backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Khasiat Minum Kuning Telur Campur Madu, Plus Risikonya

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 29/11/2022

Khasiat Minum Kuning Telur Campur Madu, Plus Risikonya

Banyak orang mencari cara untuk menambah stamina melalui asupan makanan, misalnya minum kuning telur yang dicampur madu. Lantas, benarkah minum kuning telur mentah campur madu punya khasiat menguatkan tubuh? Simak penjelasan lengkapnya!

Apa manfaat kuning telur mentah campur madu?

Minum kuning telur mentah campur madu berpotensi menambah energi, meningkatkan hormon, dan memperkuat imunitas. 

Namun, ada juga risiko efek samping dari kebiasaan ini. Makan telur mentah berisiko menyebabkan infeksi Salmonella.

Pada dasarnya, telur merupakan sumber protein dengan kandungan asam amino lengkap.

Kandungan ini penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh. 

Sementara itu, madu kaya senyawa alami, vitamin, dan mineral yang membantu Anda untuk memenuhi kebutuhan gizi harian. 

Untuk lebih jelasnya, berikut sejumlah khasiat minum kuning telur campur madu yang bisa Anda dapatkan.

1. Meningkatkan energi

manfaat brown sugar untuk tambah energi

Telur ayam adalah salah satu makanan yang menjadi sumber energi karena kaya kandungan protein.

Protein dapat dipecah dan diserap oleh tubuh sebagai energi.

Selain itu, telur baik dikonsumsi setelah olahraga karena kandungan proteinnya membantu membangun jaringan otot baru. 

Madu sendiri tinggi karbohidrat dan fruktosa (senyawa turunan gula) yang mudah diserap tubuh. Madu mengandung sekitar 17 g karbohidrat dan 64 kkal per sendok makan. 

Oleh karena itu, madu memberikan pasokan energi tambahan dengan cepat.

2. Meningkatkan kadar hormon testosteron

Minum telur mentah campur madu membantu pembentukan otot dan meningkatkan kadar testosteron pada pria.

Studi terbitan International journal of sport nutrition and exercise metabolism (2021) menyebutkan efek konsumsi telur dengan peningkatan testoteron.

Satu telur utuh meningkatkan kadar testosteron sebesar 2,4 nanogram/mililiter (ng/ml). Sementara itu, satu putih telur mampu meningkatkan kadar testosteron sebesar 0,7 ng/ml. 

Sementara itu, madu mengandung boron, mineral yang diyakini meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria. 

Sebuah riset dalam jurnal Heliyon (2019) menjelaskan bahwa madu dapat meningkatkan kadar testosteron dengan meningkatkan produksi hormon luteinizing.

Luteinizing bekerja dengan mengurangi kerusakan sel testis akibat radikal bebas.

Namun, uji klinis pada manusia masih diperlukan untuk mengonfirmasi efek madu pada peningkatan testosteron.

3. Meningkatkan imun tubuh

Konsumsi telur dan madu secara tepat dan rutin mendukung sistem imun tubuh untuk bekerja lebih baik.

Vitamin A, vitamin B-12, dan selenium dalam telur adalah zat gizi yang bermanfaat untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.

Sementara itu, madu dapat meningkatkan kadar asam askorbat dan mencegah penurunan glutation, yang juga mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh. 

Pada saat yang sama, madu menyediakan beragam vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh. 

Cara konsumsi kuning telur campur madu

Khasiat minum kuning telur campur madu bisa Anda dapatkan jika bahan yang digunakan aman dan higienis serta dikonsumsi dengan tepat. 

Kebanyakan orang mengonsumsi kuning telur mentah campur madu dengan meminumnya secara langsung. 

Agar terhindar dari infeksi Salmonella, ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan. 

  • Pastikan bahan-bahan yang digunakan higienis, aman, dan tidak melewati masa kedaluwarsa.
  • Pilih telur yang sudah melewati proses pasteurisasi atau telur yang memiliki label aman dikonsumsi mentah. 
  • Pastikan madu yang dikonsumsi tidak berair, terasa asam, atau memudar warnanya.
  • Campurkan telur dan madu ke dalam susu atau teh panas mendidih.
  • Anda bisa menambahkan bubuk vanili atau kayu manis untuk menyamarkan bau amis.
  • Batasi konsumsinya hanya satu kali sehari atau sebagai makanan pelengkap.

Bila tidak yakin mengenai cara mengonsumsi telur kuning mentah campur madu, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi

Efek samping kuning telur mentah campur madu

Sebelum mencoba, pertimbangkan sejumlah efek samping konsumsi kuning telur mentah yang dicampur madu berikut ini.

1. Menghambat penyerapan biotin

Biotin adalah vitamin B yang larut dalam air, juga dikenal sebagai vitamin B7.

Vitamin ini terlibat dalam produksi glukosa dan asam lemak tubuh Anda dan berpenting selama kehamilan.

Nah, kuning telur mentah merupakan sumber kaya biotin, tapi mengandung protein yang disebut avidin. 

Jika mengonsumsi telur mentah terlalu banyak dan sering, avidin dapat mengikat biotin di usus kecil sehingga mencegah penyerapan vitamin ini.

Akan tetapi, proses memasak bisa menghancurkan avidin sehingga makan telur matang tidak menimbulkan penyerapan biotin.

2. Infeksi bakteri Salmonella

Telur mentah dan setengah matang mungkin mengandung bakteri penyebab infeksi pencernaan Salmonella.

Salmonella bisa berasal dari kontaminasi selama pembentukan telur dalam tubuh ayam dan Salmonella dari luar yang masuk ke dalam telur menembus cangkang. 

Mengonsumsi telur yang terkontaminasi dapat menyebabkan keracunan makanan.

Gejala keracunan makanan tercemar Salmonella termasuk kram perut, diare, muntah, dan demam.

Gejala ini biasanya muncul 6 jam sampai 6 hari setelah infeksi bakteri.

3. Kenaikan berat badan

Konsumsi beberapa porsi kuning telur mentah campur madu dalam sehari dapat menyebabkan kelebihan kalori.

Jika tidak diikuti dengan diet sehat atau perhitungan asupan kalori yang tepat, lama-kelamaan berat badan bisa bertambah. 

Kandungan gula yang tinggi pada madu akan dicerna tubuh dengan cepat dan dapat menyebabkan gula darah Anda melonjak. 

Hal ini kemudian bisa mengakibatkan peningkatan rasa lapar.

Rasa lapar yang meningkat akan mendorong Anda untuk makan secara berlebihan. Kebiasaan ini bisa berujung pada kenaikan berat badan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 29/11/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan