capsicum annuum (bell pepper) – The Invasive Species Compendium (ISC). (n.d.). Retrieved February 26, 2021, from https://www.cabi.org/isc/datasheet/15784#tosummaryOfInvasiveness 

Vitamins and vision loss – Harvard Health Publishing. (2015). Retrieved February 26, 2021, from https://www.health.harvard.edu/aging/vitamins-and-vision-loss 

How Potassium Can Help Control High Blood Pressure – American Heart Association. (2016). Retrieved February 26, 2021, from https://www.heart.org/en/health-topics/high-blood-pressure/changes-you-can-make-to-manage-high-blood-pressure/how-potassium-can-help-control-high-blood-pressure 

Capsicum – BetterHealth Channel. (n.d.). Retrieved February 26, 2021, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/ingredientsprofiles/Capsicum 

Antioxidants – BetterHealth Channel. (2020). Retrieved February 26, 2021, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/antioxidants 

Fattori, V., Hohmann, M., Rossaneis, A., Pinho-Ribeiro, F., & Verri, W. (2016). Capsaicin: Current Understanding of Its Mechanisms and Therapy of Pain and Other Pre-Clinical and Clinical Uses. Molecules, 21(7), 844. https://dx.doi.org/10.3390%2Fmolecules21070844

Sanati, S., Razavi, BM., Hosseinzaden, H. (2018). A review of the effects of Capsicum annuum L. and its constituent, capsaicin, in metabolic syndrome. Iranian Journal of Basic Medical Sciences, 21(5), 439-448. 

Tsui, P., Lin, C., Ho, L., & Lai, J. (2018). Spices and Atherosclerosis. Nutrients, 10(11), 1724. https://dx.doi.org/10.3390%2Fnu10111724

McCarty, M., DiNicolantonio, J., & O’Keefe, J. (2015). Capsaicin may have important potential for promoting vascular and metabolic health: Table 1. Open Heart, 2(1), e000262. https://dx.doi.org/10.1136%2Fopenhrt-2015-000262

Zhang, S., Ma, X., Zhang, L., Sun, H., & Liu, X. (2017). Capsaicin Reduces Blood Glucose by Increasing Insulin Levels and Glycogen Content Better than Capsiate in Streptozotocin-Induced Diabetic Rats. Journal Of Agricultural And Food Chemistry, 65(11), 2323-2330. https://doi.org/10.1021/acs.jafc.7b00132

Umigai, N., Kozai, Y., Saito, T., & Takara, T. (2020). Effects of paprika carotenoid supplementation on bone turnover in postmenopausal women: a randomized, double-blind, placebo-controlled, parallel-group comparison study. Food & Nutrition Research, 64(0). https://doi.org/10.29219/fnr.v64.4565

Olatunji, T., & Afolayan, A. (2018). The suitability of chili pepper (Capsicum annuumL.) for alleviating human micronutrient dietary deficiencies: A review. Food Science & Nutrition, 6(8), 2239-2251. https://doi.org/10.1002/fsn3.790

Zsiborás, C., Mátics, R., Hegyi, P., Balaskó, M., Pétervári, E., & Szabó, I. et al. (2017). Capsaicin and capsiate could be appropriate agents for treatment of obesity: A meta-analysis of human studies. Critical Reviews In Food Science And Nutrition, 58(9), 1419-1427. https://doi.org/10.1080/10408398.2016.1262324

Urbina, S., Roberts, M., Kephart, W., Villa, K., Santos, E., & Olivencia, A. et al. (2017). Effects of twelve weeks of capsaicinoid supplementation on body composition, appetite and self-reported caloric intake in overweight individuals. Appetite, 113, 264-273. https://doi.org/10.1016/j.appet.2017.02.025

Versi Terbaru

05/04/2021

Ditulis oleh Shylma Na'imah

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Ilham Aulia Fahmy


Artikel Terkait

8 Gejala Sakit Perut yang Membutuhkan Perawatan Medis

13 Cara Mudah Mengatasi Perut yang Kembung


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 05/04/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan