backup og meta

Whiplash Injury (Cedera Lecutan)

Whiplash Injury (Cedera Lecutan)

Leher tak hanya berperan sebagai penyokong kepala, tapi juga berfungsi sebagai jalan masuknya makanan, membantu pergerakan kepala agar tetap stabil, dan pelindung untuk saraf dan pembuluh darah. Sama seperti bagian tubuh lainnya, leher juga tak lepas dari masalah kesehatan, salah satu yang bisa terjadi adalah whiplash injury.

Definisi whiplash injury

Whiplash injury atau cedera lecutan merupakan sebuah gangguan pada leher yang terjadi setelah Anda mengalami cedera akibat pergerakan yang terlalu cepat dan terlalu kuat, misalnya tersentak ke depan atau ke samping.

Cedera pada leher ini membuat penderitanya merasa tidak nyaman dan bahkan terkadang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Sebagian orang yang mengalami gangguan ini dapat sembuh dalam waktu singkat setelah menjalani pengobatan. Namun, tak sedikit orang yang harus beristirahat dalam waktu yang cukup lama hingga akhirnya bisa sembuh sepenuhnya.

Cedera lecutan pada umumnya bukanlah cedera yang mengancam nyawa. Meski demikian, kondisi ini bisa berisiko menyebabkan cacat sebagian.

Seberapa umumkah kondisi ini terjadi?

Whiplash injury dapat terjadi pada siapa saja dari rentang umur manapun. Namun, kondisi ini lebih banyak ditemui pada wanita dibandingkan pria.

Anda dapat mencegah kemungkinan terkena cedera lecutan dengan mengurangi faktor risiko. Konsultasikan pada dokter untuk informasi lebih lanjut.

Tanda whiplash injury

Gejala cedera leher ini biasanya baru mulai muncul setelah beberapa jam atau hari setelah insiden yang menyebabkannya terjadi. Setelah itu, gejala dapat bertahan hingga beberapa minggu, tergantung pada tingkat keparahan kondisi.

Beberapa gejala cedera yang umum meliputi hal di bawah ini.

  • Leher menjadi kaku dan sulit digerakkan
  • Leher terasa nyeri
  • Sakit kepala bagian bawah belakang tengkorak
  • Nyeri pada bahu, lengan, dan bagian punggung
  • Pusing dan berkunang-kunang
  • Penglihatan kabur
  • Kelelahan konstan

Bila sudah terjadi dalam jangka panjang, cedera ini dapat menimbulkan gejala yang lebih serius seperti berikut ini.

Kemungkinan masih terdapat beberapa ciri dan gejala lain yang tidak disebutkan di atas. Karena kemunculannya terjadi secara bertahap, maka penting bagi Anda untuk memperhatikan setiap perubahan fisik setelah mengalami kecelakaan.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Anda harus segera pergi ke dokter bila menggerakkan kepala terasa sangat menyakitkan atau lengan terasa lemah, khususnya setelah Anda mengalami kecelakaan.

Anda juga harus berhati-hati ketika Anda telah mengalami kesemutan dan mati rasa pada area bahu dan sepanjang tangan. Penanganan medis darurat akan dibutuhkan bila Anda merasa mual, kebingungan, sangat mengantuk, atau tidak sadarkan diri.

Penyebab whiplash injury

Pada dasarnya, whiplash injury dapat terjadi bila ada pergerakan cepat dan tiba-tiba pada area kepala dan leher. Hal ini juga dapat menjadi pemicu sakit tulang belakang, lempengan antar tulang, dan beberapa jaringan lain pada leher.

Penyebab cedera paling umum adalah kecelakaan kendaraan bermotor, cedera olahraga, atau tindak kekerasan fisik.

Ada pula beberapa faktor risiko yang membuat Anda lebih mudah mengalami whiplash injury. Beberapa di antaranya adalah berusia 65 tahun ke atas dan menunda perawatan atau pemeriksaan medis saat gejala muncul.

Pemeriksaan untuk diagnosis cedera lecutan

Tes untuk mendiagnosis cedera ini biasanya dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan riwayat kesehatan dan tes fisik. Beberapa tesnya termasuk berikut ini:

  • X-ray, pemindaian menggunakan energi elektromagnetik untuk memperlihatkan gambar dari jaringan tulang dan organ dalam tubuh
  • MRI (magnetic resonance imaging), pemindaian menggunakan magnet berukuran besar dan komputer untuk melihat gambar dari struktur jaringan lunak dalam tubuh
  • CT scan, pemeriksaan menggunakan gabungan teknologi sinar-X dan komputer untuk memperlihatkan gambaran dalam tubuh Anda

Dokter juga mungkin akan meminta Anda diperiksa oleh neurologis (spesialis penyakit sistem saraf) atau dokter bedah ortopedik (spesialis pada penyakit tulang).

Pengobatan untuk cedera leher

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Tujuan pengobatan pada penderita whiplash adalah untuk mengurangi rasa nyeri dan memberikan waktu untuk luka yang ada agar sembuh. Berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan.

1. Mengompres dengan air hangat atau es

Mengompres daerah yang terkena cedera dapat membantu meredakan rasa sakit. Anda bisa menggunakan air hangat atau es batu.

Bila Anda menggunakan es batu, balut es terlebih dahulu dengan kain atau handuk untuk menghindari terjadinya kontak langsung antara kulit dengan es. Hal ini untuk mencegah cedera pada kulit.

Bila menggunakan air hangat, tempelkan handuk yang sudah dicelupkan ke dalam air hangat dan diperas pada area leher yang sakit.

Setelah itu, berbaringlah di tempat tidur dengan menempatkan kepala Anda yang telah disangga bantal di atas kompres. Lakukan selama 20 – 30 menit sebanyak 3 – 4 kali dalam dua sampai tiga hari.

2. Memperbanyak istirahat

Cedera lecutan terjadi karena suatu insiden seperti kecelakaan atau saat Anda berolahraga.

Oleh karena itu, Anda harus memperbanyak istirahat dan mengurangi kegiatan sementara hingga keadaan Anda membaik. Hal ini juga dapat membantu proses pemulihan agar cedera leher bisa sembuh lebih cepat.

3. Mengonsumsi obat pereda nyeri

Bila nyeri masih terasa, Anda bisa minum obat-obatan pereda nyeri yang bisa Anda beli di apotek dan digunakan tanpa resep dokter.

Adapun obat-obatan yang biasanya direkomendasikan adalah obat acetaminophen, tylenol, ibuprofen, atau aspirin.

Obat pelemas otot juga dapat dipilih untuk mengurangi kejang otot. Ditambah lagi, obat ini dapat membuat Anda lebih mudah mengantuk, sehingga Anda bisa lebih mudah beristirahat.

Ada pula obat injeksi yang bisa Anda gunakan, salah satunya lidocaine yang dapat mengurangi nyeri otot dan memudahkan Anda untuk menjalani terapi fisik.

4. Menjalani pengobatan alternatif

Whiplash injury juga dapat ditangani dengan menjalani prosedur pengobatan alternatif. Beberapa pilihannya termasuk:

  • akupunktur,
  • pijat untuk meringankan ketegangan otot leher,
  • chiropractic,
  • ultrasound, dan
  • stimulasi saraf elektronik untuk mengurangi nyeri leher.

Apa saja kebiasaan yang dapat dilakukan di rumah untuk membantu pemulihan cedera?

Berikut merupakan kebiasaan yang dapat Anda lakukan untuk membantu pemulihan whiplash injury di rumah:

  1. Duduklah bersandar pada kursi yang kaku.
  2. Gunakan selalu sabuk pengaman. Naikkan bantalan kursi bagian kepala untuk melindungi Anda.
  3. Gunakan pelindung apabila Anda melakukan olahraga kontak seperti sepak bola.
  4. Hubungi dokter apabila Anda mengalami mati rasa atau kesemutan pada bawah lengan, otot melemah, dan sakit kepala, atau jika gejala bertambah buruk.

Apabila Anda memiliki pertanyaan, mohon segara dikonsultasikan dengan dokter profesional untuk mendapatkan solusi medis terbaik.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Whiplash. (2020). Mayo Clinic. Retrieved 17 September 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/whiplash/diagnosis-treatment/drc-20378926

Whiplash Injury. (n.d.). Johns Hopkins Medicine. Retrieved 17 September 2021, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/whiplash-injury

Whiplash. (2019). National Health Service. Retrieved 17 September 2021, from https://www.nhs.uk/conditions/whiplash/

Whiplash. (2019). Health Direct. Retrieved 17 September 2021, from https://www.healthdirect.gov.au/whiplash

5 Facrs About Whiplash. (2014). Rush System. Retrieved 17 September 2021, from https://www.rush.edu/news/5-facts-about-whiplash

Versi Terbaru

18/10/2021

Ditulis oleh Rina Nurjanah

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Rina Nurjanah


Artikel Terkait

Gejala Kerusakan Otak Akibat Cedera Pada Kepala

Kenali Gejala Saraf Leher Terjepit dan Cara Mengatasi yang Tepat


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Rina Nurjanah · Tanggal diperbarui 18/10/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan