Protein termasuk zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar. Karena itulah protein tergolong ke dalam zat gizi makro. Apa saja fungsi protein untuk tubuh?
Apa itu protein?
Protein adalah molekul besar yang ditemukan di setiap sel-sel tubuh. Zat gizi ini penting untuk menjaga bentuk, fungsi, dan cara kerja jaringan dan organ tubuh.
Tubuh manusia memiliki kadar protein yang cukup besar, yakni sebesar 15,1 persen dari seluruh berat badan.
Protein tersusun atas ratusan atau ribuan senyawa kecil yang disebut asam amino. Ada 20 jenis asam amino yang saling mengikat untuk membuat protein di dalam tubuh.
Tubuh membuat asam asam amino untuk menyusun protein.
Meski begitu, ada beberapa asam amino yang tidak bisa dibuat tubuh, contohnya leusin, lisin, metionin, treonin, triptofan, dan valin.
Anda harus mendapatkan asam amino tersebut melalui makanan agar tubuh bisa membentuk protein.
Fungsi protein untuk kesehatan
Seperti yang telah disebutkan, protein punya fungsi vital dalam pembentukan dan kerja sel tubuh.
Secara lebih lengkapnya, berikut kegunaan protein untuk tubuh.
1. Membentuk antibodi
Fungsi protein berguna untuk membentuk antibodi pada sistem kekebalan tubuh.
Antibodi berperan penting untuk melawan benda-benda asing, seperti virus dan bakteri. Jadi, risiko terkena penyakit akibat infeksi pun berkurang.
Kekurangan protein terbukti berdampak buruk pada fungsi kekebalan karena penurunan jumlah antibodi di tubuh.
Studi terbitan Journal of Nutrition & Food Sciences (2016) juga menyatakan bahwa kekurangan protein juga membuat Anda lebih rentan terkena infeksi virus, seperti Zika dan influenza.
2. Memberikan cadangan energi
Fungsi protein juga membantu memberikan energi bagi tubuh, sama seperti karbohidrat dan lemak. Satu gram protein bisa memberikan 4 kkal.
Protein merupakan cadangan energi terakhir yang akan dibakar oleh tubuh. Tubuh akan menggunakan protein bila sedang tidak mendapatkan asupan karbohidrat.
Meski begitu, protein tetap diperlukan dalam jumlah besar agar Anda bisa beraktivitas fisik dalam keseharian.
3. Menyusun dan memperbaiki jaringan tubuh
Tubuh memerlukan protein sebagai bahan dasar penyusun jaringan di berbagai bagian tubuh, seperti tulang, kulit, otot, rambut, hingga kuku.
Agar jaringan-jaringan tubuh tetap berfungsi, tubuh harus rutin memecah protein yang lama dan menggantinya dengan yang baru.
Akan tetapi, ada beberapa kondisi yang menyebabkan tubuh memecah protein lebih banyak, seperti robekan di otot, luka, atau sakit.
Beberapa kondisi di atas bisa memicu jaringan rusak. Nah, protein membantu memperbaiki jaringan dengan mempercepat penutupan luka atau menambah massa di otot.
4. Membentuk hemoglobin dan plasma darah
Fungsi protein berguna untuk pembentukan hemoglobin yang penting untuk mengikat oksigen dan mengedarkannya ke setiap jaringan tubuh.
Meski begitu, hemoglobin hanya bisa terbentuk bila protein bergabung dengan zat besi heme. Jenis zat besi ini hanya bisa ditemukan pada daging hewani.
Lantas, sumber protein hewani dan nabati, mana yang paling baik? Bila anemia kekurangan zat besi, sebaiknya konsumsi sumber protein hewani
Tak hanya itu, fungsi protein juga membentuk plasma darah. Jenis protein pembentuk plasma darah adalah albumin dan globulin.
Saat beredar di dalam tubuh, plasma darah membawa elektrolit, vitamin, glukosa, dan asam amino.
5. Menyusun enzim
Kegunaan protein penting untuk pembentukan enzim.
Enzim melakukan hampir semua reaksi kimia di dalam sel-sel tubuh. Tanpa enzim, tubuh tidak bisa berfungsi dengan baik.
Sebagai contoh, tubuh membutuhkan enzim amilase untuk mengubah zat gizi menjadi energi.
Amilase memecah karbohidrat agar bisa diubah menjadi glukosa. Nantinya, glukosa akan digunakan sebagai energi untuk beraktivitas.
Kebutuhan protein harian
Kebutuhan protein pria dan wanita dewasa Indonesia sebesar 60 dan 65 gram per hari. Namun, ukuran tubuh, kondisi kesehatan, dan aktivitas fisik memengaruhi kebutuhan harian Anda. Agar lebih tepat, penuhi kebutuhan protein sebanyak 0,8 gram/kg berat badan dalam sehari.
6. Membentuk hormon
Mengonsumsi sumber protein juga penting untuk menyusun hormon.
Hormon adalah senyawa kimia yang saling bertukar pesan antara sel, jaringan, dan organ.
Hormon dihasilkan pada kelenjar atau jaringan endokrin, lalu disalurkan ke organ atau jaringan tertentu melalui darah.
Sebagai contoh, hormon insulin memberikan pesan ke sel-sel tubuh agar menyerap gula ke dalam sel otot dan liver.
7. Menjaga keasaman tubuh
Fungsi protein ternyata bisa menjaga keasaman tubuh. Protein akan mengambil atau melepas hidrogen agar keasaman tubuh tetap seimbang.
Hemoglobin juga bisa mengikat senyawa yang bersifat asam agar bisa melepas oksigen ke seluruh tubuh. Proses ini ternyata menjaga keasaman darah.
Kelebihan protein bisa membuat keasaman tubuh terlalu tinggi dan menyebabkan asidosis. Kondisi ini ditandai dengan kebingungan, lelah, lemas, napas pendek, dan pusing.
Sebaliknya, keasaman yang terlalu rendah menyebabkan alkalosis. Kondisi membuat Anda mual, muntah, tangan bergetar, otot kaku, dan kebas.
8. Menyeimbangkan cairan tubuh
Fungsi protein ini didapat dari protein albumin dan globulin.
Kedua jenis protein ini berguna untuk menarik dan menahan kadar air agar tetap di dalam darah.
Bila kekurangan protein, kadar albumin dan globulin ikut menurun. Akibatnya, air pun memasuki sel-sel tubuh dan menyebabkan pembengkakan, terutama di bagian perut.
Kondisi ini kerap terjadi pada anak busung lapar akibat kwashiorkor.
9. Menjaga kekuatan dan kelenturan tubuh
Beberapa protein membuat tubuh tampak kencang dan lentur, seperti keratin, kolagen, dan elastin.
Kolagen berguna untuk menjaga kekencangan dan kepadatan tulang, tendon, ligamen, dan otot.
Sementara itu, elastin membantu menjaga kelenturan tubuh sehingga dapat bergerak dan merentang lebih leluasa.
Keratin menyusun dan menjaga kekuatan kuku, rambut, dan kulit. Tak heran, kekurangan protein membuat kuku mudah patah, rambut rontok, dan kulit kering.
Selalu penuhi kebutuhan asupan protein harian agar tubuh bisa berfungsi dengan baik.
Anda bisa mengonsumsi sumber protein hewani seperti telur, daging ayam, sapi, dan ikan.
Sumber protein nabati pun bisa didapatkan dengan murah, seperti kacang kedelai, tahu, dan tempe.
[embed-health-tool-bmi]