Ada banyak jenis madu di pasaran, salah satunya madu kelulut atau trigona honey. Jenis madu ini dihasilkan oleh lebah kelulut (Trigona sp). Berbeda dari lebah penghasil madu lainnya, kelulut hanya menghasilkan madu dalam jumlah sedikit. Lantas, adakah perbedaan kandungan dan manfaat madu kelulut dengan jenis madu lainnya?
Kandungan zat gizi madu kelulut
Sebenarnya, dari kandungan gizi, tidak ada perbedaan besar antara madu kelulut dengan madu pada umumnya. Satu hal yang membuat madu trigona ini spesial adalah jenis lebah penghasilnya.
Lebah kelulut berukuran kecil dibandingkan lebah biasa dan tidak bersengat, sehingga aman dibudidayakan. Lebah ini diketahui menghasilkan madu dengan kandungan antioksidan yang lebih kuat dibanding madu lainnya.
Seperti madu pada umumnya, madu kelulut mengandung protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, natrium, tembaga, zink, karbohidrat, vitamin C, dan komponen antioksidan.
Namun, untuk mendapatkan kandungan gizi yang lengkap tersebut, Anda perlu mengonsumsi madu kelulut murni. Beberapa produk madu trigona yang tidak murni bisa lebih sedikit kandungan gizinya dan mengandung gula tambahan.
Manfaat madu kelulut untuk kesehatan
Berdasarkan berbagai penelitian, berikut manfaat madu trigona untuk kesehatan tubuh.
1. Berpotensi mencegah obesitas
Penelitian yang diterbitkan pada Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine menunjukkan potensi madu kelulut dalam mencegah kelebihan berat badan.
Pengamatan dilakukan pada tikus obesitas yang dibagi menjadi dua kelompok, yakni tikus yang tidak diobati dan tikus yang diberikan madu kelulut setiap hari.
Hasilnya menunjukkan bahwa tikus yang diberi madu mengalami penurunan berat badan dan kadar trigliserida serta kolesterol jahat yang rendah.
Dari penelitian ini, ilmuwan menyimpulkan jika madu trigona mampu mengatur metabolisme lipid (lemak) pada tikus obesitas.
Selain itu, studi ini juga menemukan bahwa pemberian madu trigona memberi manfaat perlindungan terhadap organ hati. Efeknya ini terlihat jika tikus diobati madu dengan dosis 750 mg/kg dan 1000 mg/kg.
2. Berpotensi mengobati sindrom metabolik
Sindrom metabolik adalah sekelompok kondisi yang meliputi obesitas sentral, hiperglikemia, hipertensi, dan dislipidemia. Semua kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit kardiometabolik.
Nah, madu kelulut dihasilkan oleh lebah tanpa sengat yang memiliki sifat antioksidan yang lebih kuat dibandingkan jenis madu lainnya.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ramli, tikus dengan sindrom metabolik diberi madu kelulut selama 8 minggu.
Hasilnya, tikus yang diberi madu memiliki massa lemak, trigliserida, tekanan darah yang lebih rendah ketimbang tikus yang tidak diberi madu.
Dari penelitian ini, madu kelulut kemungkinan besar punya manfaat dalam mengontrol dan mencegah sindrom metabolik pada manusia.