backup og meta

Bahu Beku (Frozen Shoulder)

Bahu Beku (Frozen Shoulder)

Pernahkah Anda terbangun dengan kondisi bahu yang terasa sakit? Lambat laun rasa sakit tersebut membuat pergerakan bahu Anda jadi sangat terbatas. Bila Anda mengalaminya, bisa jadi Anda terkena bahu beku atau frozen shoulder.

Apa itu bahu beku?

Bahu beku, disebut juga adhesive capsulitis, adalah suatu kondisi yang ditandai dengan kaku dan nyeri pada sendi bahu.

Normalnya, sendi bahu adalah salah satu sendi yang paling fleksibel dan banyak pergerakannya. Namun, kondisi ini membuat sendi dan pergerakan bahu menjadi macet dan terbatas.

Tanda dan gejala biasanya mulai muncul secara bertahap, kemudian memburuk dari waktu ke waktu. Bahu beku bisa sembuh, tapi akan membutuhkan waktu selama 1-3 tahun tergantung kondisi Anda.

Bahu beku biasanya menyerang orang-orang yang baru pulih dari kondisi medis atau prosedur yang membuat pergerakan lengan berkurang, misalnya penyakit stroke atau prosedur mastektomi.

Gejala bahu beku

Gejala utama bahu beku adalah rasa nyeri seperti terkena benturan benda tumpul. Rasa nyeri itu umumnya terletak di daerah bahu luar dan terkadang lengan atas.

Seperti yang telah disebutkan, gejala frozen shoulder berkembang dengan perlahan. Perkembangannya terbagi menjadi tiga tahapan berikut ini.

Tahap 1: Freezing stage

Pada tahap pembekuan, Anda akan mulai merasakan nyeri bahu. Semakin lama, sakitnya semakin parah, bahkan terus terasa setiap kali Anda menggerakkan bahu. Rentang gerak bahu pun jadi mulai terbatas. Tahap ini biasanya akan berlangsung dari 6 minggu hingga 9 bulan.

Tahap 2: Frozen stage

Pada tahap ini, rasa nyeri sudah membaik. Namun bahu Anda jadi lebih kaku dari biasanya dan membuat Anda kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari. Tahap ini bisa berlangsung selama 4-6 bulan.

Tahap 3: Thawing stage

Memasuki tahap pencairan, rentang gerakan bahu jadi lebih baik dari sebelumnya. Butuh waktu dari 6 bulan hingga 2 tahun sampai bahu kembali ke kekuatan dan gerakan normalnya.

Apa penyebab bahu beku?

Bahu Anda terbentuk dari tiga tulang, yaitu humerus (tulang lengan atas), skapula (tulang belikat), dan klavikula (tulang selangka).

Bagian kepala humerus masuk ke dalam lubang dangkal di bilah bahu. Lubang ini disebut glenoid. Tulang ini disatukan dengan jaringan ikat yang disebut kapsul bahu. Jaringan ikat ini berfungsi untuk menjaga agar kepala humerus tetap berada di bagian tengah lubang glenoid.

Untuk membantu bahu bergerak lebih mudah, kapsul bahu dan sendi dilapisi oleh cairan sinovial yang berperan sebagai pelumas. Nah pada kondisi bahu beku, cedera atau peradangan menyebabkan rasa sakit dan membatasi rentang gerak bahu.

Ketika bahu tidak dapat bergerak, kapsul bahu akan menebal dan berkontraksi, sehingga kehilangan kemampuan untuk meregang. Pita jaringan yang menebal pun berkembang dan membuat cairan sinovial di sendi jadi lebih sedikit.

Penyebab terjadinya mekanisme ini belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang bisa membuat Anda lebih berisiko mengalami bahu beku, seperti:

  • berusia di atas 40 tahun,
  • berjenis kelamin wanita,
  • memiliki penyakit sistemik seperti diabetes, hipotiroidisme, hipertiroid, penyakit Parkinson, dan penyakit jantung,
  • mengalami peradangan otot atau tendon seperti tendinitis atau bursitis, serta
  • mengalami kondisi atau menjalani perawatan yang membuat gerakan bahu terbatas, misalnya karena operasi patah tulang atau cedera.

Pemeriksaan untuk mendiagnosis masalah bahu beku

Dalam mendiagnosis masalah bahu beku, dokter ortopedi akan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu guna mengevaluasi rentang gerak aktif dan pasif.

Rentang gerak aktif adalah rentang gerak yang ditunjukkan ketika Anda menggerakkan bahu sendiri. Untuk mengetahuinya, dokter meminta Anda bergerak dengan cara tertentu.

Kemudian, dokter memeriksa rentang gerak pasif. Rentang gerak pasif adalah rentang gerak yang ditunjukkan saat orang lain menggerakkan bahu Anda. Pada pemeriksaan ini, bahu Anda akan digerakkan oleh dokter ke segala arah dengan hati-hati.

Dari sini, dokter dapat melihat apakah pergerakannya terbatas dan apakah Anda merasakan  nyeri saat menggerakkannya ke arah tertentu.

Bila diperlukan, dokter mungkin akan menyuntikkan bahu Anda dengan obat bius untuk membantu menentukan rentang gerak pasif dan aktif Anda.

Selama pemeriksaan, dokter bisa saja menanyakan riwayat kesehatan Anda. Hal ini penting untuk mengetahui bila Anda memiliki kondisi dasar yang dapat menjadi penyebab bahu beku.

Demi menegakkan diagnosis, ada kalanya dokter merujuk Anda untuk menjalani pemeriksaan lanjutan seperti pemindaian dengan sinar-X, MRI, atau USG.

Pemindaian sinar-X dapat menunjukkan adanya masalah lain di bahu seperti radang sendi. Sedangkan MRI dan USG dapat menunjukkan gambaran adanya masalah pada jaringan lunak, misalnya robekan pada otot atau tendon yang mengelilingi sendi bahu.

Perawatan untuk mengobati bahu beku

Pilihan perawatan untuk mengobati bahu beku atau frozen shoulder meliputi pemberian obat-obatan, terapi, serta pembedahan.

Obat-obatan dapat membantu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Biasanya, dokter merekomendasikan obat pereda nyeri golongan non steroid (NSAID) seperti aspirin dan ibuprofen.

Obat juga bisa diberikan melalui injeksi. Jenis obat yang digunakan adalah injeksi steroid. Nantinya, obat ini akan langsung diberikan oleh dokter dengan menyuntikkannya langsung ke sendi bahu Anda.

Bila obat-obatan tersebut belum bisa mengurangi keparahan gejala, dokter akan melakukan hidrodilatasi

Hidrodilatasi melibatkan penyuntikan sejumlah besar cairan steril ke dalam sendi bahu untuk memperluas dan meregangkan kapsul sendi bahu. Prosedur ini akan dilakukan dengan bantuan alat pencitraan untuk memudahkan penempatan cairan ke dalam sendi.

Tujuan pengobatan tak hanya untuk mengurangi rasa sakit, tapi juga untuk meningkatkan rentang gerak. Maka dari itu, dibutuhkan pula terapi fisik secara rutin agar rentang gerak Anda bisa kembali seperti semula.

Pasien akan diajarkan teknik peregangan dan gerakan khusus yang dapat melatih rentang gerak bahu. Tentunya terapi ini dilakukan di bawah pengawasan ahli terapi fisik sekitar 1-3 kali seminggu selama 6 bulan.

Dalam beberapa kasus, ada kondisi bahu beku yang harus dioperasi. Operasi akan dilakukan bila berbagai perawatan sebelumnya tidak berhasil membuat kondisi Anda membaik.

Salah satu prosedur operasi yang dapat dilakukan adalah manipulasi sendi bahu. Dalam prosedur ini, pasien yang sudah dibius akan digerakkan sendi bahunya ke segala arah oleh dokter untuk melonggarkan jaringan yang tegang.

Pilihan lainnya adalah pemotongan kapsul bahu yang tegang menggunakan arthroscope, alat kecil seukuran pensil yang dimasukkan melalui sayatan kecil di sekitar bahu. Prosedur ini dikenal sebagai artroskopi bahu.

Karena proses penyembuhan frozen shoulder bisa memakan waktu sampai bertahun-tahun, akan lebih baik bila pasien juga rutin melakukan latihan di rumah selama pemulihan. Konsistensi sangat dibutuhkan demi kesembuhan yang lebih cepat.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Frozen Shoulder. (2020). Mayo Clinic. Retrieved 17 January 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/frozen-shoulder/symptoms-causes/syc-20372684

Frozen Shoulder. (n.d.). American Academy of Orthopaedic Surgeons. Retrieved 17 January 2022, from https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases–conditions/frozen-shoulder/

How to Release a Frozen Shoulder. (2021). Harvard Health Publishing. Retrieved 17 January 2022, from https://www.health.harvard.edu/pain/how-to-release-a-frozen-shoulder

Frozen Shoulder. (n.d.). Johns Hopkins Medicine. Retrieved 17 January 2022, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/frozen-shoulder

 

Versi Terbaru

04/02/2022

Ditulis oleh Winona Katyusha

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Operasi Bahu

Hati-hati, Sakit Bahu Bisa Jadi Pertanda Sakit Jantung


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 04/02/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan