backup og meta

5 Manfaat Miso, Bumbu Khas Jepang yang Baik untuk Pencernaan

5 Manfaat Miso, Bumbu Khas Jepang yang Baik untuk Pencernaan

Anda yang sering mengonsumsi makanan Jepang mungkin sudah tidak asing dengan sup miso. Di Jepang, banyak orang senang mengawali hari dengan makan sup miso karena percaya bahwa makanan ini punya banyak manfaat bagi kesehatan.

Sebenarnya apa itu miso dan apa saja khasiatnya bagi tubuh Anda?

Kandungan gizi miso

apa itu miso

Miso adalah bumbu khas Jepang berbentuk pasta kental dari kacang kedelai yang telah difermentasi.

Proses fermentasi miso umumnya menggunakan garam dan biang koji yang mengandung jamur Aspergillus oryzae.

Walaupun miso tradisional terbuat dari kacang kedelai, ada pula miso yang terbuat dari biji atau kacang-kacangan lain seperti gandum hitam, jelai, soba, dan biji rami.

Bahan dasar yang digunakan untuk membuat miso akan menentukan warna dan rasa produk akhirnya.

Warna miso bervariasi antara putih, kuning, cokelat, hingga merah tergantung bahan bakunya. Rasa miso sendiri merupakan perpaduan antara asin dan gurih.

Miso biasanya diolah menjadi saus, kaldu sup, atau bahan untuk membuat acar daging dan sayuran.

Manfaat miso berasal dari vitamin, mineral, dan berbagai zat kimia khas tumbuhan yang ada di dalamnya.

Dengan mengonsumsi satu sendok makan miso sebanyak 28 gram, Anda bisa mendapatkan asupan gizi sebagai berikut.

  • Energi: 56 kkal
  • Karbohidrat: 7 gram (g)
  • Lemak: 2 g
  • Protein: 3 g
  • Vitamin K: 10% Angka Kecukupan Gizi (AKG)
  • Natrium: 43% AKG
  • Mangan: 12% AKG
  • Tembaga: 6% AKG
  • Zinc: 5% AKG

Miso juga mengandung vitamin B kompleks, kalsium, magnesium, selenium, zat besi, dan fosfor.

Selain itu, miso dari kacang kedelai merupakan sumber protein berkualitas tinggi yang mengandung semua asam amino esensial.

Manfaat miso bagi kesehatan

Miso tidak sekadar memberikan rasa gurih yang khas pada masakan Jepang. Seperti kebanyakan makanan fermentasi, miso juga bisa memberikan manfaat berikut bagi kesehatan.

1. Mencegah gangguan pencernaan

Miso merupakan sumber probiotik, yaitu bakteri atau jamur bermanfaat yang membantu menjaga keseimbangan mikroba usus.

Populasi mikroba usus yang seimbang dapat mencegah diare, kembung, dan masalah lainnya akibat pertumbuhan bakteri jahat.

Probiotik pada miso juga punya manfaat untuk mengurangi gejala masalah pencernaan terkait penyakit radang usus besar (IBD).

Hal ini akan sangat membantu penderita IBD yang kehidupan sehari-harinya terdampak oleh masalah pencernaan kronis.

2. Membantu usus menyerap zat gizi

fungsi-usus-buntu

Kacang kedelai kaya akan asam fitat yang memiliki sifat sebagai antinutrisi. Antinutrisi merupakan segala jenis zat yang dapat menghambat penyerapan zat gizi lain.

Dalam hal ini, asam fitat bisa menghambat penyerapan zat besi, kalsium, dan zinc.

Ada banyak cara untuk mengurangi kandungan antinutrisi dalam bahan makanan, salah satunya fermentasi.

Jadi, proses fermentasi dalam pembuatan miso akan menguraikan asam fitat kedelai sehingga tubuh Anda bisa menyerap mineral seperti seharusnya.

3. Memperkuat sistem imun

Probiotik pada miso juga punya manfaat untuk memperkuat sistem imun.

Pada sebuah penelitian dalam British Journal of Nutrition, konsumsi makanan kaya probiotik seperti miso bisa mengurangi risiko tertular pilek dan membantu Anda sembuh lebih cepat.

Pada studi lainnya, konsumsi miso secara rutin bahkan dapat mengurangi kebutuhan minum antibiotik saat Anda terkena infeksi.

Meski begitu, para ahli masih meneliti hal ini karena setiap jenis bakteri atau jamur fermentasi memiliki efek yang berbeda.

4. Mengurangi risiko kanker

jenis bakteri baik dalam perut usus pria

Konsumsi miso berpotensi mengurangi risiko jenis kanker tertentu. Sebuah studi menunjukkan bahwa asupan makanan tinggi garam berkaitan dengan kanker lambung.

Namun, miso adalah satu-satunya makanan tinggi garam yang tidak meningkatkan risiko penyakit ini.

Penelitian pada hewan pun menemukan bahwa miso punya manfaat untuk mengurangi risiko kanker usus, paru-paru, dan payudara.

Sementara pada manusia, konsumsi miso secara rutin mungkin bisa menurunkan risiko kanker hati sebesar 50 – 54 persen.

Akan tetapi, masih dibutuhkan pengujian klinis dalam skala yang lebih besar untuk membuktikan manfaat miso dalam menekan risiko kanker.

5. Mengurangi risiko penyakit jantung

Pada penelitian terhadap hewan, konsumsi miso terbukti mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) dan kolesterol total dalam darah.

Produk olahan kedelai ini tampaknya juga dapat menurunkan tekanan darah dan membantu menstabilkannya.

Berkat kedua manfaat tersebut, konsumsi miso diyakini dapat melindungi jantung dan pembuluh darah dari berbagai penyakit.

Meski begitu, perlu diingat bahwa penelitian terkait manfaat miso pada manusia masih terbatas dan perlu dikaji lebih lanjut.

Miso merupakan produk fermentasi kacang-kacangan yang padat gizi dengan sederet manfaat.

Bumbu tradisional ini berpotensi menyehatkan pencernaan, meningkatkan fungsi sistem imun, serta mengurangi risiko sejumlah penyakit.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Miso. (2019). Retrieved 7 September 2021, from https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/172442/nutrients

WATANABE, H. (2013). Beneficial Biological Effects of Miso with Reference to Radiation Injury, Cancer and Hypertension. Journal Of Toxicologic Pathology, 26(2), 91-103. doi: 10.1293/tox.26.91

Ko, K., Park, S., Yang, J., Ma, S., Gwack, J., & Shin, A. et al. (2013). Intake of Soy Products and Other Foods and Gastric Cancer Risk: A Prospective Study. Journal Of Epidemiology, 23(5), 337-343. doi: 10.2188/jea.je20120232

King, S., Glanville, J., Sanders, M., Fitzgerald, A., & Varley, D. (2014). Effectiveness of probiotics on the duration of illness in healthy children and adults who develop common acute respiratory infectious conditions: a systematic review and meta-analysis. British Journal Of Nutrition, 112(1), 41-54. doi: 10.1017/s0007114514000075

Hao, Q., Lu, Z., Dong, B., Huang, C., & Wu, T. (2011). Probiotics for preventing acute upper respiratory tract infections. Cochrane Database Of Systematic Reviews. doi: 10.1002/14651858.cd006895.pub2

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

10 Manfaat Daun Pepaya Jepang, Salah Satunya Cegah Anemia

7 Efek Samping Makanan Fermentasi yang Perlu Diwaspadai


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan