Dengan berkurangnya risiko peradangan, minyak ini secara tidak langsung mencegah terjadinya komplikasi pada orang dengan diabetes melitus.
3. Kolesterol rendah, kesehatan jantung semakin baik

Pada penelitian yang sama tahun 2011, peneliti menjelaskan bahwa selama 4 bulan mengonsumsi minyak safflower yang kaya asam lemak tidak jenuh ini, kadar kolesterol darah ikut menurun. Menurunnya kadar kolesterol darah ini tentu saja menurunkan peluang serangan penyakit jantung.
Selain itu, asam lemak tidak jenuh yang ditemukan tinggi dalam minyak safflower bisa membantu mengencerkan darah dan mengurangi kelengketan trombosit. Dengan begini, asam lemak dalam minyak safflower bisa membantu mencegah pembekuan darah yang biasanya menjadi penyebab dari serangan jantung mendadak atau stroke.
Minyak safflower juga bisa memberikan efek relaksasi terhadap pembuluh darah dan mengurangi tekanan darah di dalam tubuh.
4. Membuat kulit lebih sehat dan lembap

Manfaat minyak safflower untuk kulit juga sangat dikenal sangat baik. Mengoleskan minyak safflower membantu menenangkan dan melembabkan kulit yang kering atau yang sedang meradang. Kandungan vitamin E yang tinggi pada minyak safflower membuat kulit terasa lebih halus dan terlihat lebih lembut.
Vitamin E juga merupakan antioksidan yang baik untuk kulit. Oleh karena itu, kandungan antioksidan minyak safflower sangat penting untuk menangkal serangan radikal bebas dari paparan sinar matahari, asap rokok, dan polutan lainnya.
Minyak safflower juga bisa membantu menghilangkan jerawat dan meredakan eksim. Sebab, minyak safflower bersifat non-komedogenik (tidak menyumbat pori) dan juga memiliki efek anti peradangan. Efek anti peradangan inilah yang sangat penting untuk menangani kulit berjerawat dan eksim yang sedang mengalami peradangan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar