Bentuk kaki O (genu varum) dan X (genu valgum) merupakan kondisi yang umum terjadi pada anak. Banyak anak memiliki kaki O hingga usia sekitar dua tahun dan kaki X hingga kira-kira berusia enam tahun.
Namun, ada pula anak yang memiliki bentuk kaki yang tampak tak normal ini hingga usianya lebih besar daripada itu. Lalu, apakah kondisi ini normal atau justru berbahaya? Ketahui faktanya di bawah ini.
Mengenal penyebab kaki O dan bahayanya
Kaki O, atau dalam istilah medis disebut dengan genu varum, adalah kondisi ketika bentuk kaki menyerupai huruf O, terutama saat berdiri.
Ini terjadi ketika lutut kaki tampak melengkung ke luar, meski kaki dan pergelangan kaki merapat atau bersentuhan. Lalu, apakah bentuk kaki O ini berbahaya?
Kaki berbentuk huruf O umumnya tidak berbahaya dan normal terjadi pada bayi baru lahir hingga berusia dua tahun karena efek dari posisi yang terlipat saat di dalam kandungan.
Umumnya, kaki anak akan mulai lurus dengan sendirinya begitu mereka dapat menahan beban saat berdiri atau berjalan. Ini biasanya dimulai ketika anak berusia 12 – 18 bulan.
Namun, pada kondisi yang jarang, bentuk kaki O bisa terus terjadi hingga anak berusia di atas dua tahun. Pada kondisi ini, mungkin ada masalah kesehatan tertentu yang menyebabkannya.
Oleh karena itu, penanganan medis mungkin diperlukan untuk mencari tahu penyebab dan cara mengatasi kaki O ini.
Pasalnya, selain mengganggu penampilan, bentuk kaki O yang dibiarkan bisa menyebabkan nyeri lutut, sakit pinggul, hingga kesulitan untuk berjalan atau berlari.
Penderitanya pun lebih mungkin mengalami radang sendi (arthritis) di lutut saat ia dewasa, terutama jika tak didiagnosis dan ditangani sejak awal.
Lalu, apa penyebab dari kaki O yang tak normal ini? Berikut adalah penjelasannya untuk Anda ketahui.
1. Penyakit Blount
Penyakit Blount adalah suatu kondisi ketika lempeng pertumbuhan di bagian atas tulang kering (tibia) tumbuh secara abnormal.
Pertumbuhan pada bagian tulang ini mungkin terhambat atau berhenti sama sekali sehingga bentuk kaki menjadi tampak seperti huruf O.
Kondisi ini umumnya terdiagnosis pada balita berusia di atas dua tahun hingga remaja dan bisa memengaruhi satu atau kedua kaki anak Anda.
Penyakit Blount umumnya terjadi pada anak dengan kelebihan berat badan, mulai berjalan pada usia yang lebih dini atau riwayat keluarga dengan kondisi serupa.
2. Rakitis
Rakitis adalah penyakit tulang pada anak yang terjadi karena kekurangan vitamin D, kalsium, atau fosfor, yang ketiganya penting untuk pertumbuhan tulang yang sehat.
Kekurangan nutrisi ini bisa membuat tulang anak menjadi lebih lemah sehingga menyebabkan kaki bengkok seperti huruf O.
Melansir Kids Health, terkadang, penyakit rakitis juga dapat diturunkan dalam keluarga karena masalah genetik dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan vitamin D.
3. Dwarfisme
Perawakan tubuh pendek atau dwarfisme juga bisa menjadi penyebab dari bentuk kaki O pada seseorang.
Ini terutama pada seseorang yang didiagnosis mengalami achondroplasia, yaitu jenis dwarfisme yang paling umum.
Kondisi ini membuat lengan dan tungkai kaki penderitanya lebih pendek dibandingkan dengan kepala dan badannya. Ia juga memiliki kepala yang lebih besar dan kondisi otot yang lemah.
4. Penyakit Paget
Penyakit Paget atau penyakit tulang Paget mengganggu proses regenerasi tulang, yaitu ketika jaringan tulang baru secara bertahap menggantikan jaringan tulang lama.
Kondisi ini menyebabkan tulang membesar serta lebih rapuh hingga mudah patah. Tulang pun bisa cacat karena mengalami kelainan bentuk yang cukup serius.
Kelainan tersebut misalnya kelainan tulang belakang, tengkorak yang membesar, atau pada kaki hingga menyerupai bentuk huruf O.
5. Osteoarthritis
Pada orang dewasa, penyebab paling umum dari kaki O adalah hasil dari osteoarthritis. Kondisi ini dapat mengikis tulang rawan dan tulang di sekitar sendi lutut.
Jika osteoarthritis lebih memengaruhi bagian dalam lutut dibandingkan dengan bagian luarnya, maka kaki Anda bisa bengkok dan menyebabkan genu varum.
Selain itu, kondisi lainnya bisa menjadi penyebab kaki O, yaitu patah tulang yang tidak sembuh dengan benar, cedera, infeksi, atau tumor tulang, serta keracunan timbal atau fluoride.
Mengenal penyebab bentuk kaki X
Kaki X (genu valgum) adalah kondisi ketika kedua lutut saling menyentuh satu sama lain dengan posisi pergelangan kaki yang berjauhan, terutama saat berdiri.
Kondisi ini membuat seseorang yang mengalaminya memiliki bentuk kaki yang tampak seperti huruf X.
Sama seperti kaki O, kaki X juga umum terjadi pada anak karena merupakan bagian dari tahap tumbuh kembangnya.
Setelah seperti huruf O hingga berusia 18 bulan, pada usia sekitar 2 – 4 tahun, bentuk kaki anak biasanya mulai miring ke dalam. Nantinya, kaki mereka akan lurus sendiri saat berusia 7 – 8 tahun.
Meski begitu, ada beberapa anak yang memiliki bentuk kaki huruf X karena gangguan muskuloskeletal tertentu.
Ini umumnya terjadi atau disadari setelah anak berusia enam tahun atau di bawah usia dua tahun. Bukan cuma anak, masalah yang sama juga bisa dialami oleh orang dewasa.
Pada kondisi ini, penanganan medis dibutuhkan untuk mendiagnosis penyebab serta memberikan perawatan untuk kaki X yang tepat.
Berikut adalah berbagai penyebab dari kaki X yang umum terjadi pada anak hingga orang dewasa.
- Osteomielitis atau infeksi tulang.
- Rakitis.
- Tumor tulang jinak.
- Radang sendi atau arthritis, termasuk osteoarthritis atau rheumatoid arthritis (terutama pada orang dewasa).
- Gagal ginjal.
- Cedera yang memengaruhi lutut atau tulang tungkai kaki.
- Masalah genetik yang memengaruhi pertumbuhan tulang dan sendi, seperti displasia tulang.
- Kelebihan berat badan atau obesitas yang dapat memberi tekanan berlebih pada lutut.
- Fraktur atau patah tulang di sekitar lutut yang sembuh dengan tidak benar dan menyebabkan perubahan bentuk.
Meski umumnya tidak berbahaya, bentuk kaki X yang terjadi akibat kondisi di atas bisa menimbulkan sejumlah gejala, seperti nyeri pada lutut, pinggul, atau kaki, hingga sulit berjalan.
Oleh karena itu, jika Anda atau anak Anda dicurigai memiliki kondisi di atas, terutama terjadi hanya pada satu kaki atau cukup parah, sebaiknya temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
[embed-health-tool-bmi]