backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

8 Manfaat Makan Kulit Kentang untuk Kesehatan

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 24/01/2023

    8 Manfaat Makan Kulit Kentang untuk Kesehatan

    Biasanya Anda memang perlu mengupas kulit kentang sebelum mengolahnya. Namun, kulit kentang ternyata punya sejumlah manfaat yang sayang untuk dilewatkan. Khasiat ini berasal dari kandungan serat larut air, pektin, dan mineralnya.

    Makan kentang kupas atau dengan kulitnya, mana yang lebih baik?

    Untuk mendapatkan tambahan zat gizi, Anda bisa makan kentang beserta kulitnya. Tentu, kulit kentang boleh dimakan asal dibersihkan sebaik mungkin. Kulit kentang kaya akan serat dan berbagai mineral. 

    Berikut komposisi kandungan gizi yang terdapat dalam kulit kentang seberat 50 gram.

    • Air: 34,4 gram (g).
    • Protein: 1,06 g.
    • Serat: 0,75 g.
    • Karbohidrat: 9,75 g.
    • Kalsium: 5,5 miligram (mg).
    • Magnesium: 12,5 mg.
    • Fosfor: 29 mg.
    • Kalium: 222 mg.
    • Seng: 0,15 mg.
    • Vitamin C: 4,9 mg.
    • Folat: 10 mikrogram (mcg).
    • Kolin: 6,75 mg.
    • Beta-karoten: 2 mcg.
    • Lutein dan zeaxanthin: 9 mcg.
    • Vitamin K: 4,68 mcg.

    Kulit kentang juga mengandung berbagai vitamin B, seperti vitamin B3 dan vitamin B6.

    Manfaat kulit kentang

    Berikut manfaat yang bisa Anda dapat bila mengonsumsi kentang beserta kulitnya.

    1. Melancarkan BAB

    Manfaat kulit kentang ini berasal dari kandungan serat. Sebagian besar serat pada kulit kentang adalah jenis serat tidak larut air. 

    Serat tidak larut air membuat feses semakin berat sehingga usus bisa lebih mudah mendorong feses keluar.

    Selain itu, kulit kentang kaya akan jenis serat larut air bernama pektin. Serat ini akan menyerap air dan membentuk gel dan melunakkan feses sehingga melancarkan BAB

    2. Mengendalikan nafsu makan

    manfaat kulit kentang agar kenyang lebih lama

    Kentang yang tidak dikupas bisa menjadi pilihan makanan penunda lapar.

    Kulit kentang kaya air dan serat yang bisa memenuhi lambung. Pektin dalam kulit kentang juga memperlambat pengosongan lambung. 

    Dalam proses pencernaan, pektin akan menghasilkan hormon glucagon-like peptide (GLP-1) and peptida YY (PYY). Kedua hormon ini membantu memicu rasa kenyang dan puas.

    Serat tak larut dari kulit kentang juga meningkatkan kadar hormon cholecystokinin yang membuat Anda kenyang. Alhasil, Anda tidak ingin makan berlebihan. 

    3. Memperkuat tulang

    Manfaat kulit kentang yang satu ini berasal dari berbagai kandungan vitamin dan mineral, seperti kalsium, fosfor, magnesium, dan vitamin K.

    Beberapa mineral tersebut merupakan bahan penyusun tulang. Sebanyak 99% kalsium dalam tubuh bahkan ditemukan pada tulang.

    Vitamin K memastikan agar tulang mendapatkan kolagen agar tetap kuat. Tak hanya itu, vitamin K juga menjaga proses pembentukan tulang dan penyerapan mineral dari sel-sel tulang yang sudah dipecah.

    Namun, Anda perlu ingat bahwa kalsium hanya bisa diserap bila Anda memenuhi kebutuhan vitamin D harian.

    4. Menambah energi

    Selain serat, kulit kentang kaya akan karbohidrat kompleks berjenis pati. Jenis karbohidrat ini akan dipecah saat dicerna dan diubah menjadi glukosa. 

    Nantinya, sel-sel tubuh akan menggunakan glukosa sebagai sumber energi. Sebagai gambaran, kulit kentang menambahkan energi sebanyak 75,5 kkal.

    Perlu diingat, jumlah kalori kulit kentang tersebut tidak terlalu besar. Jadi, penambahan energi yang diberikan pun tidak sebesar mengonsumsi sebuah kentang utuh.

    5. Kendalikan tekanan darah

    Kandungan kulit kentang kaya akan kalium. Mineral ini diperlukan untuk membuang kelebihan natrium melalui urine.

    Natrium diketahui menahan air di pembuluh darah, lalu membuat tekanan darah meningkat.

    Selain itu, kalium mengurangi tekanan di pembuluh darah. Hal ini membuat jantung bekerja tidak terlalu keras sehingga menurunkan risiko hipertensi.

    Meski kadarnya cukup kecil, konsumsi kulit kentang membantu memenuhi keperluan kalium harian.

    6. Menutrisi otak dan saraf

    Ada banyak zat gizi pada kentang yang bisa menutrisi otak, tetapi salah satu yang cukup penting adalah kolin. Zat gizi yang mirip dengan vitamin B. 

    Dikutip dari penelitian terbitan Nutrients (2020), kolin mengurangi risiko gangguan kognitif dengan cara meningkatkan fungsi saraf, memori, dan pemahaman.

    Kolin akan menghasilkan senyawa berupa asetilkolin yang diperlukan untuk mengontrol untuk mengendalikan suasana hati.

    7. Menurunkan kolesterol

    Kulit kentang mengandung pektin. Serat larut air ini bisa membentuk gel di dalam usus. Gel ini bisa mencegah penyerapan kolesterol di usus.

    Gel ini akan mengikat kolesterol dan dibuang melalui feses. Oleh karena itu, kadar kolesterol bisa berkurang.

    Studi terbitan European Journal of Clinical Nutrition (2012) memperlihatkan hasil konsumsi pektin sebanyak 15 gram per hari selama 4 minggu menurunkan kolesterol hingga 7 persen.

    Meski begitu, peneliti ini menggunakan pektin dari apel, bukan kentang.

    8. Kontrol gula darah

    Kulit kentang memiliki kandungan serat. Tubuh tidak mencerna serat sehingga tidak menghasilkan glukosa atau gula di dalam tubuh. 

    Efeknya, serat pada kulit kentang pun mencegah lonjakan gula darah.

    Meski begitu, Anda perlu ingat kalau manfaat ini didapatkan apabila Anda mengonsumsi kulitnya saja. 

    Umbi atau daging kentang tinggi karbohidrat sehingga tetap bisa menaikkan gula darah.

    Tips mengolah kentang

    1.  Cuci kentang di bawah air mengalir.
    2. Sikat dengan kuas untuk menghilangkan tanah di kulitnya.
    3. Masak hingga matang, sampai teksturnya lembut dan gampang hancur.

    Kulit kentang boleh dimakan dan memberikan tambahan asupan gizi. Agar lebih sehat, Anda bisa masak kentang dengan cara direbus atau dikukus.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 24/01/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan