Bila belakangan ini merasa berat badan naik tiba-tiba, Anda mungkin perlu waspada. Pasalnya, ada sejumlah hal yang bisa memicu kenaikan berat badan yang tak direncanakan. Lantas, kondisi apa saja yang menjadi penyebab berat badan naik?
Penyebab berat badan naik
Banyak orang yang mungkin berpikir bahwa penyebab berat badan terus naik terjadi akibat pola makan yang tidak sehat.
Anda kemudian mengubah pola makan untuk menurunkan berat badan. Namun, kenaikan berat badan bukan hanya disebabkan pola makan, ada juga faktor lain seperti kondisi medis dan gaya hidup.
Apakah Anda akhir-akhir ini merasakan tanda berat badan naik? Berikut sejumlah faktor yang dapat memicu kenaikan berat badan.
1. Gangguan tiroid
Salah satu masalah kesehatan yang dapat menyebabkan berat badan naik yaitu masalah tiroid, lebih tepatnya hipotiroidisme.
Hipotiroidisme merupakan masalah tiroid yang dapat memperlambat metabolisme. Alhasil, berat badan pun naik.
Gangguan pada hormon tiroid ini juga bisa menyebabkan tubuh menahan cairan (retensi cairan) akibat efek hipotiroidisme pada ginjal.
2. Insomnia
Sudah bukan rahasia umum lagi bila insomnia yang dapat membuat Anda kurang tidur bisa menjadi penyebab berat badan naik terus.
Begini, perubahan siklus tidur dapat memengaruhi pola makan dan suasana hati, sehingga bisa membuat Anda makan berlebihan.
Salah satu penelitian dalam jurnal Frontiers in Nutrition melaporkan bahwa peserta yang kurang tidur makan lebih banyak karbohidrat.
Jumlah karbohidrat tersebut bahkan lebih dari yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi mereka, terutama setelah makan malam.
3. Sindrom polikistik ovarium
Penderita sindrom polikistik ovarium (PCOS) mungkin kerap mengalami berat badan naik mendadak, terutama di sekitar bagian perut.
Hal ini mungkin dikarenakan PCOS menyebabkan ovarium menghasilkan hormon seks pria dengan kadar yang cukup tinggi.
Meski belum ada obatnya, dokter biasanya merekomendasikan perubahan gaya hidup, seperti rutin berolahraga, diet sehat untuk mengurangi gejala, dan obat hormonal.
4. Penuaan
Seiring dengan bertambahnya usia, massa otot tubuh akan berkurang, padahal pembakaran kalori paling banyak dilakukan di otot.
Tubuh yang mengalami pengurangan massa otot mengalami penurunan metabolisme. Hal ini membuat kalori yang terbakar setiap harinya berkurang.
Itu sebabnya, asupan yang biasanya dimakan setiap hari mungkin tidak bisa dibakar dan menjadi penyebab berat badan cepat naik.
5. Makan sambil melakukan aktivitas lain
Makan sambil menonton televisi atau bekerja di depan komputer ternyata bisa berkontribusi pada kenaikan berat badan.
Kebiasaan ini bisa membuat Anda tidak dapat mengendalikan asupan kalori. Saat makan sambil bekerja atau menonton, Anda biasanya mengunyah lebih cepat, bahkan cenderung tidak menyadari proses makan itu sendiri.
Otak tidak bisa menerima sinyal kenyang yang dilepaskan ketika Anda mengunyah dan menelan makanan dengan baik. Akibatnya, Anda tidak kunjung merasa kenyang dan malah makan lebih banyak.
Bagaimana cara agar berat badan tidak naik?
Berikut adalah beberapa tips agar berat badan tidak cepat naik.
- Menerapkan pola makan sehat.
- Melakukan aktivitas fisik teratur.
- Terapkan kebiasaan hidup sehat.
- Tidur yang cukup.
- Kelola stres dengan baik.
- Hindari minuman manis kaya gula.
6. Berhenti merokok
Berhenti merokok memang baik untuk kesehatan, tetapi hal ini termasuk kebiasaan yang membuat berat badan naik.
Penyebab berat badan naik ini terjadi karena nikotin yang bisa menekan nafsu makan tidak lagi didapatkan tubuh.
Selain itu, berhenti merokok dapat memicu stres yang mungkin bisa membuat Anda makan berlebihan.
Meski begitu, perubahan berat badan akibat berhenti merokok cukup beragam, tergantung kondisi setiap orang.
7. Menstruasi
Kenaikan berat badan yang mungkin hampir terjadi pada setiap wanita disebabkan oleh menstruasi.
Wanita mungkin mengalami retensi air dan perut kembung ketika masa haid tiba. Kondisi ini biasanya dipengaruhi oleh perubahan kadar estrogen dan progesteron.
Untunya, jenis kenaikan berat badan ini umumnya mereda ketika periode haid berakhir untuk bulan tersebut.
Namun, berat badan dapat kembali naik di bulan berikutnya, termasuk setelah periode menstruasi dimulai atau selama ovulasi.
8. Gagal jantung
Berat badan naik dengan cepat atau pembengkakan pada daerah tubuh tertentu ternyata bisa menjadi pertanda gagal jantung. Hal ini ternyata bisa disebabkan oleh retensi cairan.
Dikutip dari American Heart Association, kenaikan berat badan lebih dari 1,5 kilogram selama 24 jam bisa menjadi ciri dari gagal jantung.
Meski begitu, perlu diingat pula bahwa berat badan seseorang bisa berubah-ubah beberapa kilogram dalam satu hari.
Bila berat badan Anda kembali normal tanpa gejala tambahan, penyebab berat badan naik mungkin berkaitan dengan perut kembung.
9. Stres atau depresi
Jangan pernah meremehkan depresi dan stres yang Anda rasakan. Bisa jadi hal tersebut termasuk penyebab berat badan naik tiba-tiba.
Begini, respons tubuh dalam menghadapi stres pada setiap orang berbeda-beda. Sebagian orang mungkin akan menjadikan makanan sebagai pelarian dari stres dan tekanan.
Semakin Anda merasa tertekan, semakin banyak makanan yang dimakan tanpa memperhatikan kondisi kesehatan.
Hal ini tentu cukup mengkhawatirkan karena orang yang mengalami stres biasanya tidak menyadari seberapa banyak makanan yang telah dimakan. Alhasil, kenaikan berat badan pun terjadi.
10. Penggunaan obat-obatan
Bila Anda tengah mengonsumsi obat-obatan tertentu, bisa jadi hal tersebut menjadi pemicu kenaikan berat badan.
Sebagai contoh, konsumsi obat steroid untuk mengatasi masalah seperti asma dan peradangan sendi bisa meningkatkan nafsu makan.
Nafsu makan yang meningkat tanpa diiringi dengan olahraga yang teratur tentu dapat membuat berat badan naik dengan cepat.
Jadi, penyebab berat badan naik tak hanya melulu soal pola makan. Ada kalanya kenaikan berat badan terjadi akibat kondisi medis atau obat-obatan yang dikonsumsi.
Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter guna memahami solusi terbaik untuk Anda.
Ringkasan
Berikut ini penyebab berat badan naik yang perlu diwaspadai.
- Gangguan tiroid.
- Insomnia.
- Sindrom polikistik ovarium.
- Penuaan.
- Makan sambil melakukan aktivitas lain.
- Berhenti merokok.
- Menstruasi.
- Gagal jantung.
- Stres atau depresi.
- Penggunaan obat-obatan.
[embed-health-tool-bmi]