Berbagai manfaat dari setiap diet “sehat” terdengar menggoda, apalagi dengan klaim “efektif menurunkan berat badan”. Salah satu jenis dietnya yakni diet keto.
Sebelum mulai diet keto, saya akan menjelaskan berbagai fakta penting diet keto lengkap, plus berbagai cara diet keto yang sebetulnya keliru.
Apa itu diet keto?
Diet keto adalah pengaturan pola makan dengan asupan zat gizi karbohidrat yang sangat rendah, yaitu kurang dari 10 persen atau kurang dari 50 gram per hari.
Dalam pola makan normal, asupan karbohidrat harian berkisar antara 50 – 60 persen. Sementara pada diet keto hanya sekitar 5 hingga 10 persen dan sisanya digantikan dengan asupan lemak serta protein.
Diet keto yang disebut juga diet ketogenik berasal dari kata keton. Keton merupakan senyawa kimia yang dihasilkan dari pemecahan lemak oleh organ hati.
Biasanya, energi diambil dari glukosa yang bersumber dari karbohidrat. Namun, dikarenakan rendah karbohidrat, tubuh akan kekurangan glukosa.
Alhasil, secara otomatis tubuh menggunakan cadangan energi dari zat gizi lain yaitu lemak.
Secara medis, sebetulnya tujuan diet ini yakni menurunkan angka kejadian kondisi epilepsi pada anak. Selain itu, diet ini banyak dimanfaatkan untuk menurunkan berat badan.
Meski begitu, masih diperlukan penelitian lanjutan mengenai efek samping dari diet ini jika dilakukan dalam waktu lama.
Manfaat diet keto
Sama seperti jenis diet lainnya, ketogenik juga memiliki manfaat yang perlu diketahui. Saya akan mengulas dimulai dari manfaat. Berikut manfaat diet keto untuk tubuh.
1. Mengendalikan epilepsi
Diet ini merupakan pola makan yang dianjurkan untuk anak dengan epilepsi.
Para ahli menyatakan zat keton yang dihasilkan saat mengolah lemak jadi energi membantu menormalkan aktivitas listrik otak yang terganggu pada pasien epilepsi.
2. Menurunkan berat badan
Saat Anda menjalani diet ini, tubuh menggunakan cadangan lemak untuk dibakar sebagai energi.
Lemak yang terbakar ini pada akhirnya mampu membantu menurunkan berat badan Anda.
3. Mengontrol kadar gula darah
Jenis diet ini menurunkan asupan karbohidrat. Di dalam tubuh, karbohidrat akan diproses menjadi glukosa (gula darah).
Semakin sedikit karbohidrat yang dikonsumsi, semakin sedikit pula glukosa di dalam tubuh sehingga kadar gula darah pun lebih terkendali.